Penulis :
Anis Rahmawati
Editor :
David Myoga
MAJALENGKA (18 Maret 2024) - Ibu Rusih (58 th) sudah sejak 30 tahun lalu berjualan lotek kucur untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari harinya. Warga Dusun Margamulya RT 01 RW 04 desa Pasir kecamatan Palasah Kabupaten Majalengka ini, sedari pagi sudah mempersiapkan barang dagangannya. Merebus sayuran dan membuat sambal kacang yang menjadi bahan utama berjualan Loktek Kucur.
Lotek adalah salah satu makanan khas Sunda yang mudah ditemukan di beberapa daerah di Indonesia, berbahan dasar kangkung, daun ubi dan daun singkong yang disiram bumbu kacang yang menjadikan rasanya unik.
Pada tahun 2022 Ibu Rusih yang juga merupakan penerima Bantuan Program keluarga Harapan (PKH) mendapatkan bantuan PENA dari Kementerian Sosial yang bertujuan untuk mengembangkan usaha dan meningkatkan pendapatan para penerima manfaat. Bantuan Pena yang diterima berupa Etalase, kuali, kompor dan peralatan berjualan lainnya.
Sebelumnya menggunakan etalase, Ia hanya berjualan dengan meja didepan rumahnya, dagangan terlihat kurang menarik dan berantakan bahkan beterbangan jika tertiup angin .Saat ini setelah mendapat bantuan PENA berupa etalase, dagangannya terlihat lebih rapi, bersih, dan menarik pembeli.
“Kemarin kemaren gak pakai ini (etalase) pakai meja,kebawa angin. Sekarang rapi pakai etalase.. “ ujar Rusiah dengan bahagia.
Setiap harinya bu Rusih berjualan dari pukul 10.00 pagi sampai pukul 14.00 siang di depan rumahnya. Selanjutnya dia akan berkeliling jika jualannya belum habis. Dirinya berkeliling di sekitar rumahnya dengan berjalan kaki kurang lebih 3 sampai 4 kilometer.
Dalam sehari biasanya ibu rusih dapat menjual 20 bungkus lotek dengan harga Rp.5.000 per porsi ditambah dengan jualan gorengan. Rata rata pendapatan bu Rusiah sekitar Rp.100.000 sampai dengan Rp.150.000 perhari.
Dari hasil berjualan lotek, keuntungannya digunakan untuk kebutuhan sehari hari seperti membeli beras dan membayar kebutuhan sekolah anaknya.
“dari usaha saya dapat beli beras, anak sekolah. pokoknya mah enak sekarang, udah bahagia.” tutur bu Rusiah.
Lotek adalah salah satu makanan khas Sunda yang mudah ditemukan di beberapa daerah di Indonesia, berbahan dasar kangkung, daun ubi dan daun singkong yang disiram bumbu kacang yang menjadikan rasanya unik.
Pada tahun 2022 Ibu Rusih yang juga merupakan penerima Bantuan Program keluarga Harapan (PKH) mendapatkan bantuan PENA dari Kementerian Sosial yang bertujuan untuk mengembangkan usaha dan meningkatkan pendapatan para penerima manfaat. Bantuan Pena yang diterima berupa Etalase, kuali, kompor dan peralatan berjualan lainnya.
Sebelumnya menggunakan etalase, Ia hanya berjualan dengan meja didepan rumahnya, dagangan terlihat kurang menarik dan berantakan bahkan beterbangan jika tertiup angin .Saat ini setelah mendapat bantuan PENA berupa etalase, dagangannya terlihat lebih rapi, bersih, dan menarik pembeli.
“Kemarin kemaren gak pakai ini (etalase) pakai meja,kebawa angin. Sekarang rapi pakai etalase.. “ ujar Rusiah dengan bahagia.
Setiap harinya bu Rusih berjualan dari pukul 10.00 pagi sampai pukul 14.00 siang di depan rumahnya. Selanjutnya dia akan berkeliling jika jualannya belum habis. Dirinya berkeliling di sekitar rumahnya dengan berjalan kaki kurang lebih 3 sampai 4 kilometer.
Dalam sehari biasanya ibu rusih dapat menjual 20 bungkus lotek dengan harga Rp.5.000 per porsi ditambah dengan jualan gorengan. Rata rata pendapatan bu Rusiah sekitar Rp.100.000 sampai dengan Rp.150.000 perhari.
Dari hasil berjualan lotek, keuntungannya digunakan untuk kebutuhan sehari hari seperti membeli beras dan membayar kebutuhan sekolah anaknya.
“dari usaha saya dapat beli beras, anak sekolah. pokoknya mah enak sekarang, udah bahagia.” tutur bu Rusiah.
Bagikan :