KLATEN (10 Oktober 2020) - Tetes air mata nenek
Rugiyem (71) seketika mengalir perlahan di pipinya yang keriput, tangannya pun
bergetar saat menerima bantuan dari Kementerian Sosial berupa paket sembako di
Kantor Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Jumat (9/10/2020)
Nenek Rugiyem merasa terharu mendapatkan perhatian
dari Pemerintah Pusat sebab pandemik COVID-19 membuat hidupnya kembang kempis.
"Sebelumnya saya jualan ya kopi, teh sehari dapat
Rp10 ribu, tapi sejak ada corona saya hanya ngandalin bantuan dari
tetangga," ucapnya dengan suara serak.
Apalagi, Rugiyem masih menghidupi satu anak yang juga
tidak bekerja selama pandemi COVID-19. Adanya bantuan paket sembako di tengah
pandemi COVID-19 menjadi bukti Kemensos Hadir.
Kementerian Sosial melalui Direktorat Pemberdayaan
Sosial terus memastikan warga yang terdampak pandemi COVID-19 mendapatkan
bantuan.
Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemensos,
Grace Batubara, memahami pandemi COVID-19 sangat berdampak tidak hanya pada
ekonomi namun juga sosial.
"Mungkin ada yang tiba-tiba kehilangan pekerjaan,
istilahnya kalau di Jakarta itu miskin mendadak. Jadi banyak yang tiba-tiba
masuk di data bantuan sosial," kata
Grace.
Grace menambahkan pemerintah pusat khususnya
Kementerian Sosial itu berusaha sekuat tenaga agar semua masyarakat di
Indonesia yang terdampak bisa mendapatkan bantuan.
"Jelas betapa pentingnya jaringan sosial. Ini sudah ada di sini, mulai bantuan sosial tunai dan
bantuan lainnya yang sudah bisa
dilaksanakan dengan baik, jadi mudah-mudahan apa yang kami berikan pada pagi
ini setidaknya bisa membantu sedikit, bisa meringankan kehidupan bapak ibu dan
khususnya dalam hal bahan pokok," ujar isteri Menteri Sosial Juliari P.
Batubara tersebut.
Usai menyerahkan bantuan secara simbolis kepada lima penerima bantuan, Grace
juga menyapa dan mengunjungi warga sekitar.
Salah satu warga yang juga menerima bantuan, Suparmi
(51) mengucapkan terima kasih pada Kemensos atas bantuan paket sembako. Bantuan
tersebut sangat berarti karena sejak wabah corona dia kehilangan pekerjaan
sebagai buruh cuci.
"Biasa dapat Rp300 ribu sebulan tapi sejak corona
pada takut, paling kalau ada yang nyuruh belanja atau beli itu juga gak banyak
paling sebulan dapat Rp100 ribu, tapi saya tetap bersyukur terima kasih
Kemensos," ungkapnya.
Tidak hanya warga Delanggu, Kementerian Sosial juga menyalurkan 1.000
paket sembako melalu Rumah Nusantara Lembaga Sosial Lintas Kultural untuk Komunitas Budaya, Komunitas Lintas
Agama dan Komunitas Seni di Kabupaten Klaten.
Ketua Rumah Nusantara Lembaga Sosial Lintas
Kultural Agung Bakar mengakui pandemi COVID-19 memberikan pemgaruh luar biasa terhadap lini kehidupan khususnya
pekerja seni sebab tidak bisa lagi berkarya dan berekspresi sejak Maret lalu.
"Bantuan Kemensos sangat membantu sekali untuk
lintas budaya terutama di Kabupaten Klaten. Saya sangat berharap bisa
bersinergi dengan Kementerian Sosial karena masalah sosial merupakan masalah
besar jadi akar radikalisme dan bisa mengganggu," katanya.
Biro
Hubungan Masyarakat
Kementerian
Sosial RI