Intervensi Rehabilitasi Sosial di Sekolah melalui Sekolah Bahagia
Penulis :
OHH Ditjen Rehsos
Editor :
Putri D
Penerjemah :
Yusa Maliki; Karlina Irsalyana
BEKASI (13 November 2019) - Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI Edi Suharto membuka kegiatan Workshop Peksos Goes To School (PGTS) Anti Kekerasan Pada Anak dengan kata kunci "Sekolah Bahagia". Acara ini digelar agar dapat meningkatkan pemahaman, kemampuan, dan keterampilan para pendidik dan guru pendamping dalam melakukan pendampingan dan konseling bagi anak didik.
Arah kebijakan pembangunan kedepan akan lebih difokuskan kepada pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). Anak sebagai generasi penerus pembangunan merupakan bagian penting dari arah kebijakan pemerintah. Banyaknya kekerasan yang terjadi terhadap anak disebabkan oleh lingkungan yang tidak bersahabat. Maka perlu menciptakan suasana yang baik bagi tumbuh kembangnya. "Anak-anak di sekolah itu harus kita sayangi, jangan sampai ada stigma negatif terhadapnya," Kata Edi Suharto dalam paparannya mengenai Sekolah Bahagia.
Edi menyampaikan bahwa karakteristik sekolah bahagia adalah adanya ikatan emosi diantara warga sekolah, fasilitas sekolah yang memadai, adanya beragam kegiatan kreatif dan praktis, berorientasi kerjasama dan adanya simbol kebahagiaan di lingkungan sekolah.
Kegiatan yang dilaksanakan pada 13 s.d 16 November 2019 ini menghadirkan 38 Peserta. Peserta ini terdiri dari para pendidik maupun guru pendamping yang berasal dari Jawa Barat dan Jabodetabek. Harapannya, dengan kegiatan ini para pendidik maupun guru pendamping dapat menciptakan suasana sekolah yang bahagia guna mendukung rehabilitasi sosial anak khususnya di lingkungan sekolah.
Bagikan :