English Bahasa
 persuratan@kemsos.go.id

BRSKPN "Galih Pakuan" Gelar Widyawisata sebagai Terapi Psikososial

  • BRSKPN "Galih Pakuan" Gelar Widyawisata sebagai Terapi Psikososial
  • 15702309577660

Penulis :
Humas BRSKPN "Galih Pakuan" Bogor
Editor :
Intan Qonita N
Penerjemah :
Alika Sandra; Karlina Irsalyana

CIBUBUR (3 Oktober 2019) - Program rehabilitasi sosial terhadap korban penyalahguna Napza di Balai Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan Napza (BRSKPN) "Galih Pakuan" Bogor dilakukan melalui terapi yang terintegrasi. Salah satu terapi yang dilaksanakan yaitu terapi psikososial. Terapi ini dilakukan untuk mengembangkan kapabilitas psikologis dan sosial para penerima layanan. 

Salah satu kegiatan yang merupakan rangkaian dari kegiatan terapi psikososial adalah kegiatan widyawisata yang rutin dilaksanakan setiap tahun. Kegiatan widyawisata dilakukan untuk memberikan penyegaran kepada para penerima layanan yang sehari hari menjalani program rehabilitasi. Harapannya, mereka bisa mendapatkan suasana psikologis yang lebih baik yang dapat menunjang upaya perubahan perilaku yang sedang mereka jalani di tempat rehabilitasi.

Kegiatan widyawisata juga dapat melatih social skill mereka, tidak hanya dengan sesama penerima manfaat dan petugas di lembaga, namun juga dengan beberapa orang luar yang mereka jumpai saat sedang widyawisata.

"Lokasi kegiatan widyawisata dilaksanakan di Trans Studio Cibubur ini berdasarkan pertimbangan bahwa selama ini di tahun-tahun sebelumnya widyawisata dilakukan secara outdoor. Oleh karena itu, untuk mendapatkan suasana baru maka kali ini dilakukan secara indoor," ujar Wahidin selaku Kepala BRSKPN "Galih Pakuan".

Pemilihan Trans Studio Cibubur sebagai lokasi widyawisata dikarenakan adanya beberapa wahana yang dapat dinikmati oleh penerima manfaat, antara lain Alien Taxi, Jurassic Park, Zombie War, Roller Coaster, serta pertunjukan teater dan banyak wahana lainnya.

Kegiatan widyawisata ini dilaksanakan pada tanggal 3 Oktober 2019 dan diikuti oleh 140 orang peserta yang terdiri dari 100 orang penerima manfaat dan 40 orang pendamping. Penerima layanan diberikan kebebasan untuk menikmati setiap wahana namun tetap dalam pengawasan pendamping.
Bagikan :