KAB. MALANG (13 Agustus 2023) – Pemberdayaan ekonomi bagi penerima bantuan Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA), dilakukan Kementerian Sosial melalui berbagai pendekatan. Selain bantuan dan konsultasi pengelolaan aset, edukasi tentang keuangan juga dirasakan penting.
Salah satu edukasi yang ditekankan terhadap penerima manfaat (KPM) PENA adalah memperkuat pengetahuan tentang lembaga permodalan. Materi ini penting, agar KPM PENA mampu membedakan lembaga yang kredibel dan yang tidak. KPM PENA diedukasi agar tidak mudah tergiur oleh penyedia jasa keuangan yang tidak berizin.
Oleh karena itu, edukasi kepada penerima manfaat terus dilakukan, salah satunya dengan menggandeng mitra non-pemerintah yang bergerak di bidang finansial.
"Pemberdayaan akan terus kita lakukan. Misalkan kali ini pengelolaan keuangan, kedepan investasi, kemudian pengajuan modal. Kita ajarkan supaya mereka tidak tertipu," ujar Menteri sosial Tri Rismaharini saat membuka Klinik Usaha PENA di Malang, Sabtu (12/8).
Kali ini, Kemensos menggandeng Asuransi Astra untuk memberikan pelatihan bagi penerima manfaat dan pilar-pilar sosial. Direktur Asuransi Astra, Adi Sepiarso mengatakan pihaknya menyambut baik program PENA dari Kementerian Sosial.
"Inisiatif program ini menurut kami konsepnya sangat bagus di mana pengentasan kemiskinan dengan bantuan sosial dijadikan satu dengan pemberdayaan. Konsep pemberdayaan ini harus didukung oleh semua pihak," katanya di kesempatan sama.
Adi menambahkan kontribusi Asuransi Astra dalam membantu memberdayakan para menerima manfaat dan pilar-pilar sosial di antaranya inklusi keuangan, pelatihan kewirausahaan pembuatan produk tekstil dari kain perca, pasteurisasi susu menggunakan listrik dan produksi keripik buah menggunakan teknologi vacum frying.
"Pelatihan-pelatihan tersebut dilaksanakan hari ini dan besok di mana yang menyampaikan materi nanti merupakan para pemenang dari SATU Indonesia Award, sebuah ajang pencarian bibit-bibit unggul di bidang kewirausahaan," kata Adi.
Salah satu peserta pelatihan, Novia Pristiowati (35) mengaku antusias mengikuti pelatihan inklusi keuangan dan pembuatan baju dari kain perca.
"Saya diajari untuk mengelola keuangan. Saya jadi tahu merinci bagaimana mengatur pemasukan, pengeluaran dan menyisihkan sebagian untuk tabungan masa depan," ungkap warga Klayatan, Sukun, Kota Malang tersebut.
"Selain itu tadi saya belajar berkarya menempel dan menjahit. Sangat bermanfaat bagi KPM karena membantu yang kurang pengetahuan. Senang sekali alhamdulillah saya juga mendapatkan juara pertama saat fashion show menampilkan karya," kata Novi.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap antusiasme pelatihan, Asuransi Astra juga memberikan produk asuransi kecelakaan diri Garda Me Micro secara gratis kepada peserta.
Lebih lanjut Adi berharap pelaku usaha yang lain juga memiliki kepedulian yang sama terhadap pemberdayaan masyarakat agar terus berkelanjutan. "Ini sesuai dengan konsep bangsa Indonesia juga yaitu gotong royong. Tidak mungkin hanya salah satu. Harus semua pihak," katanya.