Sampai Hari ke Tujuh, Kemensos Masih Layani Kebutuhan Dasar Korban Kebakaran Keagungan

  • Sampai Hari ke Tujuh, Kemensos Masih Layani Kebutuhan Dasar Korban Kebakaran Keagungan
  • WhatsApp Image 2021-04-23 at 20.04.45

Penulis :
Alif Mufida Ulya (OHH Ditjen Linjamsos)
Editor :
Alek Triyono; David Myoga
Penerjemah :
Intan Qonita N

JAKARTA (24 April 2021) - Kementerian Sosial (Kemensos) berupaya memberikan layanan secara komprehensif kepada korban kebakaran yang terjadi di Kelurahan Keagungan, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat. 

"Sesuai arahan Menteri Sosial, Ibu Tri Rismaharini, kami (red: Kemensos) harus cepat dan tanggap memenuhi kebutuhan korban bencana kebakaran yang terjadi di Keagungan, Jakarta Barat," kata Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial (PSKBS) Kementerian Sosial, Sunarti, di Jakarta, Sabtu (24/4).

Pada saat mendapat informasi adanya kebakaran, lanjut Sunarti, pihaknya bergegas ke lokasi bersama tim Direktorat PSKBS dan Pelopor Perdamaian untuk melakukan identifikasi kebutuhan korban. 

"Koordinasi bersama Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta dan pihak terkait kami lakukan untuk membangun sistem operasional penanganan korban dapat dilakukan secara sistematis, cepat dan tepat, sesuai dengan kebutuhan korban," terangnya. 

Pada peristiwa kebakaran yang menghanguskan 198 rumah di dua RW di Kelurahan Keagungan, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, pada Minggu (18/4) lalu itu, Kemensos telah melayani kebutuhan 401 Kepala Keluarga (KK) dengan total 1.282 jiwa.

"Setiap hari, kami menyiapkan makan untuk sahur dan berbuka. Sementara, bagi anak-anak dan lanjut usia (lansia) yang tidak berpuasa, kami juga siapkan makan siang," ungkap Sunarti. 

Hingga 21 April 2021, Kemensos, melalui Direktorat PSKBS, telah menyalurkan bantuan senilai total 292 juta rupiah. 

"Bantuan tersebut terdiri dari bantuan logistik senilai 242 juta rupiah, berupa matras 100 lembar, selimut 300 lembar, family kit 401 paket, kids ware 50 paket dan makanan anak 60 paket," papar Sunarti. 

Sementara, bantuan alat kebersihan dan alat penunjang lainnya senilai 49.5 juta berupa sapu lidi, serokan/pengki, sapu plastik, trashbag hitam (plastik sampah), sikat lantai, sekop, garpu besar, ember, gayung, sabun lantai dan misty fan 4 unit.

Layanan Dukungan Psikososial

Sampai hari ketujuh (red: Sabtu, 24 April 2021) pasca kebakaran di Keagungan, Kemensos masih terus melayani kebutuhan dasar korban, termasuk pendampingan psikologis melalui Layanan Dukungan Psikososial (LDP), yang dilakukan oleh Tenaga Pelopor Perdamaian, terhadap para korban yang rumahnya hangus terbakar, terutama kelompok rentan yaitu lansia, wanita, dan anak-anak. LDP dilakukan dengan tujuan mengembalikan keceriaan dan semangat para korban.

“Kami, Pelopor Perdamaian, sudah mulai melakukan Layanan Dukungan Psikososial itu sejak H+1 atau Senin (19/4). Kami memiliki tiga target LDP, sasaran kami yang pertama adalah lansia,” ujar Pelopor Perdamaian Provinsi DKI Jakarta, Ramses, Jumat (23/4). 

Kepada lansia, dikatakan Ramses, ia menerapkan teknik bertanya dan bercerita, berikut teknik butterfly. “Jadi, itu bentuk penenangan diri, tepuk dada kanan, dada kiri,” katanya sembari memperagakan gerakan teknik yang dimaksud.

Setelah kategori lansia, ia berupaya memberikan LDP kepada target kedua, yaitu kategori wanita, dalam hal ini, ibu-ibu. “Karena kebanyakan ibu-ibu sudah mulai letih. Nah, ini kita berikan semangat lagi, supaya mereka mau bercerita kembali,” terangnya.

Memasuki hari ketiga (H+3) sejak kebakaran terjadi atau Rabu (21/4), Ramses mengutarakan bahwa anak-anak mulai merasakan kejenuhan di shelter.

“Nah, ini kami membuat kegiatan relaksasional. Jadi, pertama, kami itu membuat kegiatan nyanyi-nyanyi, kemudian menari, dan lain sebagainya,” tutur pria yang telah menjadi relawan Pelopor Perdamaian sejak tahun 2013 itu.

Tidak berhenti sampai disitu, ia dan Pelopor Perdamaian lainnya juga memberikan kegiatan berunsur pendidikan yang dibalut secara menyenangkan kepada anak-anak.

”Di H+4 kejadian, kami berikan edukasi. Jadi, bukan hanya sekedar senang-senang, tapi ada nilai edukasinya. Kita menggambar, kita berikan istilah-istilah Bahasa Inggris, kemudian nyanyi lagu-lagu kebangsaan,” tandas Ramses.
Bagikan :