Penulis :
Humas Dit. Rehsos Anak
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Syilfi Farhati; Karlina Irsalyana
JAKARTA (22 Agustus 2020) - Kementerian Sosial RI melalui Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial optimis kehadiran Panti Sosial Asuhan Anak - Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (PSAA-LKSA) mampu berperan aktif dalam melakukan perlindungan terhadap anak Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial, Harry Hikmat pada acara Peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke 75 bersama PSAA-LKSA. Acara yang diselenggarakan oleh Forum Nasional PSAA-LKSA ini menurutnya menjadi momen penghormatan terhadap perjuangan para pahlawan sekaligus meneguhkan diri untuk memiliki komitmen dan prinsip.
"Saya kembali mengingatkan visi misi dari Fornas PSAA-LKSA yang berkomitmen untuk merespon permasalahan anak, memenuhi hak anak dan melindungi anak-anak kita dari segala bentuk ketelantaran, eksploitasi, kekerasan dan diskriminasi," ungkap Dirjen Rehsos.
Dirinya berharap visi misi tersebut tetap terpatri di sanubari para pengurus. Dirinya pun percaya bahwa amanah yang diemban oleh Fornas PSAA-LKSA berpegang teguh pada visi dan misi tersebut.
Permasalahan anak setiap tahun semakin meningkat. Terlebih di masa pandemi COVID-19 ini, tercatat 8% anak terpapar COVID-19, sebanyak 2% anak kehilangan orang tua yang terpapar COVID-19.
Data dari Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak Kementerian Sosial RI menyebutkan hingga Juli 2020 tercatat 11.796 kasus anak yang telah ditangani oleh Satuan Bakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos) dengan beragam kasus. Kondisi ini tentu saja sangat memprihatinkan.
Anak sebagai calon penerus bangsa mengalami berbagai permasalahan ini menyebabkan anak tidak terpenuhi hak-haknya. "Apabila anak sudah mengalami permasalahan sejak dini, sudah tentu kita akan prihatin terhadap masa depan bangsa ini," tegas Dirjen Rehsos.
Oleh karena itu, Kemensos terus menerus melakukan berbagai langkah perubahan agar perlindungan terhadap anak menjangkau lebih luas. Kemensos menerapkan pendekatan berbasis keluarga, dengan harapan bahwa keluarga mampu memberikan pengasuhan terbaik pada anak - anaknya.
PSAA-LKSA sangat berperan penting dalam mendukung tumbuh kembang anak dalam keluarga. Bila hal tersebut dapat dilakukan, maka PSAA-LKSA bersama komunitas telah bertransformasi menjadi agen pengasuhan yg aktif. Inilah yg kemudian disebut dengan pendekatan berbasis komunitas.
Alternatif terakhir, Balai/Loka Anak milik Kemensos, panti, LKSA/PSAA juga dapat memberikan layanan pengasuhan yang bersifat sementara. Kemudian anak perlu diupayakan agar sesegera mungkin kembali kepada keluarga atau mendapatkan pengasuhan alternatif.
Dirjen Rehsos juga memberi keyakinan akan membuka akses bagi anak agar mendapat program pemerintah lainnya. "Kita pastikan juga anak dapat program prioritas pemerintah, seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Asisten Rehabilitasi Sosial (ATENSI) yang akan digulirkan secara masif ke seluruh Indonesia," tuturnya.
"Oleh karena itu, melalui semangat HUT RI ke 75 ini, saya berharap Fornas PSAA-LKSA terus berperan aktif sebagai mitra kerja Kemensos secara khusus dan pemerintah secara umum guna membangun Bangsa dan Negara. Hal ini demi mewujudkan cita-cita luhur para pahlawan kemerdekaan untuk kesejahteraan Anak Indonesia," pungkasnya.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh PSAA-LKSA Se-Indonesia. Beberapa anak di PSAA-LKSA unjuk kebolehannya dalam bidang seni, yaitu menari, menyanyi, berpuisi hingga bermain alat musik. Salah satu yang menarik adalah Tarian Seka-seka Kaimana dari anak-anak LKSA Air Kehidupan Kota Jayapura yang menceritakan tentang kebersamaan.
Dirjen Rehsos juga berdialog dengan salah satu anak dari LKSA Sebatik yang mengharapkan bisa mendapat pendidikan, dipenuhi kebutuhan para pengajar karena masih sedikit guru yang mengajar dan juga diberikan sarana prasarana belajar yang memadai.
Bagikan :