Penulis :
Alif Mufida Ulya
Editor :
Alek Triyono; Intan Qonita N
Penerjemah :
Tasya Azra K; Karlina Irsalyana
JAKARTA (1 Mei 2020) - Kementerian Sosial mempercepat penyaluran sembako di wilayah ibukota dengan melibatkan berbagai elemen bangsa, seperti TNI dan Karang Taruna.
Seperti terlihat di salah satu gudang logistik di kawasan Jakarta Timur, sebanyak 30 personil TNI dari Kesatuan Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) dan Marinir dikerahkan untuk membantu proses loading barang.
"Sesuai dengan arahan Presiden, Bapak Joko Widodo, kita sebagai warga negara, bahu membahu dan gotong royong, khususnya untuk mempercepat penanganan wabah COVID-19 ini. Kita dari TNI dikerahkan, itu maksudnya untuk mempercepat pendistribusian logistik kepada masyarakat yang terkena dampak wabah COVID-19 tersebut," kata Komandan Pleton (Danton) dari satuan Yonbekang 1 Kostrad, Letnan Satu (Lettu) CBA Riko Budi Effendi, Kamis malam (30/4).
Riko mengaku TNI juga mengerahkan tim distribusi yang bertugas menyalurkan bansos sembako presiden langsung ke Kelurahan, RT/RW, hingga sampai kepada warga penerima.
"Bantuan yang datang disana nanti sudah dijemput atau ditunggu oleh penduduk setempat," katanya.
Pelibatan Personel TNI ini diIakukan guna memperlancar penyaluran sembako kepada 1,3 juta KK di DKI Jakarta dan 600 ribu KK di Bodetabek.
Sementara itu, di kawasan RW 02 Kelurahan Serdang, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat penyaluran sembako dibantu oleh Karang Taruna setempat, sembako diturunkan satu persatu secara estafet dari truk milik PT. Pos Indonesia untuk kemudian disalurkan ke alamat penerima.
"Nanti pendistribusian kita manfaatkan anak-anak Karang Taruna, dan pengurus RW," kata Ketua RW 02 Kelurahan Serdang, Muflikhun, saat mengawal penerimaan sembako untuk wilayahnya.
Ia mengatakan paket sembako tiba dalam jumlah yang cukup besar, sehingga ia mengucapkan terima kasih dan berharap agar seluruhnya dapat tersalurkan dengan tepat.
"Kami mewakili masyarakat RW 02 Kelurahan Serdang, menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan Presiden yang diberikan kepada warga kami, yang mana bantuan Presiden untuk kali ini, untuk wilayah RW 02, lumayan banyak jumlahnya sekitar 463 paket, mudah-mudahan ini nanti bisa tersalurkan semuanya," ujarnya mewakili warga penerima sembako.
Salah seorang penerima sembako dari RT 16, Fatimah, mengisahkan lesunya perekonomian keluarganya akibat dilarang menggelar lapak dagangan yang menjadi sumber utama pendapatannya sejak wabah COVID-19 merebak secara cepat.
"Saya dagang pakaian yang digelar di (pinggir) jalan gitu, cuma 'kan lagi PSBB gini 'kan ngga boleh, pada dilarang, jadi kalo misalkan buka, baru berapa jam udah suruh tutup lagi, jadi ya libur udah hampir sebulan, ngga bisa dagang, jadi penghasilannya 'kan kurang gitu, ngga ada pemasukan," ungkapnya.
Meski demikian, untuk keperluan makan sehari-hari keluarga, ia masih mengusahakan agar asap dapurnya tetap mengepul.
"Ya ngirit-ngirit, biasanya makan ada sayur lauk, terus sekarang misalkan adanya cuma ikan ya ikan aja gitu, pake sayur lauknya biasa aja, tempe apa tahu, itu aja, ya bisa-bisa aja gimana caranya, kita siasatin," ia menjelaskan.
Dengan diserahkannya paket sembako kepada Fatimah pada siang itu, lantas membuatnya tak henti mengucap syukur. Ia merasa terbantu sebab bantuan tersebut dianggap mampu mengurangi beban hidup yang ditanggungnya.
"Alhamdulillah, terima kasih Bapak Presiden, bisa ngurangin beban hidup (keluarga) saya, misalkan aturan beli beras, jadi 'kan hari ini ngga beli beras gitu untuk seminggu ke depan kali bisa ngga beli beras, ya kita pake bantuan itu dulu gitu," ucapnya terharu.
Agar bansos sembako tepat sasaran, Menteri Sosial, Juliari P. Batubara menghimbau aparat setempat berperan aktif mengawal penyaluran bantuan sembako. "Pak RT dan Pak RW yang paling tahu bagaimana kondisi warganya. Oleh karena itu, pelibatan RT/RW, kelurahan, kecamatan hingga pemerintah provinsi wajib dilakukan agar bantuan yang disalurkan benar-benar tepat sasaran," katanya.
Juliari mengungkapkan bahwa Kemensos menyediakan nomor kontak layanan pengaduan, "Jika masyarakat menemukan permasalahan bantuan sosial dari Kemensos yang salah sasaran, terjadi penyelewengan, atau pungutan liar, mereka bisa langsung adukan ke nomor hotline bantuan sosial Kemensos di nomor 0811 10 222 10, atau bisa juga melalui email dengan alamat bansoscovid19@kemsos.go.id. Namun, perlu saya tekankan bahwa hotline ini bukan hotline untuk pendaftaran penerima bantuan sosial ya," tandas Mensos.
Bagikan :