Penulis :
Humas Ditjen Rehabilitasi Sosial
Editor :
David Myoga
Penerjemah :
Intan Qonita N
MOJOKERTO (5 Februari 2021) - Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini meresmikan Kafe Milenial Koffie dan Bengkel Pembuatan Sepatu yang akan dijadikan tempat usaha bagi 5 anak eks residen (mantan pecandu narkoba) di Desa Banjaragung, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Usaha kedai kopi dan pembuatan sepatu ini merupakan cita-cita dari eks residen tersebut.
Sebanyak 5 eks residen yang terdiri dari anak jalanan dan beberapa orang dewasa yang beraktivitas di jalanan ini berinisial MYA (23 tahun), MF (16 tahun), PAN (26 tahun), IM (20 tahun) dan VSP (18 tahun). Pada 2 Januari 2021, 5 eks residen ini ditemui saat penjangkauan di wilayah Kabupaten dan Kota Mojokerto oleh Direktorat Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan Napza bersama Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Eklesia.
"Kami berterima kasih kepada relawan yang telah menyelamatkan anak-anak kita penerus bangsa dari keterpurukan dan kemudian dipertemukan dengan kami (Kemensos)," ungkap Mensos pada sambutan saat peresmian Kedai Millenial Koffie.
Mensos juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada para pegawai Balai Residen Satria Baturraden. "Terima kasih dengan tulus membimbing anak-anak ini sehingga kurang dari sebulan mereka sudah pulih dari ketergantungan obat-obatan," ucapnya.
Mensos memberikan bantuan ATENSI berupa kedai kopi sekaligus genset kepada MYA dan MF, modal usaha untuk pembuatan sepatu sneakers dan sepatu kulit dengan total sebesar Rp. 32,5 juta kepada IM, PAN dan VSP.
Mensos juga memberikan dukungan pendidikan kepada MF yang sebelumnya mengalami putus sekolah karena kondisi ekonomi yang memprihatinkan. Ia mendapat bantuan dari Program ATENSI berupa telepon pintar untuk bisa mengikuti pembelajaran secara daring selama pandemi. Mensos mendukung MF untuk melanjutkan sekolah sambil membantu MYA usaha kedai kopi.
Sebelumnya, berdasarkan hasil asesmen, mereka biasa turun ke jalan untuk mengamen dan bahkan terindikasi sebagai korban penyalahgunaan Napza. Mereka pernah mengonsumsi alkohol, heximer, antimo, lem dan double L.
Mereka menjadi penerima manfaat program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) di Balai Residen Satria Baturaden milik Kemensos selama 28 hari, terhitung sejak 6 Januari s.d 3 Februari 2021.
Layanan ini diberikan agar mereka pulih dari ketergantungan Napza dan mampu mengatasi masalah personal lainnya, meningkatkan kemampuan untuk memiliki perilaku yang adaptif agar mampu melaksanakan peran sesuai status sosialnya serta membekali keterampilan agar penerima manfaat mandiri secara ekonomi.
Layanan rehabilitasi sosial yang diberikan kepada 5 penerima manfaat ini berupa terapi fisik yaitu detoksifikasi, pemeriksaan kesehatan rutin, olahraga dan kebersihan diri. Kemudian terapi mental spiritual yang terdiri dari penguatan mental dan peningkatan ibadah.
Ada juga terapi psikososial yang terdiri dari terapi individu (konseling) dan terapi kelompok (konseling kelompok, morning meeting/briefing, Peer Accountability Group Evaluation (PAGE), evaluasi harian, evaluasi dan target mingguan, diskusi, residen meeting, sharing circle).
Selanjutnya terapi vokasional yang berkaitan dengan keterampilan dan kemandirian diberikan dalam bentuk pelatihan barista, pelatihan digital marketing, kunjungan dan pelatihan pembuatan sepatu dan pelatihan sablon. Terapi vokasional ini akan menjadi bekal kemandirian ekonomi mereka.
Sebanyak 2 penerima manfaat yaitu MYA dan MF (kakak beradik) memperdalam keterampilan membuat kopi sekaligus usaha kedai kopi yang hari ini diresmikan oleh Mensos. Kemudian 3 penerima manfaat lainnya, PAN, IM dan VSP mendalami pembuatan sepatu.
Saat ini PAN dan VSP membuat sepatu kulit dengan merek JR King dirumahnya sendiri. Mereka meneruskan usaha dari Bapaknya dan ingin membuktikan kepada Ibunya yang kini menderita diabetes bahwa mereka bisa menjadi kebanggaan keluarga. "Saya ingin berubah jadi lebih baik, Ibu saya sakit karena memikirkan saya yang selalu di jalan dan gak pernah pulang," tuturnya dengan suara bergetar.
Di rumahnya, IM membuat sepatu sneaker dengan merek DRAGOBY. "Saya ingin usaha saya bisa maju. Saya akan ajak teman-teman yang biasa di jalanan untuk usaha, bantu saya, kita usaha sama-sama. Karena saya tau susahnya hidup di jalan," harap IM.
Saat Risma mengunjungi rumah PAN, VSP dan IM, Risma meminta mereka untuk berterima kasih dan meminta maaf kepada Ibu mereka masing-masing dengan bersujud dan mencium kaki Ibunya. Suasana haru menyelimuti, bahkan Ibunya tak kuasa menahan haru hingga menitikan air mata.
Risma menuliskan pesan untuk PAN dan VSP yang memiliki merek JR King. "Semua itu mungkin, bagi Tuhan tidak ada yang tidak mungkin. Keberhasilan dan kesuksesan telah menunggumu. Do'a restu orang tua, kerja keras dan pantang menyerah," tulis Risma.
Risma juga menuliskan pesan untuk IM yang memiliki merek DRAGOBY. "Semua ini hanya titipan dari Allah, kita harus menjaga titipan ini agar bisa bermanfaat bagi diri kita, keluarga kita dan orang lain. Selamat berjuang anakku, keberhasilan dan kesuksesan menunggumu," ungkapnya pada secarik kertas yang terbingkai.
Mensos menyampaikan terima kasih kepada Bupati, Camat, Lurah dan Kepala Desa di Kabupaten Mojokerto yang sudah memberikan ruang kepada anak-anak untuk kembali ke masyarakat, untuk membangun Kabupaten Mojokerto.
"Saya percaya tidak ada anak yang salah, kita harus terus optimis kalau anak-anak kita bisa diselamatkan. Butuh kerja keras dan keikhlasan besar untuk mengajak mereka terhindar dari kenakalan remaja," kata Risma.
Bupati Mojokerto, Pungkasyadi juga menyampaikan pesan kepada para penerima manfaat. "ini perlu dicontoh, semangatnya harus ditambah. Yang nama usaha pasti ada pasang surutnya. Tapi jika makanan di kafenya enak, kemudian sepatunya nyaman digunakan, pasti akan ramai yang pesan," tuturnya memotivasi.
Di akhir acara, Risma menyemangati para penerima manfaat. "Selamat bekerja, yakinlah keberhasilan akan menyertaimu. Tidak ada kata menyerah, tidak ada kata lelah dan tidak ada kata putus asa. Karena masa depan yang kau mulai telah menunggumu," pesan Risma kepada para penerima manfaat.
Acara peresmian ini dihadiri juga oleh Dirjen Rehabilitasi Sosial, Harry Hikmat beserta jajaran, Kapolres Mojokerto, Dony Alexander, Bupati Mojokerto, Pungkasyadi, Dandim 0815, Letkol Dwi Mawan Susanto, Kepala Bidang Pengembangan Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Hoirun Nawalah beserta jajaran, Camat Puri, Nalurita, Kepala desa Banjaragung, Budi Suyatno dan Ketua IPWL Eklesia, Jesicha Yenny Susanty.
Bagikan :