Penulis :
Humas Sentra “Abiyoso” di Cimahi
Editor :
Aryokta Ismawan
Penerjemah :
Karlina Irsalyana
CIMAHI (6 Oktober 2022) - Masih dalam rangkaian peringatan Hari Kesehatan Jiwa (Harkeswa) Sedunia 2022, Sentra “Abiyoso” di Cimahi menggelar vaksinasi dan penyaluran bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) kepada 25 Orang dengan Masalah Kejiwaan (ODMK). Sebanyak 25 ODMK ini berasal dari wilayah Cimahi dan Kabupaten Bandung yang merupakan dua di antara tujuh wilayah kerja Sentra “Abiyoso” di Cimahi. Kegiatan vaksinasi dan penyaluran bantuan Atensi ini berlangsung di aula Sentra “Abiyoso” di Cimahi dan dihadiri perwakilan dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, Dinas Sosial Kota Cimahi, Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Kimia Farma Cihanjuang, Yayasan As Sabur, dan Generasi Jabez.
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Subbagian Tata Usaha Sentra “Abiyoso” di Cimahi, Heri Kusuma Wardana, mewakili Kepala Sentra “Abiyoso” di Cimahi, Agung Hendrawan. Dalam arahannya, Heri berterima kasih kepada semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat umum, yang telah berkolaborasi menyukseskan kegiatan ini.
“Saya mengapresiasi semua pihak yang telah bekerja sama dalam memberikan layanan kepada saudara-saudara kita yang belum sempat divaksin ketiga,” ungkap Heri pada Kamis 6 Oktober 2022. “Karena sesungguhnya persoalan pandemi bukan hanya tugas sektor kesehatan, melainkan lintas sektoral yang perlu menjadi perhatian semua pihak,” lanjutnya.
Selain vaksinasi dan penyerahan bantuan, rangkaian peringatan Harkeswa kali ini juga diisi dengan mengikuti secara daring kegiatan Kampanye Sosial Peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia dalam lingkup Kementerian Sosial yang dipusatkan di Gedung Aneka Bhakti II, Bekasi. Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Menteri Sosial, Tri Risma Harini.
Dalam arahannya, Risma menyampaikan bahwa pada dasarnya ODMK pun merupakan sesama manusia yang wajib diperhatikan kebutuhannya. “Mari kita sama-sama memperhatikan mereka. Karena pada dasarnya mereka juga manusia, sama seperti kita. Kalau ada yang tidak mampu mendapatkan pengobatan, silakan datang ke pemerintah, nanti kita bantu mengurus BPJS-nya,” tutur Risma.
Risma juga menuturkan bahwa masalah kesehatan mental sama saja dengan masalah kesehatan lainnya, seperti penyakit diabet, jantung, dan lain sebagainya. “Saya pernah berkonsultasi dengan para ahli bagaimana menangani ini. Ternyata sama saja, kalau minum obat secara rutin, mereka bisa sembuh,” lanjutnya.
Risma mengajak semua pihak untuk selalu menghormati siapa pun. “Kita harus mengajari siapa pun bahwa tidak boleh menyakiti sesama manusia, apalagi kalau dia sakit. Tadi disampaikan tentang kesehatan jiwa, tapi kalau dia sakit, terus kita malah menyingkirkan mereka, bukannya merangkul, ya susah,” terang Risma.
Hal lain yang menjadi sorotan Menteri Sosial kali ini adalah seringnya penyedia lapangan kerja mencantumkan syarat sehat jasmani dan rohani dalam prosedur perekrutan tenaga kerja. “Nanti kita akan diskusikan lagi lebih detail dengan para ahli. Saya sampaikan, iya betul, ada syarat sehat fisik maupun rohani, tapi rekomendasi seperti apa yang harus kami keluarkan nanti, itu akan kita diskusikan lagi supaya hak asasi manusia itu bisa kita penuhi,” imbuh Risma.
Adapun Harkeswa Sedunia diperingati tiap 10 Oktober. Rangkaian peringatan Harkeswa tahun ini telah diawali dengan pembebasan pasung dan reunifikasi terhadap Penyandang Disabilitas Mental (PDM) di beberapa tempat. Sentra “Abiyoso” pun telah mengevakuasi salah seorang PDM berinisial AS pada selasa, 4 Oktober 2022 dan reunifikasi terhadap PDM berinisial D pada hari yang sama.
Agenda-agenda di atas sejalan dengan tema peringatan Harkeswa 2022. Di tingkat global, tema yang diusung adalah “Make mental health and well-Being for all global priority” (“Jadikan kesehatan mental dan kesejahteraan semua sebagai prioritas global”), sedangkan Kementerian Sosial mengangkat tema "Pulih Bersama, Generasi Sehat Jiwa". Selamat memperingati Harkeswa 2022!
Bagikan :