JAKARTA (8 November 2024) - Dalam rangkaian Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2024, Kementerian Sosial mengajak 180 Pelajar SMA/SMK perwakilan di Jakarta mengikuti kegiatan Penanaman Nilai Nilai Kepahlawanan di Auditorium Perpustakaan Nasional Jumat (8/11). 

Kegiatan berupa pemutaran film The Battle of Surabaya dan mendengarkan pengalaman dari para generasi muda berprestasi dan lansia inspiratif sebagai pengingat dan motivasi mengenai nilai-nilai kepahlawanan.

Meutia Hatta, putri proklamator Bung Hatta, mengajak para pelajar untuk bersama-sama belajar menjadi pahlawan dengan menebarkan kebaikan di sekitar kita. 

"Kalian semua adalah generasi muda penerus bangsa, sudah semestinya ikut menghargai dan peduli nilai kepahlawan. Menjadi pahlawan di jaman sekarang tidak harus berperang mengangkat senjata, namun dengan tindakan positif setiap hari." jelasnya. 

Menurut Meutia, kita punya kesempatan menjadi pahlawan dengan cara menjaga dan mencintai tanah air dan bangsa. Sebagai pelajar dapat diwujudkan dengan belajar yang rajin, peduli terhadap sesama, menjaga keutuhan bangsa tanpa membedakan teman satu dengan yang lainnya dan yang terpenting tidak melakukan bully kepada orang lain.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Sosial juga mengingatkan kepada para pelajar untuk selalu meneladani kesabaran para pahlawan dalam berjuang, meneladani sikap mementingkan kepentingan bersama dan meneladani sifat memikirkan masa depan seperti yang dilakukan para pahlawan pejuang bangsa.

"Kalian harus sabar dalam setiap tindakan, sabar untuk tidak tergoda melakukan bullying, sabar agar tidak tergoda pada narkoba dan sabar menendengar semua nasehat orang tua dan guru. Saya doakan kalian jadi anak yang soleh dan solehah." pesan Mensos.

Menteri Sosial Syaifullah Yusuf hadir didampingi Wamensos Agus Jabo Priyono juga mengajak para pelajar bernyanyi untuk menggelorakan semangat nilai-nilai kepahlawanan.

Dalam kegiatan tersebut dihadirkan tiga orang narasumber inspiratif yakni Alfin Dwi Novemyanto, orang tuanya bekerja sebagai pemulung, yang berhasil meraih beasiswa S2 di UGM. Sandi Saputra seorang penyandang disabilitas daksa asal Riau, yang saat ini bekerja di PT. Coca-Cola. Nuraeni, nenek 74 tahun yang mengajar Bahasa Inggris anak anak SD, dirinya adalah Penerima Manfaat Kementerian Sosial di Takalar.