Pelatihan Keterampilan Daur Ulang Kertas dan Handicraft untuk Penyandang Disabilitas

Pelatihan Keterampilan Daur Ulang Kertas dan Handicraft untuk Penyandang Disabilitas
Penulis :
Humas Sentra Wyata Guna Bandung
Editor :
David Myoga
Penerjemah :
Karlina Irsalyana

BANDUNG (11 Agustus 2022) - Kementerian Sosial melalui Sentra Wyata Guna berkerjasama dengan PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa bagian Tengah, Dinas Sosial Kabupaten Bandung Barat dan Yayasan Kumala, dalam rangka PLN Peduli, mengadakan kegiatan Pelatihan Keterampilan untuk Penyandang Disabilitas Kabupaten Bandung Barat yang dilaksanakan di Sentra Wyata Guna Bandung.

Pelatihan daur ulang  kertas dan handicraft menjadi karya Seni yang sangat bernilai usaha. Pelatihan dilaksanakan selama 4 hari dengan bahan dasar kertas limbah dan pelepah pisang yang diolah menghasilkan kertas seni menjadi bahan dasar Handicraft. Kegiatan ini telah menghasilkan karya menjadi kotak tisu, goodie bag dan bisa dikembangkan lagi menjadi berbagai model seperti, ecopen, bingkai photo, buku tulis dll.

Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan selama 4 hari ditutup oleh Manajer Perizinan dan Komunikasi PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa bagian Tengah dan Tim, Ketua Yayasan Kumala dan Tim, Kepala Sentra Wyata Guna Bandung dan Tim, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bandung Barat beserta jajarannya, Serta para Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) Kabupaten Bandung Barat dan Penerima Manfaat Sentra Wyata Guna Bandung.

Bapak Salman Muslim Pahlawan Manajer Perizinan dan Komunikasi PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa bagian Tengah, menyampaikan bahwa "kegiatan ini merupakan program tahunan PLN yaitu, PLN punya Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang bernama PLN Peduli untuk menghadirkan manfaat yang lebih luas kepada masyarakat dan lingkungan, dengan adanya program ini, diharapkan dapat menjadi metode untuk mengedukasi masyarakat bahwa sampah dapat diubah menjadi prodak-prodak yang memiliki nilai ekonomis".

Ketua Yayasan Kumala, Bapak Didin Komarudin atau yang akrab disapa Abah Didin memperkenalkan secara singkat Yayasan Kumala, "bagaimana Kumala mendaur ulang sampah hingga memiliki nilai ekonomi beserta konsep program yang dilaksanakan, dapat membagikan ilmu pengetahuan, pengalamannya kepada masyarakat luas" tuturnya.

Sambutan hangat Kepala Sentra Wyata Guna Bandung, Ibu Sri Harijati "menyemangati teman-teman Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial dan bersyukur dengan adanya program pelatihan keterampilan ini inisiasi yang luar biasa buat temen-temen mengembangkan limbah kertas untuk di daur ulang, silahkan temen-temen untuk di eksplor" ucapnya ramah.

Sambutan Kepala Dinas Sosial KBB Ibu Sri Dustirawati, menyampaikan harapan "melalui pelatihan ini selain dapat mengembangkan diri, meningkatkan keterampilan, juga saling bertukar informasi hingga memasarkan produk-produk demi meningkatkan kualitas hidup para Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial, ini bernilai tinggi ternyata, jadi kalau tidak diteruskan sayang, tinggal standarisasinya yang harus dipenuhi" ujarnya penuh semangat.

Acara penutupan dilanjutkan dengan serah terima secara simbolis hasil karya selama  pelaksanaan kegiatan pelatihan usaha kertas seni daur ulang dan handicraft, diserahkan dari PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa bagian Tengah kepada salah satu perwakilan peserta pelatihan, Imanudin.

Acara pelatihan keterampilan ditutup oleh Kepala Dinas Sosial Ibu Sri Dustirawati, Kepala Dinas Sosial KBB. Dilanjutkan dengan penyerahan secara simbolis hasil karya Handicraft goodie bag dan kotak tisu dari kertas seni daur ulang dari perwakilan peserta kepada Ibu Rahayu Widastuti selaku Asisten Manajer Komunikasi dan CSR PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah, Bapak Fandy Junifar Danny Trainer Yayasan Kumala, Ibu Sri Harijati Kepala Sentra Wyata Guna, serta Ibu Sri Dustirawati Kepala Dinas Sosial KBB.

Praktik Pelatihan Usaha Kertas Seni Daur Ulang Dan Handicraft diramaikan 10 peserta yang terdiri dari 7 orang PPKS KBB dan 3 Orang PM Sentra Wyata Guna Bandung, antusias peserta dalam melaksanakan pelatihan ini selama kegiatan berlangsung sangat terasa, terlihat dari canda tawa, gotong royong, dan tanya jawab baik antar peserta, trainer maupun pendamping.

Siti Jubaidah (37) PM Sentra Wyata Guna Seorang Penyandang Disabilitas Sensorik Netra Low Vision mengungkapkan "Rasa senangnya dilibatkan dalam kegiatan pelatihan ini, menjadi pengalaman baru bagi beliau".

Imanudin (49) salah satu peserta dari Kabupaten Bandung Barat Penyandang Disabilitas Fisik, mengaku "sangat senang berproses terutama kebersamaannya, namun sedikit kesulitan dalam proses Handicraft goodie bag maupun Kotak Tisu harus butuh ketelitian kalau handicraft gitu mah, kadang hilap deui (terkadang lupa), ya kalau sering bikin mungkin lebih bagus" pungkasnya. Menjadi alternanif tambahan penghasilan bagi beliau, dan berharap semoga berkelanjutan.

Bagikan :