Penulis :
Humas Balai "Dharma Guna" Bengkulu
Editor :
Intan Qonita N
Penerjemah :
Intan Qonita N
BENGKULU SELATAN (22 Oktober 2020) - Kementerian Sosial melalui Balai Mental “Dharma Guna” Bengkulu membentuk sebuah komunitas Penyandang Disabilitas Mental (PDM) di Kabupaten Bengkulu Selatan.
Komunitas tersebut diwadahi dalam sebuah program yaitu LAKON UTAMA atau Layanan Komunitas Mandiri Untuk Kesehatan Mental. Komunitas ini dibuat untuk menjadi wadah bagi Penyandang Disabilitas Mental (PDM) bersosialisasi, mendapatkan berbagai pelayanan terapi mulai dari terapi medis, fisik, mental spiritual, penghidupan dan psikososial.
Komunitas ini dibentuk bersama-sama dan merangkul stakeholder setempat. LAKON UTAMA mulai berjalan sejak 13 Oktober 2020. Selama 3 kali dalam seminggu 25 orang PDM akan berkumpul sesuai dengan keterampilan yang diikutinya yaitu berternak ayam atau ikan lele.
Kegiatan LAKON UTAMA akan didampingi oleh Balai Mental “Dharma Guna” sampai dengan 13 November 2020 untuk membentuk dan menyiapkan PDM, Kader, Tim Kerja dan Dinas Sosial agar dapat mandiri menjalankan kegiatan LAKON UTAMA nantinya.
Pada Rabu (21/10) Tim Balai Mental “Dharma Guna” yang terdiri dari Pekerja Sosial, Imi Fitriah dan Reno Yesi Herdalina, Pembimbing Psikologi Dwi Sukma Oktaviani, Perawat Sunardi dan Penyuluh Sosial Ratu Nurdianti melakukan serangkaian kegiatan LAKON UTAMA dengan kelompok Peternakan “Anugerah”.
Selain pemberian terapi penghidupan, Penerima Manfaat (PM) juga diberikan terapi fisik berupa pemeriksaan kesehatan, latihan gerakan dan pengucapan, konseling psikogi dan terapi psikososial kelompok dengan memberikan dinamika kelompok dan terapi psikososial individu.
Hal serupa dilakukan hari ini dengan sasaran Kelompok Perikanan “Harapan”. Petugas juga tentunya berdiskusi dengan para pendamping/kader dan Tim Kerja terkait jalannya kegiatan sebagai bentuk evaluasi mingguan.
Farizal salah satu PM yang memiliki latar belakang pecandu ini mengaku sangat senang karena rumahnya dijadikan tempat kegiatan peternakan dan mendapatkan ilmu tentang beternak ayam yang baik dan benar.
“Saya senang sekali karena jadi ramai, saya ada kegiatan tidak tidur terus, bisa ngobrol sama orang banyak, diajarin sama Pak Radius (Instruktur Peternakan) dan ketemu orang Balai,” ungkap Farizal.
Yudi juga merupakan salah satu PM yang rumahnya dijadikan sebagai tempat kegiatan yaitu perikanan. Ia mengaku dulu sangat kesulitan menjalankan usaha ikan. Di rumah Yudi terdapat banyak kolam ikan yang ia buat sendiri dan sempat menjalankan usaha ikan.
“Saya juga dulu bingung kenapa usaha saya selalu bangkrut dan ikan saya pada mati, sekarang saya tahu kata Pak Wanoto (Instruktur Perikanan) lele itu ga boleh kekenyangan, kalau terlalu kenyang bisa mati,” ucap Yudi.
Kondisi PM yang mengikuti kegiatan LAKON UTAMA sebagian besar sudah tidak dalam keadaan gaduh gelisah, cukup mampu diajak berkomunikasi dan mengutarakan isi perasaannya kepada petugas Balai.
Melatih PM bersosialisasi, berkomunikasi, percaya diri, memiliki motivasi untuk dapat bekerja dan memiliki masa depan adalah hal-hal yang dilakukan oleh petugas agar PM dapat meningkatkan fungsi sosial sebagai bekal untuk menjalankan kehidupannya.
Bagikan :