JAKARTA (2 Juli 2020) - Menteri Sosial Juliari P. Batubara didampingi Dirjen Pemberdayaan Sosial Edi Suharto bersilaturrahmi ke Pondok Pesantren Daarul Rahman, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Kamis sore. 

 

Ia berpesan bahwa pesantren harus menjadi tempat yang melahirkan bibit-bibit pemimpin bangsa.

 

"Dari pondok pesantren lah para pemimpin bangsa lahir. Oleh karena itu pemerintah harus membangun hubungan erat dengan pesantren. Negara harus hadir memperhatikan keberadaan pondok pesantren di negeri ini. Saya mewakili pemerintah menaruh harapan besar, agar anak-anak lulusan pesantren suatu saat bisa jadi pemimpin-pemimpin bangsa," ungkap Mensos.

 

Menurutnya, para santri harus memiliki pemikiran dan cita-cita menjadi pemimpin, yang dimulai dengan disiplin dan memimpin diri sendiri.

 

"Tidak ada kesuksesan tanpa disiplin. Dari hal-hal kecil, itu disiplin bersih-bersih diri, bangun tidur membereskan kamar sendiri. Displin itu harus dimulai sejak dini hingga nanti," pesannya.

 

Yang tidak kalah penting, lanjut Mensos, dalam kondisi new normal atau kenormalan baru menghadapi pandemi COVID-19 saat ini adalah disiplin melaksanakan protokol kesehatan seperti cuci tangan pakai sabun, pakai masker, tidak berkerumunan dan lainnya.

 

"Ya alhamdulilah dengan dukungan penuh Pak Kiai, di pesantren ini saya lihat sudah menerapkan ya seperti menyediakan air dan sabun cuci tangan di berbagai tempat. Semoga diterapkan juga di pesantren-pesantren lainnya," ungkapnya.

 

Pada kesempatan yang sama, Mensos juga menyerahkan bantuan sosial 3000 paket Sembako Kementerian Sosial dan 300 paket Sembako Presiden secara simbolis.

 

"Bantuan tersebut disalurkan oleh Kementerian Sosial melalui Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) untuk masyarakat terdampak COVID-19. Khususnya bantuan kali ini untuk membantu para santri dan guru di pesantren karena mereka sangat terdampak COVID-19," kata Mensos.

 

Sekjen GP Ansor mengatakan, bantuan sembako Kemensos dan Sembako Presiden disalurkan oleh Kementerian Sosial melalui GP Ansor untuk  terdampak di Jabodetabek dan daerah-daerah lainnya.

 

"GP Ansor akan menyisir dan menjaring pesantren yang membutuhkan dan belum mendapat bantuan sehingga diharapkan bantuan semakin tepat sasaran dan tepat guna," ucapnya.

 

Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Prof. H. Syukron Makmun mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah hadir membantu pesantren. Ia mengatakan bahwa pesantren merupakan salah satu institusi yang sangat terdampak pandemi COVID-19.

 

"Santri kami jumlahnya ribuan. Banyak di antaranya berasal dari keluarga tidak mampu sehingga kebutuhan sehari-hari ditanggung pondok pesantren. Karena itu mereka bisa mondok di sini. Terima kasih atas bantuan sembako dari pemerintah," ujar Kiai Syukron Makmun.

 

Kementerian Sosial secara intensif telah menjalin kemitraan dengan komunitas maupun organisasi sosial masyarakat percepatan penyaluran bantuan sosial seperti GP Ansor, Gerakan Angkatan Mudah Kristen Indonesia (GAMKI), pengasuh dan pimpinan Pondok Pesantren Shohibul Muslimin Serang, Forum Koordinasi Putra Putri Purnawirawan ABRI (FKPPI), Pekerja Film dan Seni, dan Ikatan Motor Indonesia (IMI), serta lainnya.