SURABAYA (13 Januari 2024) - Kementerian Sosial menyelenggarakan workshop Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA) di Kaza Mall Surabaya, Sabtu (13/1). Berbagai pelatihan bisa diikuti para peserta, dari pelatihan kerajinan tangan hingga membuat cromboloni, kudapan yang sedang viral saat ini.
Workshop PENA dilaksanakan dalam rangka pelatihan, penguatan, dan pemberdayaan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PENA graduasi dan pelatihan penguatan kapasitas pendamping sosial PENA. Ada banyak kelas yang bisa diikuti oleh peserta, seperti kuliner, kerajinan tangan, digital marketing, literasi keuangan, videografi, riset sederhana, serta branding dan packaging.
Salah satu peserta, Erlinda Khanum (29), mengatakan kegiatan ini harus sering dilaksanakan untuk memantik semangat para KPM PENA. Wanita asal Kabupaten Sidoardjo ini adalah penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan sembako. Berhasil graduasi pada Agustus 2023. Saat ini Erlinda sudah berdikari.
“Materi pelatihan antara lain tentang desain kemasan, sehingga menjadi lebih bagus dan lebih menarik pembeli. Harganya pun bisa menjadi lebih tinggi,” kata Erlinda.
Ibu dua anak ini adalah pribadi yang gigih. Ia berjualan jamu dan toko kelontong di rumah untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan keluarga. Elinda berani keluar dari PKH karena ia merasa mampu mandiri tanpa bansos. Selama sebulan, ia bisa mendapatkan penghasilan Rp2 juta dari usahanya. Namun, Elinda tidak berpuas diri. Ia termotivasi untuk memperlebar usahanya.
Produk jamu Erlinda biasanya hanya dijual di tetangga, kerabat, dan lingkungan sekitarnya saja. Di workshop PENA, Erlinda berkonsultasi dengan Tatarupa Nusantara tentang branding dan packaging produknya. “Saran dari mbak e (designer tatarupa) disuruh ganti kemasan jadi seperti tongkrongan ngopi. Jadinya memang lebih menarik,” ujarnya.
Sejak bergabung di PENA, Erlinda mengaku sering mengikuti pameran di berbagai tempat. Jamu yang dijualnya memiliki peminat yang cukup besar. “Di pameran, laku banyak bisa sampai Rp600.000,” katanya.
Dalam kegiatan tersebut, workshop dihadiri oleh Keluarga Penerima Manfaat PENA dan pilar sosial asal Surabaya dan Sidoarjo, dengan rincian 132 KPM, 111 SDM Program Keluarga Harapan (PKH), dan 49 Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK).