Untuk mekanisme penyaluran, Yudi menyampaikan terdapat 3 pola, yaitu melalui komunitas atas dasar permintaan dari perangkat setempat, dikirim langsung kepada para KPM yang diprioritaskan karena tidak bisa hadir, serta penyaluran melalui loket di Kantor Pos. Disampaikan pula bahwa dalam penyaluran bantuan tersebut juga tetap menjalakan protokol kesehatan sesuai dengan aturan pemerintah.
Ia menyampaikan jika masih terdapat bantuan yang belum tersalur ke KPM akan tetapi jam kerja dari Kantor Pos sudah selesai, maka Yudi mengerahkan petugasnya untuk mengantarkan bantuan secara langsung kepada KPM. Ia mencoba agar bantuan bisa tersalurkan kepada seluruh KPM sesuai dengan data yang ada. “Kita akan terus memaksimalkan penyaluran agar KPM dapat segera menerima bantuan dengan cepat,” pungkas Yudi.
Disampaikan oleh Yudi, salah satu wilayah yang sulit untuk melaksanakan penyaluran BST oleh Kantor Pos Giro Cibinong 16900 adalah penyaluran di Kecamatan Sukamakmur. Hal itu dikarenakan wilayah tersebut masuk ke dalam klaster 3T, yakni terluar, tertinggal, dan terdepan.
Meski demikian, Yudi mengatakan komitmen petugas Kantor Pos Giro Cibinong 16900 tidak perlu diragukan lagi untuk bisa menyalurkan BST. “Desa–desa yang berada di Kecamatan Sukamakmur sendiri boleh dibilang sebagai Desa di atas awan, karena memang selain berada di Pegunungan, di situ juga tidak ada sinyal,” ujar Yudi.
Khusus di Kecamatan Sukamakmur, Yudi mengatakan ada sekitar 900 KPM yang mendapatkan BST dan dibentuk tim khusus untuk melaksanakan penyaluran di sana. Namun demikain, Yudi bersyukur karena para Kepala Desa di Kecamatan Sukamakmur telah membantu melancarkan pelaksanaan Program Penyaluran BST. “Terkadang penyaluran memakan waktu hingga seminggu dan tidak pulang hanya untuk menyalurkan bantuan di Kecamatan tersebut,” kata Yudi.