Penerima Bantuan ATENSI: Rawatlah dengan Sebaik, Sepenuh Hati Ikhlas
Perempuan 48 tahun itu bernama Bu Yuli, yang dengan sabar menyuapi Rizka Ardita Putri (17) yang menderita cerebal palsy dan memang harus bergantung dari ibunya. Yuli merupakan satu di antara 100 penerima manfaat lainnya yang menanti kehadiran Presiden Joko Widodo di Pasar Larangan, Sidoarjo, Jawa Timur.
Keteguhan hati Yuli tercermin dari kesabaran dan keuletannya merawat sang buah hati. Kepada orangtua yang merawat anak spesial seperti Riska, Yuli berpesan agar para orangtua tetap sepenuh hati menyayangi anak-anak mereka.
Belum lagi keluarga sederhana ini terbatas dari sisi kesejahteraan. Tantangan makin rumit karena Supardi yang sudah bekerja selama 28 tahun di sebuah pabrik elektronik harus mengalami PHK akibat pandemi. Sementara itu, kebutuhan Riska mulai dari obat-obatan hingga asupan makanan harus tercukupi.
Maka di sela-sela keteguhannya merawat Riska, Yuli berkeliling menjual kebutuhan rumah tangga seperti sabun cuci piring, sembako dan yang lainnya ke tetangga sekitar. Hal itu Yuli lakukan untuk membantu sang suami memenuhi kebutuhan hidup.
Di Sidoarjo, bantuan yang disalurkan kepada para penerima manfaat berupa bantuan Kemasyarakatan untuk Modal Usaha dari Presiden senilai Rp120 juta dan BLT Rp30 juta untuk 100 KPM, bantuan ATENSI Rp44,5 juta untuk 7 KPM, dan bantuan Program Kewirausahaan Sosial (ProKUS) dari Direktorat Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Sosial senilai Rp23,5 juta untuk 6 KPM. Sedangkan bantuan PKH tahap 3 sudah selesai disalurkan kepada 35.475 KPM dengan nilai Rp24,4 Miliar.
Kementerian Sosial terus memberikan bantuan stimulan bagi kelompok-kelompok rentan. Tak hanya membantu melengkapi kebutuhan dasar, bantuan tersebut dimaksudkan agar penerima bantuan dapat berdaya dan keluar dari jerat kemiskinan.