Penulis :
Humas Balai "Handayani" Jakarta
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Zahra Aulia F; Karlina Irsalyana
GARUT (2 September 2020) - Pandemi COVID-19 yang masih menjamur di wilayah Indonesia mengharuskan seluruh masyarakat melakukan aktifitas dengan protokol kesehatan, termasuk siswa-siswi di seluruh Indonesia, dimana mereka masih melakukan pembelajaran melalui media daring. Hal ini menjadi permasalahan berat bagi orang tua yang tidak dapat memfasilitasi anak karena kesulitan ekonomi. Seperti diketahui, untuk melakukan pembelajaran daring, siswa-siswi diharuskan memiliki gadget yang didukung oleh kuota internet yang memadai.
Bapak "A" terpaksa mencuri Handphone (HP) milik tetangganya demi memenuhi kebutuhan sekolah daring untuk "S" anaknya. "A" merasa sedih karena "S" sudah lama kesulitan mengikuti pembelajaran di sekolah. "A" merupakan seorang buruh harian lepas dan tidak memiliki penghasilan menentu. Tetangganya yang akhirnya mengetahui bahwa "A" mencuri HP miliknya, tidak memperpanjang kasus ini karena HP tersebut benar-benar digunakan "S" untuk mengikuti pembelajaran secara daring.
Merespon kasus tersebut, mewakili Organisasi Aksi Solidaritas Kabinet Era Indonesia Maju (Oase Kabinet Indonesia Maju) sekaligus Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Sosial RI, Grace Juliari Batubara didampingi Kasubdit AMPK Direktorat Rehabsos Anak, Cupsanto bersama Kepala Balai Anak "Handayani" Jakarta, Neneng Heryani mengunjungi rumah "S" di wilayah Kabupaten Garut Jawa Barat. Anak tersebut duduk dibangku kelas 7 di salah satu MTs di Kabupaten Garut. Tujuan kunjungan ini adalah memastikan "S" tetap dapat mengikuti proses pembelajaran dengan penuh semangat.
Demi mendukung proses pembelajaran bagi "S", Grace memberikan santunan berupa laptop, HP, tas sekolah, sepatu sekolah, dan alat-alat tulis. "Pokoknya kamu belajar yang rajin, harus ingat perjuangan orang tuamu, harus jadi anak pintar, anak yang membanggakan yah," ujar Grace.
Terhubung secara daring Penasehat DWP Kemendikbud RI, Franka Nadiem Makarim serta Kepala Sekolah "S". Franka menyampaikan pula bahwa melalui Kemendikbud, "S" akan memperoleh bantuan kuota internet untuk beberapa bulan ke depan.
Selanjutnya, Kementerian Sosial akan terus melakukan monitoring demi mendukung dan membantu keperluan pembelajaran bagi "S". Selain itu, Kementerian Sosial akan mencoba mencari solusi bagi permasalahan siswa-siswi lainnya yang juga mengalami kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran secara daring.
Bagikan :