Penulis :
OHH Ditjen Rehsos
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Zahra Ainussyifa.; Karlina Irsalyana
JAKARTA (13 Mei 2020) - Direktorat Jenderal Rehabiitasi Sosial mengadakan rapat Persiapan Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) Ke-24 Tahun 2020 melalui video conference. HLUN ke-24 akan diperingati tanggal 29 Mei 2020, dengan tema Negara Hadir Untuk Lanjut Usia.
“Kami menganggap sangat penting peringatan hari lanjut usia ini. Pada tahun ini hal yang berbeda dengan peringatan HLUN pada tahun-tahun sebelumnya karena dalam situasi pandemi COVID-19, dimana protokol pencegahan COVID-19 harus kita lakukan. Jaga jarak, sedapat mungkin di rumah, tidak mengadakan pengumpulan massa, dan juga komunikasi kita lakukan melalui virtual, dan lain sebagainya,” ujar Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI, Harry Hikmat.
Pemanfaatan media sosial menjadi hal yang urgent, bisa dimanfaatkan dalam proses HLUN. Acara sosilisasi, seminar, presentasi hasil research terkait lansia, dan berbagai hal yang dimungkinkan untuk dilakukan secara virtual Kemensos akan support, terang Harry.
“Kami menyadari secara penuh, bahwa Lansia ini telah menjadi perhatian semua pihak. Karena itu Peringatan HLUN kali ini, salah satu yang sudah kami inisiasi yaitu akan dilaksanakan penyiaran pidato mensos dengan materi isu lansia terkini, bagaimana lansia menghadapi pandemi COVID-19 yang akan ditayangkan melalui media elektronik dan cetak” kata Dirjen Rehsos. Dirjen Rehsos berharap, ada upaya-upaya yang serius untuk mencegah penyebarluasan atau penularan COVID-19 termasuk pada para lansia, salah satu kategori paling rentan terpapar COVID-19.
“Semangat yang kita bangun, Bagaimana banyak pihak terlibat, tidak hanya pemerintah, tapi juga lembaga mitra, dunia usaha, perguruan tinggi, kami harapkan ikut hadir memperingati HLUN dengan cara dan kreatifitas yang dikembangkan masing-masing pihak” tegas Harry.
Menurut Dirjen rehsos peringatan HLUN ke-24 ini menyesuaikan dengan situasi dan kondisi, tanpa mengurangi makna dan esensi dari HLUN penyelenggaraan peringatan dilakukan secara sederhana, efektif dan efisien. Serta mengoptimalkan sarana dan prasarana media, baik audio visual,media elektronik, media informasi, dan media lainnya.
“Kami berharap ada pemikiran dari banyak pihak atas peringatan HLUN yang berbeda sama sekali dengan yang sebelumnya. Dimohon masukan lebih lanjut dari berbagai pihak agar HLUN bukan hanya diperingati sebagai sebuah peringatan biasa tetapi terdapat rangkaian kegiatan dengan kick off 15 sebelum dan sesudah hari H” ujar Harry.
Tanggal 15 Mei akan dimulai pencanangan untuk peringatan HLUN, puncaknya dapat diisi dengan pidato menteri melalui video conferrence. Masing-masing Balai/Loka Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia diharapkan mempunyai agenda peringatan HLUN untuk tanggal 29 Mei 2020.
Dalam arahannya Dirjen Rehsos memerintahkan agar dicari dan merekam testimoni dari para penerima manfaat dari kalangan lansia tentang situasi sosial yang mereka hadapi saat pandemi COVID-19 untuk ditindaklanjuti sebagai bahan tayang.
Selanjutnya, Dirjen Rehsos menyampaikan peran Kementerian Sosial dalam penanganan COVID-19 meliputi 8 langkah strategis termasuk diantaranya akan menyentuh kelompok lansia. Misalnya pemenuhan kebutuhan dasar dalam bentuk sembako, PKH, bantuan khusus Presiden Selain itu Kemensos berupaya untuk memastikan pemda bisa merespon dengan cepat dengan penguatan berbagai kebijakan. Bahkan secara khusus Kemensos telah menyiapkan Balai rehabilitasi sosial untuk karantina bagi lansia yang terpapar COVID-19.
Adapun Isu Prioritas Kampanye Sosial Lanjut Usia menurut Dirjen Rehsos antara lain Program Bantuan Sosial Lanjut Usia: Bantuan Bertujuan, Perawatan Sosial, Dukungan Keluarga, dan Terapi, sebagai upaya perlindungan sosial bagi lanjut usia, Pemberdayaan lanjut usia potensial untuk meningkatkan kemandirian, Penguatan Hubungan Harmonis antar Generasi (dalam keluarga, dan masyarakat) melalui gerakan SALUT (Suara Lanjut Usia), Penguatan kelembagaan lanjut usia yang berbasis masyarakat, Sinergitas antar program kelanjutusiaan mewujudkan lanjut usia mandiri, sejahtera, dan bermartabat, Melangkah ke Masa Depan: Memanfaatkan Bakat, Kontribusi dan Partisipasi Lanjut Usia di Masyarakat, Promosi Hak Lanjut Usia dengan berprinsip pada Leaving No One Behind (tidak meninggalkan siapapun), mengembangkan jaringan kemitraan membangun kawasan ramah lanjut usia.
Sebanyak 64 partisipan hadir pada rapat ini yang terdiri dari Direktur Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia, kepala UPT Lanjut Usia, pejabat eselon 3, eselon 4 dan staf di lingkungan Ditjen Rehabilitasi Sosial. perwakilan Kementerian/Lembaga diantaranya Kemenko PMK, Kemenkes, BAPPENAS, BKKBN, Kemenhub, Kementerian PUPR, Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta, Perguruan Tinggi/Mitra dan Profesional. Rapat yang dilaksanakan selama 3 jam ini juga mendengarkan dan membahas masukan dari para partisipan rapat.
Bagikan :