-

  • -
  • WhatsApp Image 2024-09-29 at 04.43.47
  • WhatsApp Image 2024-09-29 at 04.43.43
  • WhatsApp Image 2024-09-29 at 04.43.42
  • WhatsApp Image 2024-09-29 at 04.43.47 (1)
  • WhatsApp Image 2024-09-29 at 04.43.44

Writer :
Humas Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial
Editor :
David

JAKARTA (28 September 2024) – Menjelang akhir masa tugas DPR RI Komisi VIII dengan mitra terkait, maka digelar Rencana Kerja dan Anggaran Tahun 2025 dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD). Menteri Sosial Saifullah Yusuf hadir dan membeberkan capaian kinerja dan prestasi Kementerian Sosial (Kemensos) dalam lima tahun terakhir. 

“Sepuluh tahun terakhir terdapat capaian penurunan angka kemiskinan lebih dari dua persen, ” ujar Mensos di Jakarta, Sabtu (28/9). Namun ada yang Istimewa penurunan terjadi saat di tengah-tengah badai Covid-19 pada tahun 2020 yang melanda seluruh wilayah Indonesia.  “Penurunan angka kemiskinan kembali seperti sebelum Covid-19. Kami apresiasi pemerintah dan DPR yang telah bekerja keras, ” katanya. 

Keberhasilan program Kemensos ditandai dengan penyaluran bansos seperti program sembako dan PKH untuk menjaga daya beli masyarakat. “Bansos berdampak pada masyarakat sehingga mampu bertahan sekaligus meneguhkan saat terjadi pandemi Covid-19, ” ungkapnya. Bantuan ATENSI sukses memulihkan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS), tidak saja memastikan penanganan yang lebih layak.

“Pemberdayaan sosial telah mampu meningkatkan masyarakat lebih berdaya, termasukdengan kewirausahaan sosial, ” tandasnya.  Persoalan database menjadi kebutuhan. Di mana, PPKS penerima bantuan masuk DTKS  dan hampir 100 persen padan dengan Dukcapil.

“DTKS itu dinamis sebab ada warga meninggal, pindah domisili dan yang lainnya dan hal itu sudah diakomodasi oleh kabupaten/kota, ” katanya. Pada suatu kesempatan, Mensos bertemu dengan capres terpilih yang menitipkan dua pekerjaan rumah (PR) bagi Kemensos ke depan. 

“Pertama, kita mesti punya fundamental kuat, dikarenakan ada tantangan narkoba mengiringi kebangkitan di berbagai negara, sehingga harus diatasi bersama, ” tandasnya.  Kedua, penanganan kasus pinjaman online (Pinjol) dan judi online (Judol) juga menjadi PR besar dan perlu model penanganan ke depan, ” katanya. 

 

 

Share :