Penulis :
OHH Ditjen Rehsos
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Syilfi Farhati; Karlina Irsalyana
MAKASSAR (20 Agustus 2020) - Kementerian Sosial berupaya melakukan optimalisasi fungsi balai sebagai sentra layanan sosial. Salah satu upaya yang dilakukan adalah meningkatkan kualitas mutu layanan, memperbaiki infrastruktur dan sistemnya yang ada di balai.
"Sesuai arahan Menteri Sosial untuk meningkatkan mutu layanan rehabilitasi sosial untuk penerima layanan kesejahteraan sosial sudah tentu penataan ulang program rehabilitasi sosial yang kedepan dalam bentuk Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI)," ujar Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial, Kementerian Sosial, Harry Hikmat di sela-sela kunjungan kerja ke tiga balai di Sulawesi Selatan, Kamis (20/8). Ketiga Balai tersebut adalah Balai Lansia "Gau Mabaji" Gowa, BRSPDF "Wirajaya" Makassar dan Balai Anak "Toddopuli" Makassar.
Menurutnya, program ATENSI tidak hanya memperkuat layanan berbasis balai (residential care), tetapi layanan berbasis keluarga dan komunitas.
Dirjen Harry mengatakan, ATENSI rehabilitasi sosial untuk lansia tetap berada di keluarga. Meski demikian, balai juga dapat bermitra dengan lembaga-lembaga kesejahteraan sosial seperti PUSAKA dan paguyuban yang menangani lansia berbasis komunitas.
"Itu jadi mitra kerja dari balai. Karena itu akan ada peningkatan tanggungjawab dari balai, dan strategi baru yang melibatkan lembaga-lembaga bantuan sosial setempat yang konsisten dan mau mengikuti SOP Asisten Rehabilitasi Sosial," tuturnya.
Kemensos memandang penting untuk optimalisasi fungsi balai melalui penataan sarana dan prasarana yang ada termasuk peralatan yang harus dimodernisasi.
"Saya keliling hari ini untuk melihat langsung, termasuk desainnya. Balai ini balai Kementerian Sosial
yang merupakan representatif pemerintah, sehingga menjadi percontohan Nasional. Seperti Balai Lansia 'Gau Mabaji'. Balai lansia ini juga menjadi piloting penerapan center link," ungkap Dirjen Harry.
Center link merupakan sistem informasi yang bisa mengkoneksikan antar unit layanan baik internal maupun eksternal di balai. Termasuk lintas sektor seperti dengan BPJS, KIS, Dukcapil dan keluarga. Bahkan center link bisa menjadi tempat penyaluran bansos.
Inovasi Baru
Dirjen Harry mengapresiasi inovasi baru berupa mobil cafe dan kursi roda elektrik karya para penerima manfaat dari BRSPDF "Wirajaya". Bahkan ia sempat mencoba kursi roda elektrik dan mobil kafe. "Dua produk ini harus segera diurus HKI-nya," ujarnya.
Dia mendorong agar BRSPDF "Wirajaya" Makassar memproduksi lebih banyak lagi kursi roda elektrik dan menambah mobil kafe. "Para alumni dari balai ini bisa diajak magang kerja untuk.membuat mobil kafe dan kursi roda elektrik," tuturnya.
Sedangkan untuk Balai Anak "Toddopuli", Dirjen Harry.menghimbau agar beberapa fasilitas seperti tempat tidur, air, sarana olahraga segera diperbaiki. Contohnya, tempat tidur harus yang superior.
Bagikan :