MAKASSAR (22 Mei 2023) - Sentra
Wirajaya melaksanakan upacara bendera dalam rangka peringatan ke-115 Hari
Kebangkitan Nasional pada Senin 22 Mei 2023. Kegiatan ini dipusatkan di
lapangan upacara Sentra Wirajaya Pettarani, Makassar.
Adapun tema Harkitnas tahun ini adalah
"Semangat untuk bangkit". Dalam naskah pidato Menteri Komunikasi dan
Informatika yang dibacakan oleh Kepala Subbagian Tata Usaha Sentra Wirajaya
selaku pembina upacara, Bambang Trihartono, seluruh elemen masyarakat diajak
untuk memaknai Harkitnas sebagai momentum untuk bangkit dari krisis di berbagai
bidang yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19.
"Di masa ini, di saat kemerdekaan telah kita
raih, barisan perjuangan kita harus tetap rapat, erat, dan terus maju bergerak
mengobarkan api semangat untuk bangkit demi mewujudkan Indonesia Emas
2045." Demikian salah satu imbauan dalam naskah tersebut.
Semangat untuk bangkit ini juga bertalian erat
dengan telah dicabutnya secara resmi status Public Health Emergency of
International Concern (PHEIC) atau darurat kesehatan global untuk COVID-19 oleh
WHO pada 5 Mei yang lalu.
"Selama 3 tahun terakhir, di tengah
kekurangan, tantangan, dan masalah yang kita hadapi bersama, barisan perjuangan
rakyat Indonesia terbukti tetap erat dalam melaksanakan penanganan pandemi
COVID-19 sekaligus untuk memulihkan perekonomian bangsa. Hal ini menjadi
momentum untuk memaknai Hari Kebangkitan Nasional ke-115 ini sebagai upaya
membangun semangat kebangsaan untuk bangkit pasca pandemi."
Ada yang unik dalam upacara peringatan Harkitnas di
Sentra Wirajaya kali ini. Salah seorang penerima manfaat (PM) bernama Sitim
Carisma Sineri, penyandang disabilitas fisik pengguna kursi roda, dilibatkan
sebagai petugas pengibar bendera Merah Putih. Ini pengalaman pertama baginya memegang
bendera.
"Ini pertama kalinya saya pegang bendera
selama hidup," ujarnya sumringah. Anak keempat dari delapan bersaudara
asal Kepulauan Yapen, Papua, ini mengaku sempat gugup menjelang upacara.
"Saya takut salah, tadi malam saya baru bisa tidur jam 2," lanjut
remaja 19 tahun yang terlahir tanpa kaki ini.
Meski demikian, Sitim akhirnya dapat melaksanakan
tugas dengan baik. "Saya senang dan bangga. Ini pengalaman berharga buat
saya."
Menurut ketua pokja Residensial Sentra Wirajaya,
Yakub Abdullah, pelibatan PM dalam kegiatan seremonial nasional seperti ini
bukan pertama kalinya di Sentra Wirajaya.
"Setiap tahun kami memang akan melibatkan PM
dalam kegiatan resmi semacam ini. Tujuannya selain memberi kesempatan untuk
berkembang, juga sebagai terapi mental agar lebih percaya diri karena tampil di
depan umum, sekaligus belajar bekerja sama dalam tim," imbuhnya.
Melalui kepercayaan dan kesempatan yang diberikan
untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan, diharapkan para PM memiliki
semangat yang lebih besar untuk bangkit dari keterpurukan yang sempat mereka
alami sebelum ditangani oleh Kementerian Sosial.