Penulis :
OHH Ditjen Rehsos
Editor :
Intan Qonita N
Penerjemah :
Tasya Azra K; Karlina Irsalyana
JAKARTA (11 Mei 2020) - Menteri Sosial Juliari P Batubara didampingi Dirjen Rehabilitasi Sosial, Harry Hikmat dan Kepala Balai Juena Sitepu, meninjau kondisi penerima manfaat di Balai “Mulya Jaya” Jakarta yang dijadikan Tempat Penampungan Sementara (TPS)/Temporary Shelter, sekaligus memastikan pelayanan yang diberikan sesuai dengan yang dibutuhkan.
"Balai ini dijadikan TPS merupakan kebijakan Kemensos melalui Ditjen Rehabilitasi Sosial untuk mengurangi dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19 terhadap kelompok rentan, lansia, disabilitas, gelandang dan pengemis, pemulung serta tuna wisma" ujar Mensos saat memberikan sambutan di Balai Mulya Jaya Pasar Rebo, Jakarta, Senin (11/5/2020) sore.
Terlebih, kata Mensos, bagi warga terlantar yang hidup di jalanan dan tidak mempunyai pekerjaan serta membutuhkan perhatian khusus dalam penanganannya. Termasuk, juga korban PHK yang tidak memiliki tempat tinggal dan keluarga di Jabodetabek.
"Balai lain yang dijadikan TPS, yaitu Balai Anak “Handayani” Jakarta, Balai Napza “Bambu Apus” Jakarta, Balai Lanjut Usia “Budhi Dharma” Bekasi, Balai Netra “Tan miyat” Bekasi, Balai RS "Melati", serta Balai Eks Gelandangan Pengemis “Pangudi Luhur” Bekasi, " katanya.
Dalam acara tersebut, disalurkan sebanyak 74 Paket Sembako dari Presiden kepada Penerima Manfaat (PM) yang masih berada di balai, maupun yang sudah kembali ke keluarganya. Secara simbolis Mensos memberikan bantuan bagi empat orang Penerima Manfaat, yaitu warga terlantar korban PHK, Lanjut Usia, Disabilitas, serta Pengemis.
"Semoga bantuan ini ini bermanfaat ya Bu," sapa Mensos kepada salah satu Penerima Manfaat sambil menyerahkan paket sembako di tangannya. "Terimakasih pak, terimakasih," jawabnya. Salah seorang Penyandang Disabilitas Fisik sampai terduduk dan berdoa mengucapkan syukur dan terimakasih kepada Pak Menteri Sosial sambil meneteskan air matanya.
Penyaluran bansos ini dilaksanakan sesuai dengan arahan Presiden, sekaligus Kementerian Sosial sebagai Gugus Tugas Penanganan COVID-19 untuk memberikan bantuan Jaringan Pengaman Sosial (JPS) kepada kelompok rentan.
Tidak lupa Mensos memberikan apresiasi kepada balai-balai milik Kemensos yang telah melayani penerima manfaat dengan sangat baik, terlebih di masa pandemi COVID-19. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Dinas Sosial Provinsi DKI dan Suku Dinas Sosial atas sinergi pelayanan dengan TPS di 5 GOR di DKI Jakarta.
Kondisi penerima manfaat sangat rentan dan membutuhkan perhatian. Sebelumnya juga sudah susah, apalagi ditambah dengan pandemi COVID-19 semakin susah. Tetapi paling tidak, TPS bisa memberikan layanan yang baik berupa layanan tempat tinggal sementara dan pemberian kebutuhan dasar.
"Tinggal di sini tidak lama ya ibu-ibu dan adik-adik semuanya nanti kalau lama-lama jadinya bermasalah terus. Paling tidak ada tempat tinggal sementara dibandingkan harus di jalanan," tandas Mensos.
Mensos pun menyapa Penerima Manfaat lainnya, seperti korban PHK dan tuna wisma yang hadir di aula Balai "Mulya Jaya" Jakarta. "Tetap semangat ya semuanya, semoga tetap nyaman berada di sini," sapanya.
