SURAKARTA (11 Oktober 2020) - Dalam berbagai
kesempatan, Menteri Sosial Juliari P.
Batubara senantiasa menekankan kepada
jajarannya memastikan masyarakat yang terdampak pandemi menerima
bantuan. Salah satu elemen masyarakat yang terdampak pandemi adalah para
penghuni panti asuhan.
Untuk
mengurangi beban akibat tekanan pandemi, Kementerian Sosial RI melalui
Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial menyalurkan bantuan sembako bagi panti
asuhan dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) di Surakarta.
Pandemi
mengakibatkan aktivitas di panti seakan redup. Bantuan dari donatur yang
menjadi salah satu penopang keberlangsungan panti semakin berkurang. Aktivitas
belajar bersama pun tidak lagi menjadi pemantik semangat sebab berhenti
diselenggarakan.
Selain
panti, pandemi juga berdampak pada PSKS. Kepala Dinas Sosial Kota Surakarta,
Drs. Tamso, MM mengatakan bahwa PSKS tersebut belum menerima bantuan.
“Beberapa
PSKS yang ada di Surakarta seperti panti asuhan, Lembaga Kesejahteraan Sosial
(LKS), PSM dan Karang Taruna belum mendapatkan bantuan stimulan,” ungkapnya.
“Bantuan
stimulan yang dibutuhkan saat ini adalah pemberian bantuan sosial berupa
sembako khususnya bagi penerima manfaat yang ada di panti asuhan dan PSKS untuk
meningkatkan sumber daya mereka dalam rangka penyelenggaraan kesejahteraan
sosial serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Surakarta,” tambahnya.
Hal
inilah yang mendorong Kementerian Sosial untuk hadir meringankan beban
masyarakat di tengah pandemi dengan mendistribusikan 2.000 paket sembako
melalui Dinas Sosial Kota Surakarta.
“Seperti
tagline Kementerian Sosial, yaitu hadir di tengah-tengah masyarakat, maka kami
di sini hadir kembali untuk memberikan bantuan kemanusiaan untuk panjenengan
semua di sini,” tutur Penasihat Dharma Wanita Kementerian Sosial RI Grace
Batubara di Aula Balaikota Surakarta, Jumat (9/10/2020).
Bantuan
tersebut nantinya akan dibagikan kepada panti-panti yang ada di Surakarta
seperti panti anak, panti disabilitas, panti lansia, LKS non-panti dan Karang
Taruna.
Muhammad
Shobirin (21) yang berasal dari Yayasan Kesejahteraan Tunanetra mengungkapkan
rasa terima kasihnya atas bantuan yang diberikan. Shobirin mengaku bahwa
bantuan Kemensos sangat membantu dia dan teman-teman yayasannya yang berjumlah
20 orang.
“Selama
ini kami menghabiskan waktu dengan bermain bersama teman-teman karena tidak ada
kegiatan belajar bersama. Baru kali ini saya dapat bantuan sembako dan senang
sekali,” aku Shobirin sambil tersenyum.
Hal
serupa juga diungkapkan Muhammad Fajir Nur Fatah (12). Fajir mengatakan bahwa
selama pandemi sudah jarang donatur yang datang ke panti asuhan. Oleh karena
itu, menurutnya bantuan ini berdampak positif bagi pantinya.
“Saya
senang dan semoga bermanfaat untuk semua,” ucapnya. Grace Batubara juga
mengungkapkan harapannya bahwa bantuan yang diberikan Kemensos dapat membantu
masyarakat memenuhi kebutuhan dasar serta meringankan beban kehidupan di masa
pandemi.
Selain
sembako, bantuan stimulan kewirausahaan sosial juga diberikan kepada KPM PKH
graduasi yang memiliki rintisan usaha. Total Rp298.000.000,- disalurkan kepada
60 KPM di Kota Surakarta, 187 KPM di Kabupaten Boyolali, 79 KPM di Kabupaten
Wonogiri, 176 KPM di Kabupaten Karanganyar dan 194 KPM di Kabupaten Boyolali.
Bantuan
tersebut diberikan agar KPM PKH yang telah digraduasi berdaya, mandiri secara
ekonomi dan mampu bertahan di tengah pandemi.
“Kita
ketahui bersama tidak hanya di Surakarta namun di seluruh Indonesia semua
terdampak. Di sinilah kami dari Kementerian Sosial berusaha untuk bisa
memberikan bantuan kepada seluruh warga Indonesia. Mudah-mudahan dapat diterima
dengan baik,” pungkasnya.
Biro
Hubungan Masyarakat
Kementerian
Sosial RI