Kemensos Tuntaskan Permasalahan Sosial Anak Jalanan Melalui ATENSI
Penulis :
Humas Balai Anak Paramita Mataran
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Karlina Irsalyana
MATARAM (20 April 2021) - Kementerian Sosial melalui Balai Anak “Paramita” di Mataram melakukan optimalisasi pelaksanaan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) dengan mengadakan case conference (Temu Bahas Kasus) bersama Dinas Sosial Kota Mataram. Bertempat di Ruang Pertemuan Kepala Dinas Sosial Kota Mataram.
Balai Anak Paramita yang diwakili oleh Kepala Seksi Layanan Rehabilitasi Sosial dan Pekerja Sosial membahas perihal kasus anak yang dieksploitasi secara ekonomi dan/atau seksual bersama Kepala Dinas Sosial Kota Mataram, Kepala Seksi Anak dan Lansia dan tim Satgas Sosial Dinas Sosial Kota Mataram.
Topik pembahasan case conference diawali dengan penyampaian kronologi seorang anak bernama Mas Rio (MR / bukan nama sebenarnya) yang dirujuk oleh Dinas Sosial Kota Mataram ke Balai Anak “Paramita” pada hari Jumat, 16 April 2021 lalu. MR dirujuk lantaran ia kedapatan sedang meminta-minta di perempatan Ampenan, Kota Mataram. Dua tahun lalu MR juga pernah diciduk di tempat yang sama oleh Satgas Sosial Dinas Sosial Kota Mataram.
Samsul Hadi, Kepala Seksi Layanan Rehabilitasi Sosial Balai Anak “Paramita” menuturkan, “atas pengakuan MR, ia mengemis dikarenakan seringnya ia dimintai uang oleh ayahnya untuk membeli makanan. Hidup bersama ayahnya telah ia jalani semenjak kedua orang tuanya berpisah pada 4 tahun yang lalu. Tidak berhenti sampai disitu, adik kandung MR yang bernama Anak Sholeh (AS / bukan nama sebenarnya) juga diajak oleh MR untuk mengemis di lokasi yang sama. Oleh karenanya, kunjungan kami kesini ingin membahas permasalahan ini yang dirasa cukup kompleks dan membutuhkan penanganan segera.”
Sesuai dengan arahan Menteri Sosial, Tri Rismaharini bahwa Balai harus merespon cepat permasalahan sosial yang ditemukan di masyarakat. Tim Balai Anak “Paramita” di Mataram terjun ke lapangan untuk memastikan agar anak mendapatkan pelayanan sebaik-baiknya melalui ATENSI dan memberikan layanan secara tuntas, sehingga ditemukan akar permasalahan sosial yang dihadapi keluarga tersebut serta ditemukan pula solusi pemecahan masalahnya.
Pekerja Sosial Balai Anak “Paramita” di Mataram, Radityo Bimo menyampaikan hasil asesmen yang dilakukannya, ia mengatakan “hubungan MR dan kedua adiknya sangat erat, namun tidak demikian halnya dengan ayahnya, kondisi keluarga yang kurang mampu mengharuskan mereka tidur pada satu tempat tidur yang sama. FT adik bungsu yang merupakan seorang anak perempuan menjadi rentan apabila tidur bersama dengan ayah tanpa adanya sosok ibu diantara mereka.”
Bimo menambahkan, “hal yang telah kami lakukan adalah Pemberian motivasi oleh pekerja sosial agar anak mau melanjutkan sekolahnya dan tidak kembali hidup di jalanan, selain itu Balai Anak Paramita dan Dinas Sosial Kota Mataram akan memastikan anak dan adiknya akan bersekolah kembali.”
Kepala Dinas Sosial Kota Mataram, Indra Bangsawan mengungkapkan, "Terima kasih atas atensi dari Balai Paramita membantu kami Dinas Sosial Kota Mataram dalam membantu anak-anak kita yang belum beruntung."
Selanjutnya, tim Balai Anak “Paramita” menindaklanjuti pemecahan masalah ekonomi di keluarga MR dengan berkoordinasi bersama Koordinator Program Keluarga Harapan (PKH) Kota Mataram. Keluarga MR telah tercatat sebagai penerima bantuan PKH dan BPNT. Namun ayah kandung MR tidak bisa mengambil bantuan PKH sendiri sehingga sering diambilkan oleh orang lain.
Pasca berkoordinasi dengan beberapa pihak di Dinas Sosial Sosial Kota Mataram, tim Balai Anak Paramita didampingi oleh ayah kandung MR, melakukan Home Visit ke kediaman MR dan keluarga. Sontak tim balai kaget melihat hunian keluarga tersebut, kondisinya sangat memprihatinkan dan kurang layak huni. Anak tinggal di sebuah rumah petak dengan ukuran 3x4 m2. Depan rumah anak tersebut merupakan kandang kuda dan kotoran dari kuda tersebut sangat tercium sampai di dalam rumah. Hal tersebut tentunya memicu terjadi masalah kesehatan bagi MR maupun keluarga tersebut.
Di akhir kunjungan tersebut, tim menyampaikan rencana yang akan dilakukan oleh Balai Anak “Paramita” dalam menuntaskan permasalahan sosial ini, antara lain: Memberikan bantuan ATENSI berupa Pemenuhan Kebutuhan Dasar, Kebutuhan untuk Perlengkapan Sekolah dan kasur yang layak. Selain itu tim Balai Anak Paramita juga akan membantu aksesibilitas untuk mendapatkan identitas bagi adiknya yang belum memiliki nomor identitas. Mendaftarkan MR ke sekolah untuk mendapatkan hak pendidikannya.
Tidak hanya itu, tim Balai Anak Paramita juga berinisiasi bersama dengan warga masyarakat melakukan kerja bakti untuk membersihkan bagian depan rumah klien yang sudah dipenuhi kotoran kuda, dan menggeser tempat penyimpanan kuda agar tidak membahayakan serta tidak menjadi bau bagi keluarga MR yang dapat menjadi sumber penyakit.
Bagikan :