Puskesos, Ujung Tombak Pelaksanaan Kesejahteraan Sosial Masyarakat

Puskesos, Ujung Tombak Pelaksanaan Kesejahteraan Sosial Masyarakat
Writer :
Dian Catur Prasetyaningtyas Kurniawati
Editor :
Laili Hariroh

KABUPATEN BANDUNG (7 November 2024) - Kementerian Sosial bersama pemerintah daerah berupaya menanggulangi permasalah kesejahteraan sosial dalam masyarakat Indonesia yang sangat kompleks. Salah satu upaya nyata untuk mendekatkan pelayanan dan perlindungan ke masyarakat, Kemensos membentuk Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT) dan Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia.  Dua lembaga ini sudah dibentuk sejak 2016 dengan menggandeng pemda.

SLRT maupun Puskesos merupakan wadah pelayanan satu pintu di mana masyarakat bisa melayangkan berbagai aduan dan keluhan terkait permasalah sosial yang mereka hadapi. 

Melalui SLRT yang ada di tingkat kabupaten/kota, masyarakat bisa mengadukan berbagai macam permasalahan sosial yang mereka hadapi dan mendapatkan informasi serta bantuan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Selain itu, SLRT juga menghubungkan masyarakat dengan dinas atau lembaga lain yang bisa membantu penyelesaian masalah kesejahteraan mereka. 

Puskesos yang berada di tingkat desa merupakan salah satu garda terdepan untuk penanganan masalah kesejahteraan sosial di mana petugas bisa melakukan updating serta melalukan verifikasi dan validasi data. Puskesos Harmis (Harmonis dan Agamis) yang ada di Desa Sekarwangi, Kecamatan Soreang, Kab. Bandung ialah salah satunya. 

Masyarakat yang memanfaatkan pelayanan Puskesos semakin bertumbuh, misalnya saja di Puskesos Harmis. Sepanjang tahun 2022, hanya 79 warga Desa Sekarwangi yang menggunakan layanan Puskesos. Jumlah itu meningkat menjadi 206 warga pada tahun 2023. Sedangkan dari Januari hingga Oktober 2024, sebanyak 170 warga telah menggunakan layanan Puskesos.

"Puskesos hadir untuk melayani masyarakat yang tidak mampu. Kami pun melayani mereka dengan sepenuh hati, sesuai dengan kebutuhan mereka," ujar Ketua Puskesos Harmis Willy Supriadi, Kamis (7/11/2024).

Willy menjelaskan, Puskesos Harmis terbagi dalam tiga bidang yaitu bidang kesehatan, bidang sosial ekonomi dan pendidikan. Bidang kesehatan seringnya membantu penyelesaian permasalahan terkait BPJS dan layanan kesehatan seperti transportasi ke rumah sakit dll. Bidang sosial ekonomi menangani permasalahan bantuan sosial, sedangkan bidang pendidikan seringnya menangani bantuan dari pemerintah terkait dukungan pendidikan seperti KIP dan juga dapodik. 

Puskesos merupakan salah satu ujung tombak dalam updating Data Terpadu Kesejahteraan Sosial yang ada di Kemensos. Petugas Puskesos secara rutin melaksanakan updating data yang terus bergerak dinamis, terutama jika ada kematian, kelahiran ataupun pindah lokasi. Mereka juga rutin melakukan sosialisasi dan verivali agar warga yang dimasukkan datanya benar-benar merupakan warga yang layak untuk mendapatkan bantuan. 

Yeni Sumarni (53) ialah salah satu warga yang merasakan kehadiran Puskesos secara langsung. Putrinya Salma Nabila (23) yang merupakan seorang penderita disabilitas ganda kini bisa lebih menikmati dunia luar. Tadinya, Salma hanya sering berada di rumah, tapi sejak Puskesos bantu mendapatkan kursi roda untuk putrinya, kini Yeni bisa membawa Salma jalan-jalan ke taman. 

Yeni mengaku sangat bersyukur dengan kehadiran Puskesos. Petugas Puskesos sering memeriksa kondisi putrinya hingga ia tak lagi bingung kemana harus mengadu saat ada masalah. Bahkan saat mengajukan permohonan bantuan kursi roda, Puskesos bisa mewujudkan mimpinya tersebut cukup cepat. 

"Cepet, pengajuannya cuma sebentar. Cuma sebulan langsung cair (mendapatkan kursi roda). Semenjak ada Puskesos lebih gampang," ucap Yeni penuh syukur. 

Dalam menjalankan tugasnya, para petugas di Puskesos Harmis selalu aktif memeriksa kondisi warga sekaligus mensosialisasikan berbagai program kesejahteraan sosial. Mereka pun memberikan layanan 24 jam tanpa henti. Sering, warga membutuhkan bantuan untuk layanan kesehatan di rumah sakit pada malam hari, petugas Puskesos pun sigap membawa mereka  ke rumah sakit tanpa memungut biaya sepeser pun dari masyarakat.
Share :