TANGERANG (16 Juni 2020) – Penasehat Dharma Wanita Kementerian Sosial Grace Batubara dan rombongan mengunjungi Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, untuk menyalurkan bantuan sosial berupa sembako.
“Ini kegiatan untuk kedua kalinya, karena ada laporan masih ada warga yang belum menerima bantuan sosial (bansos) sembako dari pemerintah,” ujar Grace di Vihara Sasana Budaya, Dadap, Kosambi, Tangerang, Selasa (16/6/2020).
Paket bansos sembako yang diberikan kepada warga di Kelurahan Dadap RW 1, RW 2, serta RW 3, berisi beras, minyak, mie instan, serta ikan kaleng.
Dharma Wanita, kata Grace, memiliki perhatian besar terhadap warga terlebih dalam kondisi pandemi COVID-19 agar bisa meringankan beban yang dihadapi.
“Kami menyerahkan 1.675 paket, berupa sembako bagi warga semoga saja bisa meringankan beban untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” ucap Grace.
Selain itu, Dharma Wanita juga punya ide untuk mengumpulkan baju-baju layak pakai, mainan anak-anak, serta sepatu bagi anak dari warga setempat.
“Jadi, memang tidak hanya membawa bansos berupa sembako tapi ada ide untuk mengumpulkan baju layak pakai, maninan anak-anak, serta sepatu,” tandasnya.
Saat ini tengah memasuki kenormalan baru atau new normal, namun diharapkan warga tetap mematuhi protokol kesehatan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah.
“Memang kita tengah memasuki masa new normal, tapi tidak berarti menjadi longgar terhadap protokol kesehatan melainkan harus tetap patuh,” harap Grace.
Protokol kesehatan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah, seperti selalu memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, serta jika terpaksa keluar rumah untuk menghindari kerumuman.
“Kunci untuk memutus mata rantai dan menghindari penyebaran pandemi COVID-19 dengan hidup disiplin seperti selalu memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, serta menghindari kerumuman,” ungkap Grace.
Menutup kegiatan penyaluran bansos sembako, Grace mengajak semua warga yang hadir berdoa dan ikhtiar mematuhi protokol kesehatan, sehingga COVID-19 agar bisa segera berakhir dan kehidupan kembali seperti sedia kala.
“Marilah bapak dan ibu sekalian kita beroda dan tetap mengikuti protokol kesehatan, semoga pandemi COVID-19 segera berakhir dan kehidupan normal seperti sedia kala dan bisa bekerja dengan tenang,” pungkasnya.
Salah seorang warga penerima bansos, Rosdiana, 39 tahun, buruh pabrik dengan seorang anak SD, 11 tahun, dengan adanya COVID-19 penghasilan drastis menurun.
“Kala ada proyek baru kerja di pabrik, tapi setelah terjadi ada COVID-19 tidak ada lagi, sehingga menutupi kebutuhan sehari-hari dengan menjual kerang,” katanya.
Sebagai perbandingan waktu sebelum COVID-19, bisa menjual 2-3 karung kerang. Tapi setelah COVID-19 untuk bisa menjual 1 karung kerang saja sudah sulit rasanya.
“Penghasilan pun terdampak dari biasanya Rp 50 ribu bersih, tapi setelah COVID-19 bisa membawa uang Rp 15-20 ribu per hari, itu tidak cukup untuk makan dan membayar sewa kontrakan,” keluhnya.
Dengan mendapatkan bansos sembako dari Kementerian Sosial (Kemensos), sangat dirasakan membantu untuk memenuhi kebutuhan kehidupan sehari-hari.
“Terima kasih kepada Pak Menteri Sosial dan pemerintah yang memperhatikan nasib warga seperti dirinya berupa sembako untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” tandasnya.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI