PADANG (11 Maret 2020) – Instalasi Laboratorium Praktek Profesi
Pekerjaan Sosial dan Media Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan (BBPPKS) Padang
Sosialisasikan Bahaya Vape Bagi Remaja di SMPN 7 Kota Pariaman, Sumatera Barat.
Dalam sosialisasi ini BBPPKS
Padang memberikan penjelasan tentang Bahaya dari Vape ini.
Asumsi yang ada di masyarakat
yang mengangap Vape lebih aman untuk dihisap dibandingkan rokok ini sangatlah keliru.
Nikotin, zat kandungan
berbahaya yang terdapat dalam rokok ternyata juga terdapat pada Vape. Semuanya dapat menimbulkan adiksi (ketagihan), pusing,
depresi, kanker paru dan peyempitan pembuluh darah, serangan jantung yang
berujung pada kematian.
Apalagi pada anak-anak,
paparan nikotin dari Vape dapat mengganggu perkembangan otak dan mempengaruhi
daya ingatnya. Dampak jangka panjang nikotin menyebabkan masalah seumur hidup
pada anak seperti masalah kesehatan mental, masalah perilaku, dan perubahan
aktual dalam struktur otak.
Informasi inilah yang ingin
disampaikan Instalasi Laboratorium Praktek Profesi Pekerjaan Sosial dan Media
Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Padang
melalui kegiatan Sosialisasi Bahaya Vape pada Selasa (10/3).
Pada saat sosialisasi,
terungkap fakta bahwa dari 30 orang siswa tersebut, 99% diantaranya telah
terpapar Vape, baik karena iseng coba-coba dan memenuhi rasa ingin tahu ataupun
karena pergaulan. Tetapi ada juga yang mengaku menggunakan vape karena suka
dengan rasanya, rasa kopi dan anggur menjadi favorit pilihan mereka.
Tentu fakta ini cukup
mengejutkan dan perlu menjadi perhatian dan kepedulian dari semua pihak untuk
mencegah bertambah luasnya penggunaan Vape pada anak dan remaja mengingat
dampak yang diakibatkannya.
Kegiatan Sosialisasi Bahaya
Vape bagi Remaja di Sekolah SMPN 7 ini berlangsung dengan metode menyenangkan.
Penyampaian materi yang dibawakan juga secara interaktif.
Diharapkan peserta berhenti
menggunakan Vape dan tidak coba-coba lagi menggunakannya, serta mereka dapat
fokus belajar dan tidak mudah terpengaruh hal-hal negatif yang diperoleh dari teman sebaya, lingkungan maupun
internet.
Kegiatan diikuti oleh 30
orang siswa yang berasal dari kelas 7 dan kelas 8.