Peringati HKSN 2020, Balai "Nipotowe" Serahkan Bantuan ATENSI
Penulis :
Humas Balai Nipotowe Palu
Editor :
Intan Qonita N
Penerjemah :
Intan Qonita N
MANADO (19 Desember 2020) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, yang juga ditunjuk sebagai Menteri Sosial Ad Interim, Muhadjir Effendi menyerahkan bantuan Asistensi Sosial dari Balai Disabilitas "Nipotowe" di Palu pada puncak perayaan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) yang dilaksanakan di Kota Manado pada Sabtu (19/12/) kemarin siang.
Bantuan Asistensi Sosial tersebut diperuntukkan untuk membantu keluarga, komunitas dan LKS penyandang disabilitas dalam meningkatkan kemandirian sebagai wujud kesetiakawanan sosial.
"Selama pandemi COVID-19 ini, situasi yang kami hadapi semakin sulit. Dengan adanya bantuan dari Kemensos melalui Balai Disabilitas "Nipotowe" di Palu dapat meringankan beban kami," ungkap Arie Wawointana, salah satu perwakilan penerima bantuan kelompok penyandang disabilitas senilai Rp120 juta dari Balai Disabilitas "Nipotowe" Palu.
Bantuan tersebut, kata Arie akan disalurkan kepada penyandang disabilitas intelektual yang ada di Lembaga Kesejahteraan Sosial Yayasan Persekolahan Kristen Emanuel Manado, dengan jumlah binaan sebanyak 60 orang, dan untuk Yayasan Putra Mandiri Gorontalo sebanyak 40 orang. Arie menambahkan, LKS nya memperoleh bantuan setelah menjalin kerjasama dengan Balai Disabilitas Nipotowe di Palu dalam menangani disabilitas Intelektual di Sulawesi Utara.
Bantuan Asistensi Sosial juga diserahkan secara simbolis oleh Muhadjir kepada semua ragam disabilitas, anak dan lanjut usia, termasuk kepada LKS, dan IPWL. Bantuan yang diberikan berupa uang, kursi roda, kruk, alat bantu dengar dan alat aksesibilitas lainnya dengan total bantuan yang diserahkan senilai Rp317 juta lebih.
Total bantuan yang diserahkan pada kegiatan Hari Kesetiakawanan Sosial tersebut berasal dari beberapa balai unit Kementerian Sosial RI, diantaranya Balai Disabilitas "Nipotowe" Palu sebanyak Rp120 juta, Balai "Tumou Tou" Manado sebanyak Rp20 juta, Balai "Wasana Bahagia" Ternate sebanyak Rp20 juta, Loka Lanjut Usia "Minaula" Kendari sebanyak Rp50 juta, Loka Sensorik Rungu Wicara "Meohai" Kendari sebanyak Rp30 juta, Balai "Wirajaya" Makassar sebanyak Rp12,5 juta, dan dari Balai "Toddopuli" Makasar sebanyak Rp3 juta.
Penyerahan bantuan secara simbolis dilaksanakan di Balai "Tumou Tou" Manado pada Sabtu (19/12) siang, setelah sebelumnya menghadiri puncak kegiatan HKSN di Gedung Mapalus.
"Kesetiakawanan Sosial ditengah pandemi COVID-19 ini sangat kita perlukan dan sebaiknya selalu tercermin dalam keseharian kita bersama" kata Muhadjir saat memberikan sambutan pada peringatan puncak HKSN 2020 yang dilaksanakan di Gedung Mapalus Kantor Gunernur Sulawesi Utara, Kota Manado.
Ia menambahkan bahwa tema HKSN tahun 2020 sangat cocok dengan kondisi pandemi sekarang ini yaitu "Kesetiakawanan Sosial Melawan COVID-19".
Muhadjir melanjutkan bahwa kesetiakawanan sosial tercermin dari sikap saling berbagi yang dilandasi gotong royong, kerelaan, kesetiaan, kebersamaan, toleransi, dan kesetaraan dan meningkatkan harkat, martabat, serta kesejahteraan masyarakat.
"Pemerintah telah melakukan berbagai upaya menanggulangi musibah pandemi Covid-19 dan ini merupakan tanggung jawab kita bersama. Melalui HKSN ini, mari tingkatkan kepedulian dan disiplin menerapkan gerakan 3M yakni menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak," kata Muhadjir.
Dirjen Rehabilitasi Sosial Kemensos RI, Harry Hikmat saat mendampingi Muhadjir melakukan kunjungan ke Balai Tumou Tou di Manado, menyampaikan bahwa Muhadjir sangat mengapresiasi kegiatan HKSN 2020 di Kota Manado, terlebih melihat hasil karya penerima manfaat di balai unit kemensos tersebut dalam memberikan pelayanan terhadap disabilitas.
"Tadi Menteri Sosial mencoba keterampilan pijat dari penyandang disabilitas netra, yang merupakan penerima manfaat dari Balai "Tumou Tou" Manado, kira-kira dua puluh menit lebih, dan beliau mengapresiasi kinerja Balai Kemensos yang sudah membantu kemandirian mereka yang rentan," jelas Harry.
Harry berpesan agar produk yang dihasilkan oleh penerima manfaat binaan dari Balai Unit Kementerian Sosial RI bisa meningkat kualitas produknya dan mampu bekerjasama dengan pelaku usaha untuk memasarkan produk.
Harry juga mendorong agar seluruh balai unit Kementerian Sosial RI melaksanakan kegiatan lain yang dapat meningkatkan produktifitas penerima manfaat.
Selain itu, Kementerian Sosial juga akan merubah nomenklatur nama balai untuk menghilangkan stigma dan diskriminasi terhadap mereka yang rentan, yang cenderung dianggap membina orang yang mengalami masalah dan kerusakan, jelas Harry sebagaimana disampaikan Tim Humas Balai Disabilitas "Nipotowe" Palu.
Bagikan :