Penulis :
Humas Ditjen Rehabilitasi Sosial
Editor :
Intan Qonita N
Penerjemah :
Karlina Irsalyana
JAKARTA (28 Maret 2021) – Kementerian Sosial RI bersama Pahlawan Ekonomi kembali memberikan training online kepada peserta yang hadir di Zoom Meeting dan Live Facebook Pahlawan Ekonomi, khususnya Tim Sentra Kreasi ATENSI (SKA) Balai-balai milik Kemensos RI, dalam hal pelatihan 'Membuat Business Plan Sederhana'.
Staf Khusus Menteri Sosial, Luhur Budijarso dan Don Rozano selaku Steering Committee di Pahlawan Ekonomi Surabaya, serta Doddi Madya Judianto, Ahli Keuangan kembali hadir sebagai pembawa materi di webinar tersebut.
"Pada sesi ini kita akan belajar bersama-sama bagaimana perencanaan bisnis sederhana saja, yang kira-kira bisa kita terapkan untuk menjalankan usaha kita setidaknya satu tahun kedepan atau beberapa waktu kedepan," tutur Kisworo AP selaku Host Webinar Pahlawan Ekonomi.
Don Rozano, Staf Khusus Menteri menjelaskan tentang merencanakan sebuah bisnis secara sederhana menggunakan canvassing, tetapi lebih membumi sehingga dapat dipahami dan bisa dipraktekkan oleh para peserta. "Yang penting kalau kita mendengarkan sesuatu itu, kita mempraktekannya, karena kalau cuma lihat saja kemudian mendengarkan saja belum tentu juga bisa kita manfaatkan," kata Don Rozano.
Dalam kondisi pandemi perencanaan bisnis jarak jauh lebih penting lagi, karena itu harus merencanakan betul bisnis berdasarkan sebuah keyakinan kita, terangnya.
"Perubahan itu adalah sebuah kepastian, perubahan itu tidak bisa kita kendalikan, perubahan itu adalah sesuatu yang membuat dunia ini menjadi lebih menarik, tetapi kita harus ingat kita harus memanfaatkan perubahan itu untuk kita bisa survive sebagai khalifah di bumi ini," tutur Don Rozano.
Luhur Budijarso, salah satu steering committee di Pahlawan Ekonomi yang berkesempatan untuk membawakan materi pada sesi ini juga menjelaskan tujuan menggunakan canvassing untuk perencanaan bisnis. "Ini untuk menjawab atau mengakomodir beberapa keluhan atau komplain, biasanya orang memulai membuat produk secara salah. Yang disebut salah adalah membuat produk yang dia bisa, bukan membuat produk yang dibutuhkan oleh pasar," kata Luhur Budijarso
Menurut Luhur Budijarso, dalam perencanaan bisnis yang tepat yaitu dengan menggunakan cara kanvas. Sembilan blok dalam kanvas ini bicara tentang hal-hal yang perlu direncanakan, perlu didetailkan, meskipun kita tahu bahwa ada dinamika dan perubahan, terang Luhur lebih lanjut.
"Perencanaan bisnis ini yang penting bukan dokumennya, bukan plannya, tapi proses planning nya, proses perencanaan itu yang lebih kritis," tegas Luhur Budijarso. Staf Khusus Mensos itu menerangkan tiga cara untuk membagi konsumen secara segmen, yaitu Geografis, Demografis, dan Psikografis.
"Bu Risma selalu dorong ‘ayo jual yang masyarakat SES (Social Economic Status)-nya tinggi, jual ke pasar menengah atas’ karena memang memiliki daya beli dan bisa memberikan margin yang positif yang lebih baik untuk kita," jelas Luhur Budijarso.
Tak lupa juga dengan Sentra Kreasi ATENSI, di dalam penjelasan materi tersebut, para panelis Pahlawan Ekonomi menyinggung mengenai tanaman hidroponik. Hidroponik marketnya memang khsusus, karena memiliki beberapa karakteristik yang sangat berbeda, banyak yang menilai kalau tanaman hidroponik ini tentu lebih fresh, karena cepat dipetik langsung bisa ke market.
"Hidroponik ini kan urban farming yang ada diperkotaan jadi bisa diklaim lebih fresh, tapi sebenarnya market-nya bukan hanya dari sisi geografis, tapi banyak juga lebih ke gaya hidup, bukan dari produknya sendiri tapi cara bercocok tanamnya yang dianggap lebih ramah lingkungan, itu yang harus keluar sebenarnya, yang harus diceritakan ketika kita mempromosikan," tutur Luhur Budijarso
“Target segmen ini formulasinya memang butuh agak dalam supaya mengkonekkan dengan customer relationship dan akhirnya mengkonekkan value proposition apa yang mau kita sampaikan," terang Doddi Madya Judianto.
Diakhir sesi pelatihan, Luhur Budijarso menyampaikan tidak usah menjadi takut untuk berbisnis tapi sebaliknya justru jadi harus makin percaya diri.
"Karena apapun produk yang kita hasilkan, kita tahu ini adalah produk yang memang dibutuhkan oleh pasarnya, dibutuhkan oleh konsumennya. Kuncinya itu aja, kalau kita paham betul konsumen kita pasti nanti value proposition itu akan lahir dengan sendirinya, produknya akan lahir dengan sendirinya," terang Luhur Budijarso.
Melalui pelatihan menyusun rencana bisnis sederhana ini diharapkan materi yang disampaikan bisa diterapkan oleh Balai-balai milik Kemensos RI, khususnya para penerima manfaat, agar bisa melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan ekonomi, khususnya dimasa pandemi COVID-19.
Webinar ini diikuti oleh Kepala Balai, pegawai dan penerima manfaat di Balai-balai Rehabilitasi Sosial milik Kemensos RI yang sudah menjalankan usaha maupun yang akan bersiap membuka usaha di Sentra Kreasi ATENSI.
Bagikan :