Terbaring Selama Empat Tahun, Akhirnya Rakipah Mendapatkan Hospital Bed
BONDOWOSO (5 September 2022) - Kementerian
Sosial melalui Sentra Mahatmiya Bali menjawab aduan masyarakat tentang seorang
lansia yang merawat gadis lumpuh di Kabupaten Bondowoso Provinsi Jawa Timur.
Kasus tersebut mencuat dari media daring terbitan.com dengan tajuk "Kisah
Gadis Lumpuh di Bondowoso, Luput Perhatian Pemerintah".
Setelah melakukan penelusuran bersama Dinas Sosial
Kabupaten Bondowoso, Tim Respon Kasus Sentra Mahatmiya Bali mendapati Rakipah
(32) sedang dirawat oleh lansia Nusiha (72) yang tidak lain adalah Ibu
kandungnya.
Dari hasil asesmen yang dilakukan, Tim Resus
mendapatkan bahwa Rakipa dan Ibunya sudah terdaftar di DTKS dan menerima
bantuan PKH dan BPNT. Selain itu ia dan ibunya juga memiliki kartu BPJS PBI.
Hal ini jelas menganulir pemberian media tersebut yang menyatakan tidak adanya
perhatian pemerintah kepada mereka.
Rakipa tidak bisa melihat sejak lahir. Saat ini ia
mengalami kelumpuhan, tidak bisa beraktivitas dan hanya berada di tempat tidur,
yang disebabkan karena beliau jatuh di sungai empat tahun yang lalu. Awalnya ia
mengalami sakit di bagian kaki dan sulit untuk berjalan, namun lama kelamaan
karena tidak diperiksakan ia mengalami kelumpuhan.
"Dulu saya jatuh di sungai, dipijat hanya satu
kali dan tidak pernah lagi. Ketika berjalan kaki saya terasa sakit, jadi saya
lebih milih untuk berbaring," ungkap Rakpiah
Sang Ibu yang telah merawat anaknya hanya bisa
pasrah. Di usianya yang tak muda lagi, tak banyak yang bisa ia lakukan untuk
membantu Rakipa berjalan.
"Untuk membopongnya saya sudah tidak
kuat", ujar Nusiha.
Rakipa merupakan anak ke 6 dari 9 bersaudara.
Beberapa saudaranya tinggal di lingkungan tersebut dan yang lainnya merantau
keluar pulau. Ia hanya tinggal berdua dengan ibunya di rumah dan
kesehariannya diurus oleh ibunya.
Untuk membantu proses menggerakkan tubuhnya, Sentra
Mahatmiya Bali memfasilitasi hospital bed agar memudahkan
melatih tubuhnya yang kaku selama ini. Tak hanya itu, bantuan logistik berupa
kasur, sandang dewasa, selimut, lauk pauk siap saji, makanan siap saji dan
peralatan dapur.
Bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI)
penghidupan layak juga disalurkan berupa sembako tambahan seperti minyak
goreng, biskuit, peralatan kebersihan diri, peralatan perawatan diri, bedak,
handbody, minyak kayu putih dan detergen.
Sedangkan untuk renovasi rumah, Dinas Sosial
Kabupaten Bondowoso telah bekerjasama dengan Dinas Permukiman setempat untuk
pembangunan MCK dan bedah rumah melalui pengusulan pihak Desa Pujer, Kecamatan
Maesan.