Penulis :
Humas Balai Anak Antasena Magelang
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Intan Qonita N
KLATEN (28 Januari 2020) - Kementerian Sosial melalui Balai Anak Antasena Magelang hadir untuk memastikan pemenuhan hak-hak anak yang ada di pengungsian korban erupsi Merapi. Kali ini yang menjadi sasaran adalah anak-anak pengungsi di Tempat Pengungsian Sementara (TPS) Desa Balerante Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten. Tim Reaksi Cepat (TRC) Balai Anak Antasena memberikan dampingan sosial dan bingkisan berisi makan kecil. Dampingan psikososial diberikan dengan melalui dinamika kelompok dan permainan edukatif.
Pekerja Sosial Muda Balai Anak Antasena, Hesti Ambar Widagdo yang mewakili Kepala Balai menyampaikan tujuan dari pendampingan sosial bagi anak-anak. “Pendampingan psikososial bagi anak-anak di pengungsian sangat dibutuhkan agar anak-anak tidak mengalami trauma dan tidak mengalami kebosanan jika berada di tempat pengungsian dalam waktu yang lama. Selain itu pemberian bantuan dan pendampingan sosial merupakan salah satu penerapan program Asistensi Rehabilitasi Sosial atau ATENSI” jelasnya.
Aparat desa Balerante yang diwakili oleh Janu, Kaur Perencana Desa Balerante menyampaikan ucapan terimakasihnya “Kami sangat berterimakasih dengan kedatangan bapak dan ibu dari Balai Anak Antasena Kementerian Sosial yang telah memberikan perhatiannya berupa pendampingan dan bingkisan untuk anak-anak kami.
"Anak-anak jadinya tidak merasa bosan berada disini” ungkapnya. Beliau juga menyampaikan informasi mengenai keadaan TPS Desa Balerante, “Jumlah pengungsi sebanyak 227 orang, yang balita 20 anak, usia anak-anak 41 anak, kondisi anak-anak cukup stabil.
Untuk peralatan dapur umum disediakan oleh Muhammadyah Disaster Management Centre atau MDMC Muhammadiyah Klaten, sedangkan kegiatan memasak dilakukan oleh ibu-ibu PKK dan pembagian makanannya dilakukan oleh ibu-ibu pengungsi. Karena sekarang masa pandemi Covid-19 jadi kami membatasi jumlah relawan di dapur umum” tambahnya.
Janu juga menyebutkan bantuan yang telah mereka terima dan kegiatan yg telah diberikan diantaranya berasal dari Polisi Sahabat Anak Satlantas Kabupaten Klaten, BPPTKG, Pendidikan Sekolah Gunung, LPA Kabupaten Klaten, dan mahasiswa relawan di bidang anak dari UGM. Untuk logistik dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD serta swadaya masyarakat.
Dinas Sosial Kabupaten Klaten selalu memantau perkembangan kondisi para pengungsi. Kondisi kesehatan pengungsi selalu dipantau oleh Tim medis Puskesmas Kecamatan Kemalang dengan melakukan piket melalui dokter jaga setiap harinya. Sedangkan untuk menjaga keamanan di kerahkan Babinsa dan Babinkamtibmas Desa Balerante.
Bilqis, 10 tahun dan Lina, 7 tahun yang merupakan anak-anak pengungsi di TPS Balerante mengungkapkan perasaanya bahwa mereka merasa senang karena sering diajak bermain oleh kakak-kakak yang datang bergantian sehingga mereka tidak merasa bosan walaupun lama berada di pengungsian.
Selanjutnya petugas TRC Balai Anak Antasena menuju Kecamatan Tamansari Kabupaten Boyolali untuk melakukan koordinasi setelah mendapat informasi mengenai adanya wilayah di desa tersebut yang terkena dampak erupsi Merapi pada Rabu, 27 Januari 2021 kemarin.
“Terdapat 5 titik wilayah yg mengalami hujan abu disertai pasir dan angin yaitu Desa Sangup, Mriyan, Lanjaran, Sumur dan Gimowo. Desa Mriyan selain mengalami dampak erupsi Merapi juga terjadi longsor di Dusun Gobumi yg mengakibatkan terputusnya akses jalur menuju dan keluar dari Dusun Gobumi” ungkap Joko Sutejo, Kasie Trantib Kecamatan Tamansari.
Dian selaku Sekertaris Desa Gobumi mengatakan bahwa sudah di upayakan untuk meminta bantuan alat berat namun kendala medan yg curam sehingga alat berat tidak dapat mengakses wilayah tersebut. “Upaya yg dilakukan warga bergotong royong untuk membersihkan jalan dengan alat manual. Sudah ada perhatian dari pemerintah melalui BPBD provinsi terkait kebutuhan alat berat untuk dapat membersihkan material longsor” tambahnya.
Dian juga menambahkan bahwa logistik yg dibutuhkan untuk saat ini adalah permakanan karena warga Dusun Gobumi tidak dapat beraktivitas disebabkan terputusnya jalan utama keluar masuk dusun.
Bagikan :