TARAKAN (30 Oktober 2021) - Kementerian Sosial memastikan kelompok rentan di wilayah Kota Tarakan, Kalimantan Utara dapat mengakses program-program Kementerian Sosial, salah satunya program Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi). Melalui Program Atensi, Kemensos menyerahkan bantuan senilai Rp764.375.000 kepada kelompok rentan, yakni anak, penyandang disabilitas dan lanjut usia.
Dalam kesempatan penyerahan bantuan, Menteri Sosial Tri Rismaharini menekankan pentingnya sinergi pusat dan daerah serta masyarakat dalam meringankan beban mereka, khususnya yang terdampak pandemi.
“Ini tugas kita melayani kelompok rentan dengan layanan rehabilitasi sosial. Jika penerima manfaat itu jauh rumahnya, akan kita salurkan langsung ke kediamannya,” kata Mensos Risma saat menyerahkan bantuan di Kota Tarakan (29/10).
Untuk lebih memastikan kelompok rentan yang berhak menerima bantuan namun belum terjangkau, Mensos mendorong peran aktif dan insiatif pemerintah daerah. “Saya mohon pemerintah daerah menyampaikan data kelompok rentan tersebut. Pemerintah daerah yang paling memahami dan mengetahui kondisi warganya. Secepatnya bila data masuk, Kemensos akan memberikan layanan,” katanya.
Bantuan ATENSI diberikan setelah sebelumnya dilakukan asesmen terhadap kebutuhan penerima manfaat. Bantuan diberikan dalam bentuk buku tabungan untuk 26 anak yatim, piatu dan yatim piatu, bantuan kewirausahaan untuk 80 orang, bantuan aksesibilitas untuk 21 orang dan bantuan kebutuhan dasar untuk 207 orang.
Kelompok rentan mendapatkan beban paling berat selama pandemi Covid-19. Oleh karenanya, Kemensos konsern mengurangi beban hidup mereka dengan menyelenggarakan layanan, termasuk dengan bantuan Atensi. Untuk menjaga keberlanjutan dan memastikan jangkauan layanan berjalan di seluruh pelosok tanah air, Mensos menekankan kepada semua Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Sosial untuk menjalankan multi layanan.
Yaitu menyelenggarakan semua layanan rehabilitasi sosial yakni penanganan anak, lanjut usia, penyandang disabilitas, korban penyalahgunaan Napza serta tuna sosial dan korban perdagangan orang. Melalui pendekatan multilayanan, Mensos ingin Kemensos merespon cepat berbagai permasalahan sosial.
“Kami akan merespon cepat berbagai permasalahan sosial dan memberikan bantuan berdasarkan hasil asesmen dari pilar-pilar sosial di masyarakat, seperti pendamping rehsos,” katanya.
Di tengah tekanan pandemi, Mensos berpesan kepada penerima bantuan untuk terus opitimis. “Jangan pernah putus asa walau kita ada kekurangan. Dengan kekurangan itu kita berfikir. Orang lain bisa, kita juga pasti bisa,” kata Mensos.
Atas bantuan dan kepedulian Mensos, para penerima manfaat di Kota Tarakan menyampaikan ucapan terima kasih. M. Ridho Ridwansyah, penerima bantuan ATENSI anak yang duduk di kelas 1 SMA senang menerima dukungan dari pemerintah.
“Saya bersyukur, ini dukungan kepada saya untuk tetap semangat sekolah. Saya ingin mewujudkan permintaan almarhum bapak yang terakhir, yaitu bapak ingin saya jadi polisi,” katanya.
Begitu juga dengan M. Gabriel yang tetap semangat walau berada dalam kondisi disabilitas. Sebelum mendapatkan bantuan kaki palsu, ia hanya memakai tongkat dan bekerja sebagai nelayan. Ia berharap dengan kaki palsu, bisa semakin semangat bekerja dan meningkatkan mobilitasnya .
Bantuan ATENSI di Kota Tarakan ini dikelola oleh Balai Budi Luhur Banjarbaru, Balai Besar Prof. Dr. Soeharso Surakarta dan Balai Gau Mabaji Gowa. Kegiatan ini dihadiri oleh Anggota Komisi VI DPR RI, Komisi III DPD RI, Pejabat Eselon I dan II Kementerian Sosial RI, Kepala Balai Rehabilitasi Sosial, Walikota Tarakan dan Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Utara.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI