Penulis :
Rahandika Prawiro (OHH Ditjen Linjamsos)
Editor :
Alif Mufida Ulya (OHH Ditjen Linjamsos) ; Annisa YH
Penerjemah :
Karlina Irsalyana
PACITAN (8 Juni 2021) – Menghadapi potensi bencana di wilayah selatan Provinsi Jawa Timur yang berstatus rawan terhadap ancaman Megathrust, Kementerian Sosial memfasilitasi pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB) Putra Samudera di Kabupaten Pacitan dengan melibatkan kelompok rentan.
Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA), M. Safii Nasution, mengatakan bahwa tingginya risiko bencana yang dimiliki setiap daerah di Indonesia harus disadari oleh masyarakatnya.
"Setiap saat, bencana mengancam kita. Tidak ada satu kabupaten pun di Indonesia yang tidak rawan terhadap bencana, tinggal kita sekarang menyiapkan evakuasi masyarakat kemana," ujar Safii saat Apel Pengukuhan KSB Putra Samudera di Pacitan beberapa waktu lalu.
Untuk itu, ia mengapresiasi dilibatkannya kelompok rentan, yaitu perempuan, orang tua dan anak-anak, dalam simulasi penanganan bencana.
"Tadi sudah bagus orang tua dibantu, anak-anak disosialisasikan kemana harus mengevakuasi diri. Itu nampaknya sederhana, namun apabila dilakukan terus menerus sangat bermanfaat,” akunya.
Adapun tiga desa yang dikukuhkan jadi KSB dengan kerangka penanggulangan bencana berbasis masyarakat, yaitu Desa Watu Karung, Desa Candi dan Desa Darsono di Kecamatan Pringkuku.
Dibentuknya KSB berbasis kawasan di Kabupaten Pacitan dimaksudkan untuk melatih masyarakat melakukan evakuasi mandiri sebelum datang pertolongan ketika terjadi bencana. Selama kurun waktu tiga hari, masyarakat dilatih, dimantapkan dan diberikan pembekalan materi terkait kebencanaan, termasuk pelatihan simulasi penanganan bencana oleh praktisi dari Tagana Provinsi Jawa Timur, Tagana Kabupaten Pacitan, serta tim pengarah Tagana Center dan Kementerian Sosial.
Pembentukan KSB Putra Samudera dikukuhkan langsung oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Pacitan, Mahmud, didampingi Kepala BPBD Kabupaten Pacitan, Didi Ali, Direktur PSKBA, M. Safii Nasution dan Kasubdit Kesiapsiagaan Mitigasi, Iyan Kusmadiana, sekaligus penyerahan bantuan logistik untuk lumbung sosial KSB Putra Samudera senilai 105 juta rupiah.
Dengan dibentuknya KSB berbasis kawasan diharapkan dapat meningkatkan respon masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana Megathrust, seperti gempa bumi dan tsunami. Melalui KSB juga, diharapkan masyarakat berperan aktif dalam mengevakuasi keluarganya dan juga warga setempat menuju tempat-tempat aman yang telah dipetakan terlebih dahulu.
Bagikan :