Penulis :
Humas Balai Lansia Budhi Dharma Bekasi
Editor :
Aryokta Ismawan
Penerjemah :
Intan Qonita N
SUBANG (11 Februari 2021) – Kementerian Sosial RI melalui Balai Lansia “Budhi Dharma” Bekasi mengirimkan tim respon kasus dalam memberikan perlindungan terhadap lanjut usia (lansia) korban bencana banjir di Kabupaten Subang sejak hari Selasa,(9/2/2021).
Curah hujan dengan intensitas yang tinggi pada Minggu, 07 Februari 2021 mulai pukul 01.00 WIB menyebabkan meningkatnya debit air dan terjadi banjir di Kabupaten Subang dengan 38.453 jiwa mengungsi akibat terdampak banjir (data BPBD Kabupaten Subang).
Banjir yang terjadi berdampak terhadap fisik maupun psikologis masyarakat. Kelompok rentan terdampak banjir selain anak anak, ibu hamil, adalah lansia. Lansia yang terdampak banjir lebih mudah terserang penyakit dan terbatasnya aktifitas di pengungsian.
Mengantisipasi adanya dampak banjir terhadap lansia, Kepala Balai Lansia “Budhi Dharma” Bekasi, Pujiyanto menugaskan tim respon kasus (Tim Resus) ke lokasi dan melakukan asesmen kebutuhan pengungsi lansia terdampak banjir. Puji berpesan agar asesmen dilakukan secara detail dan tepat sehingga diketahui kebutuhan lansia yang segera diberikan.
Tim berkoordinasi dengan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Hidayat mengenai penanganan lanjut usia korban banjir di Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang (Selasa, 9/2/2021). Ada 4 Desa yang terdampak di Kecamatan Pamanukan dan mengungsi di 4 titik posko pengungsian yaitu Masjid Al Muklisin, SMK Darul Ma’Arif, Graha Pamanukan dan GOR Pamanukan.
Tim resus Balai Lansia “Budhi Dharma” Bekasi yang di wakilkan pekerja sosial Leviana Kusumaningrum di dampingi Hana Paulus dan Yopi Sigit Ariyanto melakukan identifikasi dan asesmen langsung ke lansia terdampak banjir di 4 titik posko pengungsian di Kecamatan Pamanukan dan langsung ke rumah lansia yang sudah kembali ke rumah masing-masing di Kecamatan Ciasem.
“Upaya memberikan perlindungan lansia terdampak banjir dengan terjun langsung ke posko pengungsian, melakukan asesmen kebutuhan langsung pada lansia karena tidak tersedianya data khusus lansia yang terdampak,” ujar Levi, Pekerja sosial Balai Lansia “Budhi Dharma” Bekasi.
Tim resus selain mendata dan mengidentifikasi kebutuhan lansia juga memberikan edukasi positif mengenai pencegahan COVID-19 di pengungsian serta trauma healing untuk meringankan beban psikologis pada lansia yang terdampak banjir.
Lansia terdampak banjir, Tarmi menceritakan rumahnya terendam banjir sampai ke loteng, semua yang ada di rumah terendam banjir dan sejak hari senin sudah ada di pengungsian. “Untuk makan setiap harianya selalu disediakan, tetapi air bersihnya masih kurang karena banyak yang mengungsi,” ujar Tarmi.
Hasil pendataan dan identifikasi kebutuhan terhadap 85 lansia yang menjadi korban banjir dan berada di pengungsian di 2 Kecamatan yang dikunjungi petugas dari hari selasa hingga Kamis (9 -11 Februari 2021) yaitu Kecamatan Pamanukan dan Kecamatan Ciasem umumnya kebutuhan mendesak yang diperlukan saat ini adalah sembako, sandang, vitamin, minyak gosok, air bersih untuk ADL, dan kekurangan genset di posko pengungsian.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, tim Balai Lansia “Budhi Dharma” Bekasi juga bersinergi dengan Balai Disabilitas “Tan Miyat” Bekasi untuk merespon bencana sesuai dengan kluster penanganan banjir di Kabupaten Subang sebagai implementasi Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI).
Bagikan :