BANDUNG (12 September 2020) - Kementerian
Sosial melalui Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra
(BRSPDSN) “Wyata Guna” Bandung, HADIR menyalurkan 475 paket Bantuan Sosial (Bansos)
Kemandirian untuk Tahap I berupa Cash
Transfer senilai Rp2 juta kepada Penyandang Disabilitas Sensorik Netra
(PDSN).
Mekanisme
penyaluran bansos kemandirian yaitu, PDSN mengajukan permohonan ke Balai “Wyata
Guna” Bandung dengan diketahui Dinas Sosial Kab/Kota kemudian Balai melakukan
verifikasi dan validasi.
Setelah
melalui validasi dan verifikasi data, PT.Bank Mandiri (Persero) tbk akan
membuat rekening atas nama penerima bansos untuk kemudian ditansfer uang
sejumlah Rp.2 juta ke masing-masing penerima bansos. Bantuan tersebut merupakan
kerja sama dengan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Didampingi
oleh Pendamping Penyandang Disabilitas (PPD) dengan pengawasan dari Dinas
Sosial Kabupaten/Kota/Provinsi setempat, PDSN penerima bansos harus
membelanjakan uangnya menjadi paket bansos yang sudah ditetapkan oleh Balai
Wyata Guna.
Paket
bansos tersebut berupa warung klontongan, ranjang pijat, handphone dan warung
kopi, dan tersebar di 10 provinsi yaitu, Provinsi Lampung, Banten, DKI Jakarta,
Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan
Selatan, dan Provinsi Kalimantan Timur.
Mekanisme
penyaluran bansos kemandirian yaitu, BRSPDSN "Wayata Guna" Bandung
memberikan informasi kepada Dinas Sosial Kab/Kota di 10 provinsi di atas dan
Orgamisasi Penyandang Disabilitas lalu Dinsos akan melakukan pendataan,
kemudian PDSN mengajukan permohonan yang dikirimkan ke Balai “Wyata Guna”
Bandung dengan diketahui Dinas Sosial Kab/Kota kemudian Balai melakukan
verifikasi dan validasi.
Setelah
melalui validasi dan verifikasi data, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk akan
membuat rekening atas nama penerima bansos untuk kemudian ditansfer uang
sejumlah Rp.2 juta ke masing-masing penerima bansos.
Muhammad Taufik, merupakan salah satu PDSN dari
Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, yang menerima paket bansos mengungkapkan
rasa syukurnya
. “Alhamdulilah hari pertama membuka warung kelontongan mendapat omzet Rp. 125
ribu dan hari kedua meningkat menjadi Rp400 ribu, Terima Kasih Balai Wyata
Guna,” ungkap Jumari.
Selanjutnya
Bpk. Muhammad Taufik, PDSN dari Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, yang menerima paket bansos yang sama, merasa
bersyukur “Alhamdulillah, kemarin nambah
jualan telur karena banyak yang mencari, dan hari ini pun sudah habis, mau menambah stok lagi”, ujarnya.
Sementara
itu, Sabtu, 12 September 2020, bertempat di GSG Labuhan Jukung, Bupati Pesisir
Barat Lampung, Agus Istiglal dalam kesempatannya menyerahan bansos
kemandirian Balai "Wyata Guna" bagi 15
orang PDSN, menyatakan bahwa bantuan ini agar dikelola dengan baik, sehingga
mampu untuk menghidupi diri dan keluarga.
Sementara
di tempat terpisah, Kepala Dinas Sosial Pesisir Barat, Agus Triyadi, mengatakan
bahwa “bantuan ini melalui proses usulan, vervali, yang melibatkan
berbagai pihak sebagai wujud kepedulian Balai "Wyata Guna" bagi Kemandirian PDSN
di provinsi Lampung. Tidak ketinggalan, PLT Ka. Dinsos Prov. Lampung, Heryana
Romdhony mengucapkan terima kasih kepada Balai "Wyata Guna" yang sudah memilih
Provinsi Lampung sebagai salah satu tempat penyaluran bansosnya”.
Kesuksesan
ini merupakan keberhasilan Balai "Wyata Guna" yang mampu mengimplementasikan
Program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) Kementerian Sosial, ujar
Sudarsono, Kepala Balai "Wyata Guna". Keberhasilan ini akan terus kami
pertahankan dan tingkatkan dalam proses penyaluran bantuan sosial kemandirian
bagi 154 PDSN di Tahap Kedua.