Penulis :
Humas Ditjen Rehabilitasi Sosial
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Intan Qonita N
BEKASI (6 Februari 2021) - Untuk mensukseskan program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) dan menyegarkan kembali kemampuan, pengetahuan, keterampilan dan sikap dari sumber daya manusia (SDM), meningkatkan kompetensi dan kapasitas SDM fungsional serta konsolidasi internal dan eksternal, Direktorat Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang (Dit RSTS dan KPO) Kementerian Sosial RI, menggelar Rapat Koordinasi Internal dari tanggal 3 sampai dengan 6 Februari 2021.
Direktur RSTS dan KPO, Waskito Budi Kusumo menyampaikan Rapat Koordinasi Internal merupakan konsolidasi organisasi untuk menyelaraskan dan mengkoordinasikan pemikiran serta tindakan dalam rangka reorientasi dan revitalisasi program, kelembagaan dan SDM Direktorat dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya untuk mewujudkan keberhasilan pelaksanaan program ATENSI.
“Program harus sudah berjalan, karena kita sekarang menjadi vocal point di Kemensos. Kita harus kerjasama dan maju bersama mensukseskan program ATENSI. Buktikan kita bisa menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang diberikan pimpinan,” kata Budi. Ia juga meminta Balai atau Loka tetap kompak dan melakukan akselerasi serta melangkah kedepan lebih baik lagi.
Budi memotivasi seluruh jajarannya bisa bekerja secara profesional, mengawali semua kegiatan atau pekerjaan dengan niat untuk ibadah, ikhlas dan selalu berfikir positif sehingga kerja bisa optimal. “Kedua, pahami tugas pokok dan fungsi pekerjaan kita. Setelah menguasai tupoksi, ilmunya, jadi kita ketahui, pahami, dan jiwai ilmu tersebut. Bekerja tidak sekedar proses administratif saja,” kata Budi.
Untuk itu, diperlukan kerja keras untuk mengoreksi diri sudah paham atau belum dengan apa yang dikerjakan. Diharapkan dari pemahaman diri tersebut akan muncul sikap dan etos kerja yang lebih baik. Budi menegaskan bekerja harus tuntas dan terukur keberhasilannya.
“Jaga kesehatan, jaga keluarga karena Covid-19 sudah masuk di lingkaran halaman rumah kita. Terapkan protokol kesehatan, pikiran jangan stress, harus bahagia dan selalu berfikir positif. Kalau sehat, kan enak. Saya berharap, teman-teman kerja itu nyaman, enak, aman, bahagia,” kata Budi.
Sekretaris Ditjen Rehabilitasi Sosial, Idit Supriadi Priatna dalam arahannya menyampaikan pedoman operasional ATENSI sudah disusun di semua direktorat dan sedang disempurnakan. Idit berharap agar Balai/Loka Karya mempelajari dan memahami bisnis proses ATENSI sehingga program ATENSI bisa dilaksanakan secara optimal.
“Sumber daya manusia (SDM) Balai/Loka harus dikembangkan kapasitasnya, di upgrade lagi kemampuannya dalam memberikan pelayanan. Susun dari sekarang, sampaikan ke Sekretariat kebutuhan pelatihan SDM rehsos baik di kantor pusat maupun di Balai-Balai rehsos,”ujar Idit. Kebutuhan pelatihan SDM rehsos baik di kantor pusat maupun di Balai-Balai rehsos tersebut akan disampaikan ke Badan Pendidikan, Penelitian dan Penyuluhan Sosial (Badiklit) Kemensos agar segera dipenuhi.
Sekretaris Ditjen Rehabilitasi Sosial, Idit Supriadi Priatna menyampaikan terkait penghematan anggaran tahun 2021, diharapkan Balai/Loka Rehsos sudah menyiapkan rencana penghematan. Pasca penghematan, akan dilakukan desain ulang anggaran. Sesuai arahan Menteri Sosial RI Tri Rismaharini, penggunaan anggaran diprioritaskan untuk perluasan jangkauan pelayanan rehabilitasi sosial kepada para Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).
“Mensos ingin memperluas jangkauan pelayanan rehsos di semua kluster. Dibutuhkan kecepatan kita untuk merealokasi anggaran,”lanjut Idit. Prioritas lainnya pengadaan peralatan Balai/Loka terutama peralatan latihan keterampilan yang mutakhir/canggih. Kedepan, Balai/Loka tidak lagi melakukan pelatihan keterampilan yang sifatnya konvensional.
“Tugas Balai, bagaimana kita membuka cakrawala/wawasan bahwa diluar sana, usaha-usaha yang marketable itu seperti apa,”ujar Idit. Gedung-gedung yang kondisinya sudah rusak berat dan fungsinya sudah tidak dibutuhkan lagi, sebaiknya dihapuskan, diganti untuk area terbuka hijau atau jalur pejalan kaki. “Ketika melakukan desain-desain untuk renovasi, aksesibilitas bagi penyandang disabilitas,menjadi hal yang utama. Pastikan sarana dan prasarana bisa diakses oleh penyandang disabilitas dan kluster lainnya,”pungkas Idit.
Rapat Koordinasi Internal ini menghadirkan Narasumber dari Kementerian/Lembaga, yaitu Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) dan Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Aba Subagja, Asisten Deputi Manajemen Karier dan Talenta SDM Aparatur Kemenpan RB menyampaikan materi terkait upaya membangun sistem pengembangan karir, tata hubungan kerja dan membangun kesiapan jabatan fungsional pasca penyetaraan. Selanjutnya, Farhan Abdi Utama dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) memaparkan Implikasi penyederhanaan Birokrasi dalam pengelolaan Kepegawaian. Narasumber dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Iwan Dwi Kuswoyo, memaparkan materi terkait evaluasi dan strategi dalam mengatasi kekurangan dari pencapaian Indikator Kinerja Anggaran tahun 2020 dan strategi pencapaian di tahun 2021.
Selanjutnya, pemaparan dari para kepala Balai /Loka Karya terkait penerapan program ATENSI di masing-masing Balai/Loka. Balai/Loka Karya tersebut yaitu Balai Karya “Bahagia” Medan, Balai Karya “ Pangudi Luhur” Bekasi, Balai Karya “Mulya Jaya” Jakarta, Balai Karya “Wasana Bahagia” Ternate, Loka Karya “Kahuripan” Sukabumi, Loka Karya “Pangurangi” Takalar.
Rapat Koordinasi Internal diikuti pegawai Balai/Loka Karya dan pegawai di lingkungan Dit RSTS & KPO yang hadir secara langsung dan secara virtual.
Bagikan :