Layanan Okupasi Terapi Dibuka untuk Umum dan Gratis di SKA Ciungwanara
Penulis :
Humas Balai Disabilitas Ciungwanara Bogor
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Karlina Irsalyana
BOGOR (23 Maret 2021) - Balai Disabilitas Ciungwanara Bogor yang berdiri sejak tahun 1985 merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) milik Kementerian Sosial yang menyelenggarakan layanan program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) bagi penyandang disabilitas.
Dirjen Rehabilitasi Sosial, Harry Hikmat, menegaskan dalam kunjungannya pekan lalu ke Balai Disabilitas Ciungwanara, bahwa Sentra Kreasi Atensi (SKA) menjadi prioritas penting untuk dihadirkan di setiap balai sesuai arahan Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini, seperti yang telah diresmikan sebelumnya yaitu di Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi dan Balai Besar Disabilitas Kartini Temanggung.
SKA menjadi pusat pengembangan kewirausahaan dan vokasional serta menjadi media promosi untuk memasarkan hasil karya para penerima manfaat.
Harry juga mengarahkan agar nantinya SKA di Balai Disabilitas Ciungwanara ini memiliki layanan andalan berupa okupasi terapi bagi penyandang disabilitas yang membutuhkan.
“Peralatan, fasilitas serta SDMnya sudah lengkap untuk menjadi Pusat Layanan Okupasi Terapi. Sehingga diharapkan agar Layanan Okupasi Terapi di Balai Ciungwanara ini tidak hanya dirasakan bagi PM residensial tapi juga untuk umum," tutur Harry.
Berdasarkan Permensos No. 16 Tahun 2020 dapat kita ketahui bahwa terapi merupakan salah satu elemen penting dalam intervensi ATENSI, salah satunya adalah okupasi terapi.
Okupasi terapi merupakan bentuk layanan terapeutik melalui aktivitas yang bermakna dan bertujuan kepada individu yang mengalami gangguan kinerja okupasional dengan kelainan fisik, mental, maupun intelektual.
Adapun 12 jenis teknik dalam pelaksanaan okupasi terapi dalam program ATENSI antara lain: terapi sensori integrasi, terapi snoezelen, pra vokasional skill, pre writing skill, terapi self-care, terapi relaksasi, terapi ADL, terapi rekreasi, terapi aktivitas kelompok seni, terapi aktivitas kelompok interaksi, terapi aktivitas kelompok ADL, dan terapi problem solving.
Layanan okupasi terapi ini biasanya dapat ditemui di rumah sakit dan klinik tumbuh kembang anak. Dengan biaya yang terbilang cukup mahal dengan kisaran biaya 150 ribu ke atas per kedatangan. Namun Kementerian Sosial RI terus berupaya untuk mengembangkan layanan kepada masyarakat dengan membuka layanan okupasi terapi secara gratis di Balai Disabilitas Ciungwanara.
Kepala Balai Disabilitas Ciungwanara, Siti Sari Rumayanti, menyampaikan bahwa harapannya layanan okupasi terapi di balai dapat lebih menjangkau masyarakat luas yang membutuhkan terapi ini.
"Dengan adanya okupasi terapis di Balai Ciungwanara para penyandang disabilitas baik yang residensial, komunitas, dan keluarga akan mendapat pelayanan dengan menggunakan aktivitas terapeutik yang mampu meningkatkan berbagai komponen kinerja okupasional mulai dari sensori, motorik, kognitif, psikososial, sampai sosial individu, sehingga terbentuklah kemandirian serta meningkatkan kualitas hidup individu tersebut," ujar Sari.
Feby, Salah satu orang tua dari penerima manfaat yang tengah mendampingi anaknya menerima layanan okupasi terapi menuturkan ungkapan syukurnya karena anaknya bisa diterapi di Ciungwanara oleh tenaga kompeten dan fasilitas yang baik.
"Saya berterima kasih sekali kepada Kemensos serta okupasi terapis, Bu Nana dan Bu Nisa, yang telah menerapi anak saya dengan baik dan fasilitas yang cukup lengkap. Biasanya biaya okupasi terapi di klinik tumbuh kembang untuk anak saya cukup mahal, sehingga menjadi kendala bagi kami, tetapi di Balai ini anak kami bisa diterapi oleh tenaga handal secara gratis," tutur Feby.
Bagikan :