Mensos Minta Balai Besar Vokasional Disabilitas "Inten Suweno" Ikuti Perkembangan Teknologi

Mensos Minta Balai Besar Vokasional Disabilitas "Inten Suweno" Ikuti Perkembangan Teknologi
Penulis :
Humas Balai Besar Vokasional Disabilitas Cibinong
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Intan Qonita N

CIBINONG (16 April 2021) - Menteri Sosial Tri Rismaharini, didampingi Dirjen Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat dan Direktur Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Eva Rahmi Kasim mengunjungi Balai Besar Vokasional Disabilitas "Inten Suweno" di Bogor.

Dalam kunjungan ini, Mensos Tri Rismaharini menekankan pentingnya untuk mengikuti tren yang sedang berkembang. "Ikuti yang sedang berkembang agar tidak semakin tertinggal," ujar Risma.

Tren yang sedang berkembang menurut Risma juga perlu didukung oleh teknologi terbaru. Untuk peralatan praktik otomotif, Risma menyarankan untuk membeli mobil dan motor terbaru sebagai bahan praktek penerima manfaat. "Jika kita mempunyai teknologi terbaru, para penerima manfaat  setelah selesai mengikuti pelatihan akan langsung siap untuk bekerja," kata Risma

Begitu juga di keterampilan penjahitan, Risma meminta agar disediakan mesin obras, mesin vermak jeans dan konveksi. Perlu juga ruangan untuk memamerkan hasil produksi penerima manfaat.

Kemudian balai perlu mengefisienkan ruangan agar bisa dimanfaatkan untuk menambah jenis pelatihan vokasional bagi penerima manfaat dan peralatan praktek yang tidak terpakai dapat dikelompokkan di museum.

Balai Besar Vokasional Disabilitas "Inten Suweno" ditunjuk oleh Mensos Risma untuk membuat 50 motor roda tiga yang akan dijadikan usaha para penyandang disabilitas. Saat ini sudah terdapat 2 model motor roda tiga yaitu model Warung Sayur Bit 100 dan Box Alumunium.

Sebanyak 10 penerima manfaat sudah dilatih untuk merakit dan memodifikasi motor roda tiga. Mereka adalah penerima manfaat residensial dan alumni Balai Besar Vokasional Disabilitas "Inten Suweno".

Penerima manfaat juga sudah dilatih oleh engineer dari PT. Viar untuk merakit motor roda tiga agar hasilnya dapat disesuaikan dengan kondisi penyandang disabilitas yang akan menggunakan motor roda tiga.

Risma menekankan para penerima manfaat perlu dilatih merakit hingga memodifikasi roda tiga tersebut agar hasilnya memenuhi kualifikasi perakitan.
Bagikan :