Penulis :
Humas Ditjen Rehabilitasi Sosial
Editor :
Intan Qonita N
Penerjemah :
Karlina Irsalyana
SUKABUMI (12 Maret 2021) - Dirjen Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI, Harry Hikmat tengah menindaklanjuti arahan Menteri Sosial Tri Rismaharini untuk mempersiapkan 41 Balai Besar/Balai/Loka Rehabilitasi Sosial untuk membangun Sentra Kreasi ATENSI.
Dipimpin oleh Dede Khaerufirdaos, Loka Karya Kahuripan Sukabumi yang memberikan layanan rehabilitasi sosial bagi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) kedepan akan memberikan layanan terpadu, yaitu layanan yang terintegrasi dengan pemberdayaan sosial, perlindungan dan jaminan sosial serta penanganan fakir miskin.
Loka Karya Kahuripan Sukabumi dengan luas 3,2 hektar menjadi salah satu loka yang dipersiapkan untuk pembangunan Sentra Kreasi ATENSI yang rencananya akan fokus pada sentra agrowisata, mulai dari agrowisata pepaya, pisang, anggur, stroberi, ketela dan ubi.
Harry menyampaikan agar Loka mencari konsultan khusus pengembangan agrowisata. Harry mengarahkan konsep agrowisata yang menarik, pengembangannya perlu direncanakan dari hulu ke hilir, melibatkan penerima manfaat atau pengunjung mulai dari penanaman, pemanenan, pengolahan hingga menjadi produk siap konsumsi.
"Konsep layanan rehabilitasi sosial seperti ini terintegrasi dengan pemberdayaan sosial. Menanam, memanen dan mengolah ketela hingga menjadi produk siap konsumsi seperti tape, keripik atau produk lain yang lebih menarik dan melibatkan penerima manfaat di setiap prosesnya," jelas Harry.
Kemudian, agrowisata pisang juga bisa diolah selain buahnya. Salah satunya adalah pelepah pisang yang bisa didaur ulang menjadi kerajinan tangan seperti kotak perhiasan, tempat tisu hingga goodie bag.
Harry juga menyarankan berbagai rumput dan sampah-sampah yang ada di loka bisa diolah menjadi pupuk kompos seperti yang dilakukan di Sentra Kreasi ATENSI Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi.
Tidak hanya itu, Harry juga mengarahkan untuk menyediakan konsep agrowisata dengan fasilitas jogging track, outbond, gazebo dan wisma tempat menginap pengunjung. Sepanjang jogging track juga akan disediakan beberapa gazebo untuk istirahat.
Selain itu, Loka juga memiliki 3 petak kolam ikan yang juga akan dikembangkan. Sebanyak 2 petak kolam berisi ikan mujair, sepat dan patin serta 1 petak lainnya berisi ikan koi. Kedepan, di sekitar wisma pengunjung juga akan dilengkapi dengan kolam ikan koi yang bisa menjadi wahana relaksasi.
Beberapa ruangan keterampilan seperti ruang jahit dan ruang sablon akan didesain menjadi satu ruangan luas yang dilengkapi langsung dengan showroom/ruang pamer.
Hal penting lainnya yang menjadi perhatian Harry adalah aksesibilitas Loka Karya Kahuripan Sukabumi bagi penyandang disabilitas fisik, sensorik, mental dan intelektual. Mulai dari akses jalan yang perlu diperbaiki yaitu jalan masuk loka hingga menuju lokasi agrowisata.
Harry juga berpesan agar di setiap gedung maupun ruangan perlu dilengkapi toilet yang bersifat universal, yaitu bisa digunakan bagi penyandang disabilitas maupun non penyandang disabilitas.
Harry terus menegaskan komitmen Kemensos RI dalam penanganan penerima manfaat. "Sentra Kreasi ATENSI yang fokus pada agrowisata ini kelak untuk memberi kesempatan ekonomi bagi penerima manfaat, bisa bagi anak jalanan, anak punk dan lain-lain," pungkas Harry.
Peninjauan ini juga dihadiri oleh Direktur Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Eva Rahmi Kasim, Direktur Rehabilitasi Lanjut Usia Andi Hanindito dan Kepala Balai Disabilitas Phala Martha Sukabumi Cup Santo.
Bagikan :