Penulis :
Humas Balai "Nipotowe" Palu
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Intan Qonita N
PASANGKAYU (9 Juli 2020) - Dalam masa pandemi sekarang ini adalah waktu yang tepat bagi para orang tua untuk memberikan banyak waktu yang dimilikinya kepada anak-anaknya, khususnya bagi yang berkebutuhan khusus. Peran serta orang tua akan memberikan perubahan positif kepada anak berkebutuhan khusus. Banyak anak berkebutuhan khusus yang kehilangan perhatian dari orang tua, sehingga mereka belum mampu menjadi anak yang mandiri.
Melihat peluang tersebut, Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual (BRSPDI) "Nipotowe" di Palu menyelenggarakan kegiatan Parenting Skill bagi orang tua penyandang disabilitas intelektual. Masih banyak orang tua dari penyandang disabilitas yang terkadang acuh tak acuh, bahkan kerap kali memarahi dan memukul anak karena tidak menurut atau terlalu asik bermain. Padahal penyandang disabilitas intelektual memang memiliki usia mental yang rendah, sehingga banyak yang lebih suka bermain-main saja.
Astriyana Telaumbanua selaku Pekerja Sosial di Balai, juga sebagai narasumber pada kegiatan tersebut mengajak orang tua untuk mendidik anak-anak penyandang disabilitas melalui permainan. Melibatkan anak dalam setiap aktivitas akan menjadi pola belajar yang mengasyikkan. Orang tua harus mampu menghidupkan suasana ceria bagi anak. Selain itu, penting bagi orang tua untuk memahami bahwa anak dengan disabilitas intelektual harus dilibatkan dalam bersosialisasi dengan masyarakat. Mereka juga butuh teman, butuh bergaul, dan berinteraksi. Kemandirian anak adalah target utama dari proses belajar anak berkebutuhan khusus.
Kegiatan Parenting Skill kali ini dihadiri oleh Kepala BRSPDI "Nipotowe" Palu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pasangkayu, Bunda Difabel Pasangkayu, serta 20 orang tua penyandang disabilitas intelektual. Bunda Difabel Pasangkayu, Herny Agus Ambo Djiwa mengapresiasi kegiatan Parenting Skill yang dilaksanakan di Hotel Trisakti, Kabupaten Pasangkayu pagi tadi.
"Tentunya ini saya sebagai ketua penggerak PKK dan Bunda Difabel sangat mengapresiasi acara seperti ini. Ini tanggung jawab kita bersama bagaimana anak-anak kita yang mempunyai keistimewaan ya. Saya menganggap mereka mempunyai keistimewaan, bisa diterima dengan baik di lingkungan masyarakat, kemudian bisa bermanfaat untuk daerahnya, bangsa dan negaranya, dan siap nanti bila diperlukan pada saat mereka berbaur di lingkungan mereka dapat diterima dengan baik," jelas Herny yang juga istri dari Bupati Pasangkayu.
Salah satu peserta juga merasa materi yang disampaikan narasumber sangat bermanfaat bagi kehidupan keluarganya.
"Mengenai materi yang saya dengarkan tadi, sangat membantu bagi kehidupan keluarga saya ya, untuk membimbing, membina anak-anak saya kedepannya. Semoga kelak dari ilmu yang saya peroleh hari ini bersama dengan istri saya nanti bisa saya praktikkan mungkin di rumah agar kedepannya anak saya lebihlah bermanfaat, lebih berguna mudah-mudahan bisa seperti yang tadi dijelaskan bisa menjadi anak yang mandiri kelak," ucap I Nyoman Suryana, selaku salah satu orang tua penyandang disabilitas intelektual.
Penyandang disabilitas memiliki hak yang sama dengan anak lainnya. Mereka juga ingin diperlakukan sama dan mendapatkan kesempatan yang sama. Banyak hal yang bisa mereka lakukan, namun dengan cara yang berbeda. Mereka memiliki kekhasannya masing-masing dalam melakukan berbagai hal. Orang tua harus mampu menjadi pemecah tembok keterbatasan bagi anak berkebutuhan khusus.
Bagikan :