Rusun Adalah Solusi Rehabilitasi Sosial PPKS Agar Mandiri dan Keluar dari Kemiskinan
Pembangunan hunian vertikal seperti rumah susun (rusun) merupakan bagian dari proses rehabilitasi sosial untuk membantu keluarga Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) keluar dari kemiskinan, sekaligus pemberdayaan supaya bisa mandiri.
“Rusun di sini bagi pekerja informal seperti pemulung, warga di bantalan rel kereta api, manusia gerobak dan warga yang tinggal di kolong jembatan. Pembangunan rusun untuk menyelesaikan masalahan sosial,” ujar Menteri Sosial Tri Rismaharini usai meresmikan Rumah Susun di Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) di Kota Bekasi, Jumat (10/2/2023).
Semua rusun bersifat sementara dan suatu saat bagi penghuni yang sudah mandiri bisa keluar dan digantikan dengan penghuni baru. Di STPL akan dihuni 13 KPM penyandang disabilitas, 17 KPM lanjut usia, dan 55 KPM dari kelompok rentan.
“Kita tidak hanya memindahkan tapi juga menyediakan penghidupannya, contoh awalnya buruh cuci akan diberikan pelatihan laundry, pemulung akan diambilkan barang-barang dari beberapa kementerian, serta bagi yang tinggal di bagian depan rusun akan diberikan pelatihan usaha kedai kopi atau kafe dengan target menyasar kelas menengah,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Mensos menegaskan bahwa dalam proses pembangunan rumah susu tersebut, Kementerian Sosial RI berkolaborasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang berhasil membangun 3 Unit Rusun, yaitu di STPL Bekasi, Sentra Mulya Jaya di Pasar Rebo Jakarta, dan masih proses pembangunan di Sentra Prof. Dr. Soeharso Solo.
“Untuk pembangunan rusun ini, saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden, Menteri PUPR, serta Komisi VIII DPR yang mensupport ide saya untuk memindahkan mereka yang layak diberikan bantuan berupa penyiapan rumah hunian,” kata Mensos.
Dirjen Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto menyatakan, bahwa rusun di STPL Bekasi dibangun Kementerian PUPR dengan Tipe 24 m2 terdiri 5 lantai dengan kapasitas 93 kamar hunian.
“Rusun dilengkapi berbagai fasilitas penunjang di dalamnya seperti akses bagi penyandang disabilitas dan fasilitas di setiap kamar berupa tempat tidur (dipan susun, kasur, lemari pakaian, meja, kursi, kitchen set, toilet duduk, shower, dan listrik token 1300 watt),” katanya.
Hadir dalam peresmian rusun tersebut Dirjen Perumahan Kementerian PUPR, Ir. Iwan Suprijanto; Ketua Komisi VIII DPR RI, H. Ashabul Kahfi; Anggota Komisi VIII DPR RI, Obon Tabroni; Plt. Walikota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono; Dandim Kota Bekasi; Wakapolres Kota Bekasi; Pejabat Eselon I & II di lingkungan Kementerian Sosial; Staf Khusus Menteri; Para Kepala Sentra, serta Calon Penerima Manfaat Rusun.