Kemensos Beri LDP bagi Penyandang Disabilitas Terdampak Bencana Banjir Bandang Sumba Timur
Penulis :
Humas Dit. Penyandang Disabilitas
Editor :
Intan Qonita N
Penerjemah :
Karlina Irsalyana
WAINGAPU (13 April 2021) - Direktorat Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Kementerian Sosial beserta Balai Besar Vokasional "Inten Soeweno" Cibinong, Balai Disabilitas "Ciungwanara" Bogor, Balai Disabilitas "Phala Martha" Sukabumi, Balai Disabilitas "Melati" Jakarta, Balai Disabilitas "Tan Miyat" Bekasi dan Balai Disabilitas "Efata" Kupang melakukan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) bagi Penyandang Disabilitas terdampak banjir bandang di Kabupaten Sumba Timur.
Akibat hujan lebat dan angin kencang yang berakibat banjir dan tanah longsor yang menyebabkan rumah masyarakat terendam banjir, kerusakan lahan, kerusakan jalan strategis nasional, kerusakan bendungan, kerusakan jembatan dan sebagainya.
Pengungsi sebanyak 20.000 jiwa sudah berangsur-angsur kembali ke rumah masing-masing keluarga. Wilayah Sumba Timur masuk dalam zona merah pandemi Covid-19 dan terdapat pengungsi yang terdeteksi positif Covid-19 akhirnya diputuskan tidak ada lagi posko pengungsian. Penanganan terhadap korban dampak bencana selanjutnya melalui Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Penyandang Disabilitas.
Sebanyak 18.855 Kepala Keluarga terdampak banjir dan angin kencang. Total kerusakan rumah tinggal penduduk 8.416 unit dengan rincian rusak berat 2.123 unit, rusak sedang 1.642 unit dan rusak ringan 4.651 unit. Kerusakan jembatan putus 16 buah, jalan putus 23 ruas jalan dan kerusakan pada 45 sekolah.
Selain itu, warga masyarakat juga mengalami kehilangan peralatan rumah tangga, peralatan pertanian, peralatan pertukangan, peralatan elektronik dan kendaraan bermotor.
Pekerja Sosial dari Direktorat Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas, Sri Nursanti menyampaikan bahwa untuk korban terdampak bencana banjir bandang di Kabupaten Sumba Timur perlu diberikan Layanan Dukungan Psikososial di dua LKS Penyandang Disabilitas.
Lokasi pertama, LKS Penyandang Disabilitas Bhakti Luhur di Kambajawa Kota Waingapu, Sumba Timur. "Penerima manfaat dalam asuhan lembaga sebanyak 12 anak, usia 7 sampai 16 tahun , laki-laki 4 anak , perempuan 8 anak dengan berbagai ragam disabilitas," tutur Sri Nursanti.
"Disabilitas fisik 2 anak, disabilitas sensorik 3 anak, disabilitas intelektual 5 anak dan 2 anak yatim. Selain itu juga ada penerima manfaat di luar asuhan lembaga sebanyak 28 jiwa dengan rentang usia 4 sampai dengan 30 tahun," tambahnya.
Lokasi kedua yaitu Sekolah Luar Biasa (SLB) Kanatang Waingapu dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 26 orang. Disabilitas intelektual 13 anak, disabilitas sensorik 10 anak, dan disabilitas fisik 3 anak.
Nursanti menambahkan, selain LDP juga dilakukan penyaluran bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) Penyandang Disabilitas berupa pemenuhan kebutuhan dasar. Balai Besar Vokasional Disabilitas "Inten Soeweno" Cibinong menyerahkan 28 paket sembako untuk LKS Bhakti Luhur dan 22 paket sembako SLB Kanatang. Paket sembako terdiri dari beras 10 kg, minyak goreng 2 liter, mie instan 1 dus, gula pasir 1 kg, dan telur 1 rak.
Selanjutnya, Balai Disabilitas Ciungwanara di Bogor menyerahkan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar berupa uang tunai masing-masing sebesar 300 ribu rupiah untuk 10 anak di LKS Bhakti Luhur dan 10 anak di SLB Kanatang.
Setelah pelaksanaan LDP dan penyaluran bantuan selesai, kemudian dilanjutkan asesmen terhadap penerima manfaat dan kunjungan ke beberapa keluarganya.
Bagikan :