Penulis :
Humas BBPPKS Yogyakarta
Editor :
Intan Qonita N
Penerjemah :
Karlina Irsalyana
YOGYAKARTA (15 November 2022) - Persoalan sampah masih menghantui wilayah perkotaan. Banyak pihak menaruh perhatian serius terhadap isu ini. Beberapa cara mengatasi persoalan sampah salah satunya adalah dengan mengolah sampah organik menjadi budidaya Maggot BSF.
Maggot BSF (Black Soldier Fly) adalah larva dari jenis lalat besar berwarna hitam yang terlihat seperti tawon. Maggot BSF mudah dibudidayakan dan bermanfaat bagi lingkungan karena dapat mengurai sampah organik. Maggot BSF juga dapat digunakan sebagai alternatif pakan super penuh nutrisi bagi ternak. Bahkan, jenis pakan ternak satu ini semakin banyak penggemarnya. Selain itu Maggot BSF dapat diolah menjadi Maggot kering, minyak maggot, tepung maggot dan pellet maggot.
Beberapa waktu yang lalu, BBPPKS Yogyakarta bekerjasama dengan Dinas Sosial Kota Magelang dan SDM PKH Kota Magelang menyelenggarakan Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat melalui Kewirausahaan Sosial Budidaya Maggot BSF bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH dan BPNT Kota Magelang. Pelatihan dilaksanakan selama 4 hari pada 26 sampai 29 Oktober 2022 di Aula Tat Twam Asi Panti Pelayanan Sosial Anak (PPSA) KUMUDA Putera-Puteri Magelang.
Sebanyak 30 orang peserta diberikan materi motivasi jiwa wirausaha oleh tim dari Fita Farm Kota Magelang . Sebagai pengetahuan dasar peserta diberikan pengetahuan mengenai pengenalan sampah organik, budidaya Magot BSF dan pengolahan Eco Enzym oleh Tim dari Guwosari TC. Setelah memahami cara membudidayakan magot, peserta juga mempelajari Teknik Pengolahan Produk Magot BSF oleh TM Sampah Bantul.
Sebagai lanjutan dari materi kewirausahaan sebelumnya, dihadirkan tim Pahlawan Ekonomi Surabaya untuk yang menyampaikan bagaimana cara packaging dan pemasaran yang baik. Peserta dibekali dengan pembukuan sederhana dan strategi pengembangan kewirausahaan dari tim Satoeassa dan Omah Maggot Magelang untuk mengawali kegiatan usaha kedepan,
Setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan peserta mendapatkan penghasilan tambahan dari budidaya maggot dan ikut membantu mengurangi masalah sampah organis di daerahnya. Di akhir pelatihan peserta mendapat seperangkat peralatan untuk memulai usaha budidaya magot antara lain kandang lalat, kompor gas, timbangan, gilingan daging, nampan dan penggorengan.
Maggot BSF (Black Soldier Fly) adalah larva dari jenis lalat besar berwarna hitam yang terlihat seperti tawon. Maggot BSF mudah dibudidayakan dan bermanfaat bagi lingkungan karena dapat mengurai sampah organik. Maggot BSF juga dapat digunakan sebagai alternatif pakan super penuh nutrisi bagi ternak. Bahkan, jenis pakan ternak satu ini semakin banyak penggemarnya. Selain itu Maggot BSF dapat diolah menjadi Maggot kering, minyak maggot, tepung maggot dan pellet maggot.
Beberapa waktu yang lalu, BBPPKS Yogyakarta bekerjasama dengan Dinas Sosial Kota Magelang dan SDM PKH Kota Magelang menyelenggarakan Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat melalui Kewirausahaan Sosial Budidaya Maggot BSF bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH dan BPNT Kota Magelang. Pelatihan dilaksanakan selama 4 hari pada 26 sampai 29 Oktober 2022 di Aula Tat Twam Asi Panti Pelayanan Sosial Anak (PPSA) KUMUDA Putera-Puteri Magelang.
Sebanyak 30 orang peserta diberikan materi motivasi jiwa wirausaha oleh tim dari Fita Farm Kota Magelang . Sebagai pengetahuan dasar peserta diberikan pengetahuan mengenai pengenalan sampah organik, budidaya Magot BSF dan pengolahan Eco Enzym oleh Tim dari Guwosari TC. Setelah memahami cara membudidayakan magot, peserta juga mempelajari Teknik Pengolahan Produk Magot BSF oleh TM Sampah Bantul.
Sebagai lanjutan dari materi kewirausahaan sebelumnya, dihadirkan tim Pahlawan Ekonomi Surabaya untuk yang menyampaikan bagaimana cara packaging dan pemasaran yang baik. Peserta dibekali dengan pembukuan sederhana dan strategi pengembangan kewirausahaan dari tim Satoeassa dan Omah Maggot Magelang untuk mengawali kegiatan usaha kedepan,
Setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan peserta mendapatkan penghasilan tambahan dari budidaya maggot dan ikut membantu mengurangi masalah sampah organis di daerahnya. Di akhir pelatihan peserta mendapat seperangkat peralatan untuk memulai usaha budidaya magot antara lain kandang lalat, kompor gas, timbangan, gilingan daging, nampan dan penggorengan.
Bagikan :