BRSODH “Bahagia” Selenggarakan FGD Asistensi LKS
Penulis :
Humas BRSODH "Wasana Bahagia" Medan
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Yusa Maliki; Karlina Irsalyana
BANDA ACEH (31 Oktober 2019) - Balai Rehabilitasi Sosial Orang dengan Human Immunodeficiency Virus (BRSODH) “Bahagia” Medan menyelenggarakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Asistensi Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Bertempat di Grand Arabia Hotel selama tiga hari, tanggal 29-31 Oktober 2019.
Kegiatan ini merupakan pendampingan Balai terhadap LKS yang ada di tiap daerah guna terciptanya kerjasama dalam penanganan masalah kesejahteraan sosial bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) khususnya penanganan HIV/AIDS dalam hal ini Orang dengan HIV/AIDS (ODHA).
Sumarno Sri Wibowo selaku Kepala BRSODH “Bahagia” Medan menyampaikan Program Rehabilitasi Sosial ODHA New Platform|New Passion (PROGRES ODHA NP), dimana BRSODH “Bahagia” Medan merupakan salah satu Unit Pelayanan Teknis (UPT) di Lingkungan Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial, dengan menu-menu baru, antara lain Bantu (bantuan bertujuan), Therapies meliputi fisik, mental-spiritual, psikososial dan penghidupan, Social Care (perawatan/pengasuhan sosial) serta Family Support (dukungan keluarga).
Dengan menu tersebut BRSODH “Bahagia” Medan melakukan pelayanan rehabilitasi sosial terhadap ODHA baik dalam dan luar balai, yang mana target untuk balai pada tahun 2019 sebanyak 40 orang dan 180 orang untuk luar balai dengan program dan layanan yaitu Time Bound Shelter (TBS) dan Respon Kasus. Bantuan sosial diberikan disesuaikan dengan layanan yang didapatkan ODHA.
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Provinsi Aceh, Isnandar menyampaikan bahwa Rehabilitasi Sosial Orang dengan HIV/AIDS merupakan upaya penanggulangan HIV/AIDS, pemerintah provinsi mempunyai strategi berkaitan dengan pelayanan rehabillitasi sosial bagi ODHA di Provinsi Aceh, yaitu Bantuan Sosial, Kemitraan, Respon Kasus dan Pembinaan Lanjut.
Narasumber Saifullah M. Yunus, selaku Dosen Fakultas dan Hukum UIN Ar-Ranisy memaparkan materi HIV/AIDS Dalam Perspektif Agama dan Upaya Penanggulangannya serta Peran Serta Kementerian Agama dalam penanggulangan HIV/AIDS. Kementerian Agama turut berperan dalam upaya preventif (pencegahan) melalui penyuluhan-penyuluhan baik di kecamatan maupun dalam bimbingan bagi calon pengantin serta menjalin kerjasama dengan Dinas Kesehatan terkait, penyuluhan kesehatan dan pengobatan bagi ODHA.
Peran serta semua pihak dalam penanggulangan dan penanganan HIV/AIDS disetiap sektor dan struktur masyarakat dirasakan perlu, guna menyebar luaskan informasi yang benar berkenaan dengan HIV/AIDS serta peran pemerintah pusat dan daerah yang saling mengetahui kewenangan dalam penanggulangan dan penanganan HIV/AIDS. Selain itu diperkuatnya pendampingan dan kerjasama kepada LKS yang memang bersentuhan langsung terhadap PPKS dalam hal ini ODHA di setiap daerah.
Bagikan :