Penulis :
Alif Mufida Ulya
Editor :
Alek Triyono; Annisa YH
Penerjemah :
Dimas Puguh; Karlina Irsalyana
KABUPATEN LEBAK (21 Januari 2020) - Anak-anak korban banjir bandang di Kabupaten Lebak, Banten yang terjadi pada awal tahun 2020 kemarin, didorong untuk tetap semangat bersekolah. Hal ini diungkapkan istri Menteri Sosial selaku Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Sosial, Grace Batubara saat meninjau lokasi banjir di Kecamatan Lebakgedong, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Selasa (21/1).
"Kalian harus tetap rajin sekolah, meskipun kondisinya (tidak memungkinkan) seperti ini. Untuk bisa menjadi seorang pemimpin, kalian jangan pernah tinggalkan sekolah. Semangat terus, ya!" ujar Grace di hadapan pelajar sekolah darurat.
Pasca banjir menerjang wilayah Jabodetabek, dan sebagian Jawa Barat serta Banten beberapa waktu lalu, Kementerian Sosial kerap mengunjungi lokasi bencana untuk meninjau dampak kerusakan dan menyalurkan bantuan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar para pengungsi. Kali ini, daerah terdampak banjir bandang di kawasan Lebakgedong menjadi lokasi dilaksanakannya aksi bhakti sosial dari perempuan yang dikenal memiliki jiwa sosial tinggi ini.
"(Kunjungan) ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan kerja Presiden Joko Widodo bersama Menteri Sosial juga pada saat itu. Jadi, kami kemari untuk menyalurkan bantuan yang dibutuhkan masyarakat terdampak", kata Grace.
Total bantuan yang diberikan oleh Kementerian Sosial kepada korban banjir senilai 740,11 juta rupiah terdiri dari 2.000 paket seragam sekolah (1.000 paket seragam SD, 600 paket seragam SMP, 400 paket seragam SMA), 120 paket makanan siap saji A, B, C, D, 222 paket makanan anak-anak, 2.800 bungkus mie instant, 300 paket lauk pauk, 10 lembar tenda gulung, 10 buah kasur, 20 paket family kit, 20 paket kids ware, 50 lembar selimut dan 50 paket peralatan dapur keluarga.
Adapun bantuan lain datang dari Kementerian Agama berupa perlengkapan ibadah sebanyak 300 buah (100 lembar sarung, 100 buah mukena, 100 lembar sajadah) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berupa seragam SD sebanyak 500 paket (250 pria dan 250 wanita).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo juga telah meninjau lokasi ini pada 7 Januari lalu. Menurut Grace, dalam kunjungan Presiden tersebut, beliau menampung banyak permintaan dari para orangtua yang menyampaikan bahwa anak-anak mereka kehilangan seragam, termasuk perlengkapan sekolah lantaran hanyut.
"Kami datang untuk membawa sejumlah set seragam dan paket perlengkapan sekolah yang memang sangat diperlukan anak-anak. Dalam hal ini, kami banyak dibantu oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)", kata Grace.
Grace, yang datang didampingi ibu-ibu DWP Kementerian Sosial ini, mengunjungi sejumlah titik tertentu di antaranya Pondok Pesantren (Ponpes) La Tansa, Sekolah Darurat SDN II Banjar Irigasi, Ponpes Darul Mustafa dan Komando Pendidikan dan Latihan Tempur (Dodiklatpur) Rindam III/Siliwangi Ciuyah.
Dua dari lokasi tersebut yaitu Ponpes La Tansa dan Sekolah Darurat SDN II Banjar Irigasi dianggap sebagai lokasi dengan kondisi terdampak banjir bandang paling parah. Bahkan, anak-anak di SDN II Banjar Irigasi harus rela belajar sementara di kelas-kelas darurat lantaran bangunan sekolah mereka rusak diterjang banjir. Menurut penuturan Kepala Sekolah, pasca kejadian banjir bandang, sekolah ini ke depannya akan direlokasi.
Sementara dua lokasi kunjungan lainnya, yaitu Ponpes Darul Mustafa dan Dodiklatpur Rindam III/Siliwangi Ciuyah, difungsikan sebagai tempat penampungan bagi warga sekitar. Selain posko pengungsian, di dua lokasi ini juga terdapat pusat data dan informasi mengenai fluktuasi pengungsi dan dapur umum lapangan.
"Lebak ini salah satu daerah yang terdampak banjir besar. Jujur, saya sedih dan menaruh empati yang besar terhadap apa yang terjadi di sini", ungkap Grace.
Grace mengatakan bahwa kehadirannya di tengah pelajar sekolah ini merupakan suatu kebahagiaan tersendiri lantaran pihaknya dapat melihat wajah-wajah penuh semangat meski usai mengalami musibah.
"Saya salut dengan anak-anak di sini, walaupun mereka telah mengalami bencana tapi mereka semua begitu bersemangat", ujar Grace penuh haru.
Penggantian Buku Tabungan Bagi KPM PKH
Selain menyalurkan bantuan, Kementerian Sosial juga memastikan seluruh Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) yang menjadi korban banjir bandang di Provinsi Banten akan mendapat buku tabungan dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) baru.
"Ibu-ibu KPM tidak perlu khawatir. Kita akan berikan buku tabungan dan kartu baru sehingga tetap akan dapat bantuan PKH dari Kementerian Sosial dan bisa diambil pada tahap satu di masing-masing bank yang ditunjuk", kata Grace.
Kementerian Sosial mencatat sebanyak 106 KPM PKH terdampak bencana. Dari jumlah tersebut, terdapat 20 KPM yang buku tabungan dan KKSnya hilang.
"Mereka semua akan mendapat bantuan dari pemerintah. Uang mereka tidak akan hilang di tabungan", terangnya.
Pada kesempatan tersebut, Grace langsung menyerahkan buku tabungan dan KKS secara simbolis kepada empat KPM. Keempatnya langsung menggunakan kartunya untuk mencairkan bantuan yang diperoleh melalui mesin ATM mobile milik BRI.
Bagikan :