Di akhir kunjungan, Mensos meninjau seluruh fasilitas, sarana dan prasarana di Balai "Mulya Jaya", di antaranya ruang keterampilan, ruang poliklinik, dan show room hasil latihan keterampilan serta fasilitas asrama didampingi Dirjen Rehabilitasi Sosial dan Kepala Balai.
Mensos meminta kepada Dirjen Rehabilitasi Sosial untuk terus mengembangkan layanan kepada kelompok rentan dengan meninjau atau menyisir ke kantong-kantong lokasi permasalahan sosial, lalu melaporkan dalam bentuk data yang akurat.
Dalam laporannya, Dirjen Rehsos menyampaikan saat ini telah tertangani 1.147 jiwa di GOR Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, serta Jakarta Timur. Sementara rujukan dari GOR ke balai-balai rehabilitasi sosial telah tertangani sejumlah 136 jiwa.
"Upaya yang telah dilakukan ini untuk mengoptimalisasi dan memaksimalkan fungsi balai dalam memberikan layanan kepada para warga yang terlantar akibat COVID-19, " tandasnya.
Salah seorang penerima manfaat, Anna Silvia (43), warga Jatiwarna, Pondok Gede, Bekasi, sebelum wabah COVID-19 bekerja menjual alat kesehatan (alkes). Nasib berkata lain dengan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) usahanya mandek.
"Sebelum COVID-19, saya menjual alkes tapi mandek, ditambah ada kebijakan PSBB semakin tidak jalan usaha sama sekali. Hingga akhirnya benar-benar tidak punya uang sama sekali untuk membayar kontrakan," ucap Anna, sambil matanya berkaca-kaca.
Tapi ia merasa beruntung, malam itu saat kehabisan uang buat pulang dan naik kendaraan dibantu seorang Satpol PP yang menunjukkan ke dinas sosial di Matraman untuk sekedar meminta bantuan, dan akhirnya dirujuk ke Balai Mulya Jaya.
"Alhamdulilah, sudah sepekan tinggal di sini. Terima kasih saya sampaikan kepada Pak Mensos dan Kepala Balai, apalagi mendapatkan bansos sembako. Saya bersyukur saat kondisi tidak punya apa-apa, sekarang ada perhatian dari pemerintah," ungkapnya.
Balai “Mulya Jaya” sebelumnya menangani Tuna Sosial, Pekerja Migran Korban Tindak Kekerasan, dan Korban Perdagangan Orang.
Layanan rehabilitasi sosial terdiri dari bantuan sosial bertujuan, berupa Bantuan Sosial Modal Usaha, Bantuan Sosial Modal Pengembangan Usaha, serta Bantuan Sosial Kemandirian
Untuk layanan terapi, ada terapi fisik, terapi mental spiritual, terapi psikososial, terapi penghidupan (Salon, Menjahit, Membatik, Handycraft, dan Kuliner), serta perawatan sosial family support (Pertemuan Orang Tua dan Home Visit).
Sedangkan program lainnya ada Respon Kasus, Penjangkauan, Advokasi Klien, Layanan Pengaduan Masyarakat, dan Kedaruratan.
Selama pandemi COVID-19, Balai “Mulya Jaya” memberikan layanan karantina Mandiri bagi 108 Pekerja Migran dari Malaysia dan saat ini sudah dipulangkan ke daerah asal, pemberian 50 paket bansos sembako bagi warga ora sejahtera sekitar balai, Layanan Temporary Shelter bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) Terlantar dan Korban PHK di daerah Jabodetabek.
Kondisi saat ini, jumlah klien yang telah tertangani sebanyak 72 orang dan telah dipulangkan ke keluarga sejumlah 50 orang, serta yang masih tinggal di balai sebanyak 22 orang. Turut hadir dalam acara kunjungan Menteri Sosial, yaitu Kabid Rehsos Dinsos Provinsi DKI, Direktur Rehsos Lanjut Usia, Direktur RTS dan KPO, Kapolsek Pasar Rebo dan para Pekerja Sosial.
Bagikan :