Pekanbaru Kembali Banjir, Balai Anak "Rumbai" Respon Kedaruratan dan Salurkan Bantuan
Penulis :
Humas Ditjen Rehabilitasi Sosial
Editor :
David Myoga
Penerjemah :
Intan Qonita N
PEKANBARU (24 April 2021) – Balai Anak “Rumbai” di Pekanbaru yang merupakan UPT milik Kementerian Sosial RI lakukan respon kedaruratan korban bencana banjir sebagai wujud layanan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) Anak dalam situasi darurat.
Hujan lebat kembali terjadi di Pekanbaru beberapa hari terakhir ini dan menyebabkan banjir di beberapa titik. Ratusan rumah terendam banjir dengan ketinggian air setara leher orang dewasa. Identifikasi dan informasi bersumber dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) Provinsi Riau, titik lokasi banjir ada di Kelurahan Rejosari, Kelurahan Sungai Sibam, Kelurahan Tangkerang Labuai, Kelurahan Sukamulya, Kelurahan Sail, dan Kelurahan Pematang Kapau. Warga terdampak banjir sudah dievakuasi petugas menggunakan perahu karet ke lokasi yang lebih aman.
Sesuai arahan Menteri Sosial, Tri Rismaharini bahwa seluruh UPT Kementerian Sosial RI harus responsif dalam penanganan bencana di wiliyah kerjanya melalui dukungan bantuan logistik, Layanan Dukungan Psikososial (LDP), maupun Trauma Healing bagi korban bencana.
Berdasarkan arahan tersebut, tim respon kedaruratan Balai Anak "Rumbai" di Pekanbaru beri Layanan ATENSI Anak bagi korban bencana banjir dalam hal ini anak dalam situasi darurat. Jumat (23/4), Tim telah melakukan identifikasi awal permasalahan dan kebutuhan anak-anak terdampak banjir. Berkoordinasi dengan Kepala Dinas Sosial Provinsi Riau, Tengku Zul Effendi. Tim mendatangi langsung lokasi bencana di Perumahan Pesona Mandala Regency, Perumahan Shannon Regency 1 dan 2, Kelurahan Sungai Sibam, Kota Pekanbaru. Tim dibantu oleh Tagana setempat untuk sampai di lokasi.
Kepala Balai Anak “Rumbai” di Pekanbaru dalam hal ini diwakili oleh Pekerja Sosial, Yustisia, menjelaskan bahwa tujuan kedatangan tim Balai Anak "Rumbai" di Pekanbaru adalah untuk pemetaan dan pendataan kebutuhan anak korban banjir. "Kami hadir ke lokasi untuk mengidentifikasi apa saja yang menjadi kebutuhan anak-anak dan masyarakat di sini yang terdampak bencana banjir."
Hasil identifikasi dan rapid asesmen petugas di 2 lokasi, pertama di Kelurahan Sibam, Kota Pekanbaru dan perbatasan kabupaten Kampar terdapat 3 perumahan terdampak banjir dikarenakan tanggul jebol dan luapan sungai Sibam. Lebih kurang 310 KK terdampak meskipun kondisi air mulai surut. Masyarakat membutuhkan item pemenuhan hidup layak dan nutrisi bagi anak. Anak-anak di lokasi ini belum mendapat bantuan. Lokasi kedua di kelurahan Rejosari, kondisi air masih belum surut. Terdapat setidaknya 146 KK terdampak yang tersebar di 3 RW. Air masih tinggi, anak-anak masih bertahan di rumah masing-masing, dan beberapa warga bersiaga di posko pengungsian. Rapid asessment yang dilakukan menunjukan warga membutuhkan makanan siap saji, pemenuhan hidup layak, nutrisi bagi anak, dan Layanan Dukungan Psikososial (LDP). Anak-anak sampai saat itu belum menerima bantuan.
"Ini udah surut pak, kemarin di sini air nya masih sepinggang. Kami belum dapat bantuan apa-apa padahal anak saya tiga, butuh makanan balita sama pampers juga," ujar Resti, salah satu warga terdampak banjir di Kelurahan Rejosari yang masih tetap bertahan di rumah.
Berdasarkan hasil pemetaan dan pendataan tim di lapangan, anak terdampak banjir membutuhkan bantuan makanan dan nutrisi. Merespon kondisi tersebut, Balai Anak “Rumbai” di Pekanbaru langsung menyalurkan paket bantuan logistik pemenuhan kebutuhan hidup layak berupa susu, biskuit, madu hutan, kacang hijau, dan lainnya sebanyak 328 paket. masing-masing 117 paket di Kelurahan Rejosari, 150 paket di Kelurahan Sungai Sibam, 31 paket di Kelurahan Pematang Kapau, dan 30 paket di Kelurahan Sail.
Selain menyalurkan paket bantuan logistik. Tim pekerja sosial Balai Anak “Rumbai” di Pekanbaru melakukan rapid assesment, memberikan pendampingan, penguatan, serta layanan dukungan psikososial kepada anak-anak dan keluarga terdampak banjir di beberapa titik lokasi tersebut.
Bagikan :