Ratusan Disabilitas Akan Menerima Program Kemandirian
Penulis :
Humas Balai "Wirajaya" Makasar
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Ferenia Febi A; Karlina Irsalyana
MAKASSAR (17 Juli 2020) – Upaya meningkatkan kapabilitas dan responsibilitas sosial bagi penyandang disabilitas fisik melalui Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Lanjut terus dioptimalkan. Salah satunya melalui program penguatan kemandirian bagi Penyandang Disabilitas Fisik (PDF) berbasis keluarga, masyarakat dan institusi. Pada tahun anggaran 2020 ada 4 (Empat) Kabupaten yang menjadi sasaran pelaksanaan program tersebut, diantaranya Kabupaten Wajo dan Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan, Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara, serta Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku.
Nantinya, sekitar 44 orang penyandang disabilitas fisik yang memiliki usaha termasuk yang sudah ada embrio usaha dari masing-masing Kabupaten akan menjadi Penerima Manfaat dari program penguatan kemandirian ini.
Totalnya ada sekitar 176 penyandang disabilitas dari masing-masing Kabupaten sasaran pelaksanaan program yang akan ditingkatkan kapasitasnya menjadi pengusaha mandiri, ungkap Kepala Seksi Asesmen dan Advokasi Sosial Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BRSPDF) “Wirajaya” di Makassar M. Yakub saat menyampaikan Laporan pelaksanaan Kegiatan Bimbingan teknis (Bimtek) bagi tenaga pendamping program penguatan kemandirian PDF berbasis keluarga, masyarakat dan institusi.
Kegiatan ini dilaksanakan secara daring dan dihadiri oleh masing-masing Kepala Dinas Sosial, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, serta tenaga pendamping penyandang disabilitas dari masing-masing Kabupaten sasaran pelaksanaan program.
Dalam laporannya, Yakub juga menyampaikan, jika sebelum dilaksanakan tahapan intervensi program, ada beberapa tahapan yang telah dilaksanakan, mulai dari pemetaan/asesmen, verifikasi data calon penerima manfaat, serta tahapan Focus Group Discussion (FGD) yang menghadirkan beberapa stakeholder di masing-masing Kabupaten.
Khusus untuk Bimtek bagi tenaga pendamping yang dilaksanakan ini, merupakan tahapan peningkatan kapasitas bagi tenaga pendamping yang nantinya diharapkan bisa melakukan transfer pengetahuan terkait manajemen dan teknis pengembangan usaha bagi para penerima manfaat, termasuk teknis pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan program.
“Metode Bimtek secara daring dilakukan sebab adanya pandemi COVID-19, seandainya tidak ada pandemi, maka Bimtek peningkatan Kapasitas kewirausahaan dilaksanakan secara langsung kepada masing-masing penerima manfaat," kata Yakub.
Sementara itu, Kepala BRSPDF “Wirajaya” di Makassar Syaiful Samad saat membuka acara Bimtek ini menekankan, bahwa program dan bantuan Penguatan Kemandirian bagi PDF yang dilaksanakan oleh Balai hanya sebagai stimulan saja, tetapi untuk keberlanjutannya tentu menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah (Pemda) di masing-masing daerah sasaran program. “Peran Balai nantinya, setelah pelaksanaan intervensi, baik pada fase penyaluran bantuan dan tahapan pembelanjaan serta pelaporan, maka selanjutnya Balai akan melakukan monitoring dan evaluasi program secara berkala,” ungkap Syaiful.
Syaiful bahkan berharap, jika program ini berjalan dengan baik, bisa dipastikan akan lahir ratusan pengusaha baru yang dapat menggerakkan roda perekononmian bangsa. Tentu hal tersebut menjadi bukti nyata kontribusi kita kepada Negara.
Hadir sebagai pembicara pada kegiatan Bimtek adalah Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Kasubag TU) BRSPDF “Wirajaya” Agustine Prabandari dan Loade Armin selaku bendahara BRSPDF “Wirajaya” yang masing-masing menyampaikan materi tentang Teknis Penyaluran Bantuan dan Mekanisme Pelaporan serta Pertanggungjawaban Program.
Bagikan :