Penulis :
OHH Ditjen Rehsos
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Tasya Azra K; Karlina Irsalyana
JAKARTA (3 Mei 2020) - Setelah peninjauan awal distribusi bantuan sosial (bansos) sembako Presiden yang dilakukan oleh Menteri Sosial, Juliari P. Batubara pada 2 Mei 2020, hari ini Mensos melakukan peninjauan kembali serta menugaskan jajarannya untuk mengawal pendistribusian bansos sembako di beberapa lokasi di DKI Jakarta.
Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial, Harry Hikmat ditugaskan untuk meninjau langsung proses pendistribusian bantuan sosial (bansos) sembako Presiden di daerah Rawa Badak, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Peninjauan ini merupakan upaya memastikan pendistribusian berjalan lancar dan tepat sasaran.
"Jadi saya mendapat tugas untuk meninjau langsung pendistribusian bansos sembako presiden di Rawa Badak Selatan RW 10 dan Rawa Badak Utara RW 08. Ini dilakukan untuk memastikan bansos benar-benar sampai ke masyarakat khususnya keluarga yang terdampak COVID-19," jelas Dirjen Rehsos.
Sesuai kebijakan Presiden RI, Joko Widodo terkait larangan mudik untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19, maka masyarakat diberi kompensasi berupa bantuan sosial (bansos) untuk memenuhi kebutuhan dasar. Ini juga merupakan jaring pengaman sosial bagi masyarakat terdampak COVID-19.
Total 784 paket bansos sembako didistribusi dengan rincian 236 paket bansos sembako didistribusi di daerah Rawa Badak Selatan Tanjung Priok RW 10 dan 548 paket bansos sembako didistribusi di daerah Rawa Badak Utara Tanjung Priok, RW 08 RT 01, 02, 03 dan 04.
Proses pendistribusian di Kelurahan Rawa Badak Selatan ini dihadiri juga oleh Lurah Rawa Badak Selatan, Suhaena. "Jujur saja, hanya bansos ini yang kita harapkan. Saya atas nama warga Rawa Badak Selatan mengucapkan terimakasih," ungkapnya. Beliau menambahkan bahwa lokasi ini diprioritaskan untuk mendapat bansos sembako karena kepadatan dan keberagaman penduduknya.
Kemudian, ketua RW 08 Kelurahan Rawa Badak Utara, Sudaryono menyampaikan bahwa di daerahnya ada salah satu warga yang merupakan buruh harian lepas. Warga tersebut mengungkapkan rasa syukurnya ketika mendapat bansos sembako Presiden. "Alhamdulillah, hari ini saya dapat sembako dari Bapak Presiden. Saya senang. Terima kasih Pak Presiden," kata Muhammad Yusup, pedagang mie di RT 04 RW 08.
Bansos sembako senilai Rp. 300 Ribu ini terdiri dari beras, minyak goreng, kecap, sambal, mie instan, kornet, sarden, susu, teh celup dan sabun mandi. Bansos akan disalurkan 2 kali dalam 1 bulan, sehingga total bansos sembako yaitu Rp. 600 Ribu/orang/bulan. Bansos sembako ini disalurkan selama 3 bulan mulai April 2020.
Pemenuhan kebutuhan dasar ini juga bertujuan untuk meminimalisir aktivitas warga untuk keluar rumah. Terlebih saat ini DKI Jakarta sedang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sehingga beberapa aktivitas seperti bekerja, belajar dan beribadah dilakukan dirumah masing-masing.
"Dalam keadaan inilah pemenuhan kebutuhan dasar seperti bansos sembako diberikan oleh pemerintah. Upaya ini untuk mengurangi beban pengeluaran Bapak/Ibu sekalian yang sementara waktu berhenti bekerja," kata Dirjen Rehsos.
Dalam kesempatan ini, Dirjen Rehsos juga menyampaikan kepada awak media bahwa upaya pemerintah, khususnya Kementerian Sosial tidak hanya pemberian bansos sembako saja. "Ada juga skema untuk warga terlantar seperti tuna wisma, warga yang kehilangan pekerjaan, stres dan tidak bisa menghadapi situasi sulit yang ditemukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di jalan. Kita sediakan Tempat Penampungan Sementara (TPS) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Salah satunya yaitu di GOR Tanjung Priok, Jakarta Utara," jelasnya.
Beberapa TPS sudah disediakan bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, yaitu Gelanggang Olahraga (GOR) Karet Tengsin Jakarta Pusat, GOR Cengkareng Jakarta Barat, GOR Ciracas Jakarta Timur, GOR Tanjung Priok Jakarta Utara dan GOR Pasar Minggu Jakarta Selatan.
Untuk kondisi yang membutuhkan penanganan khusus, warga terlantar atau disebut juga Penerima Manfaat (PM) bisa dirujuk ke Balai Rehabilitasi Sosial milik Kemensos. Misalnya seperti keluarga dengan balita dan anak-anak serta Ibu hamil. "Ini semua upaya untuk memastikan bahwa semua lapisan masyarakat dijangkau oleh pemerintah," pungkas Dirjen Rehsos.
Balai yang sudah disiapkan untuk menjadi TPS dengan penanganan khusus yaitu Balai "Mulyajaya" Jakarta, Balai Anak "Handayani" Jakarta, Balai Napza "Bambu Apus" Jakarta, Balai Lanjut Usia "Budhi Dharma" Bekasi, Balai Netra "Tan Miyat" Bekasi serta Balai Eks Gelandangan dan Pengemis "Pangudi Luhur" Bekasi.
Peninjauan distribusi bansos sembako presiden ini juga dihadiri oleh Direktur Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia, Andi Hanindito, perwakilan Direktorat Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas, Erniyanto, Kepala Bagian Organisasi, Tim OHH Sekretariat Ditjen Rehsos, Lurah Rawa Badak Selatan, Suhaena, Lurah Rawa Badak Utara, Teguh Subroto dan ketua RW 08 Kelurahan Rawa Badak Utara, Sudaryono.
Bagikan :