BALI (28 November 2019) - Bertempat di Hotel Grand Inna Kuta, Bali, dilaksanakan kegiatan Koordinasi Akhir Pendamping Sosial Komunitas Adat Terpencil (KAT) Profesional selama 4 hari tanggal 26-29 November 2019. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memulangkan pendamping, menyampaikan laporan pendampingan sekaligus mengevaluasi secara keseluruhan kinerja pendamping terkait dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai Pendamping Sosial KAT Profesional selama 8 bulan.

Acara dibuka secara resmi oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial Arif Nahari didampingi Direktur Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil La Ode Taufik Nuryadin. Arif Nahari juga memaparkan kepada peserta tentang bagaimana dapat menularkan hal-hal baik dan mendatangkan hal positif bagi masyarakat.

"Seorang Pendamping Sosial KAT Profesional adalah pendamping yang mampu dan memungkinkan untuk mendorong warga KAT dapat mengidentifikasi kekuatan-kekuatan yang ada pada diri mereka, maupun mengakses sumber-sumber kemasyarakatan yang berada di sekitarnya" jelas Arif Nahari.

"Selain itu, anda semua membantu proses transformasi masyarakat untuk dapat berfikir kuat yang menjadi supporting mendapatkan sesuatu yang baik" lanjutnya.

Peserta dibagi dalam beberapa kelompok untuk dapat menyampaikan pelaporan kegiatan pendampingan yang telah dilaksanakan di lokasi penempatan masing-masing, sekaligus mengevaluasi kinerja Pendamping Sosial KAT Profesional selama 8 bulan melaksanakan pendampingan dan tugas-tugas pemberdayaan SDM KAT.

Sebanyak 44 orang Pendamping Sosial KAT Profesional Tahun 2019 mendapatkan materi tentang Strategi Komunikasi serta Tips Menulis di Media Sosial dari Akademisi FISIP Universitas Indonesia dan Praktisi Media.

Pada akhir kegiatan, atas nama Kementerian Sosial RI Direktur PKAT menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan luar biasa yang mentransformasi kebaikan dan mengajak pada kebaikan di lokasi KAT selama 8 bulan ini. Pengapresiasian kinerja pendamping sosial KAT Profesional dalam bentuk sertifikat juga diberikan kepada masing-masing pendamping. Selain itu sebagai bentuk kenang-kenangan, beberapa peserta memberikan barang-barang yang diproduksi di lokasi KAT menggunakan bahan-bahan mentah alami yang didapatkan disekitar lokasi, yang kemudian diolah menjadi barang-barang yang dapat dimanfaatkan.